Sabtu, 30 Juli 2011

{1shoot YUNJAE FICTION} » FF | YUNJAE | PG-NC | Yaoi | -¤ WRONG ¤- |1shoot

"Ehh. . ." beberapa langkah berjalan, dan aku tak tahu kalau saat ini yang ku lewati adalah ruangan Presdir.Aku terlonjak ketika kurasakan ada yang menarik tubuhku.

"Hey! Lepaskan aku!" rontaku,tapi orang itu tak melepasku,ia mencengkram lenganku dan membawaku masuk kedalam ruangan Prerdir.Oh,shit! Jangan2 dia?

"Aku bukan mau melamar kerja!" teriakku menghentikan langkahnya.Orang itu kemudian berbalik melihat padaku.Nyaris terkejut dan tak menyangka kalau yang dihadapanku sekarang seorang namja berwajah kecil namun tetap tampan.Aku yakin namja ini yang menarikku tadi.Dan ataukah ini yang bernama Jung Yunho? Aku jadi tak heran lagi kenapa banyak yang rela sakit demi menjadi sekertaris Jung Yunho.Ku akui namja ini cukup perfec.

"Namja cantik..aku suka.Tapi kita cek dulu hole-mu.Berdoa saja semoga sempit maka kau bisa jadi sekertarisku" namja Jung Yunho ini mendorongku dan menindihku diatas sofa kerjanya yang cukup luas.Berkas2 yang tadi kubawa terjatuh karena aku kaget dengan ulah Yunho yang tiba-tiba ini.

"Aku..aku bukan mau melamar kerja disini,aku mau--"

"Sstt. . .jangan kawatir,kalaupun tidak sempit, kita masih bisa melakukannya diluar jam kantor"

Cup~
Yunho mempertemukan bibir kami,dan melumat bibirku begitu saja penuh nafsu.Lagi-lagi ulahnya membuatku semakin yakin Jung Comp. betul2 gila.Aku terus memukul pundaknya agar Yunho berhenti menciumku,namun yang terjadi malah ia semakin memanaskan permainannya,tangannya juga bergerilya berusaha melepaskan celanaku.Damn.Pertahananku tidak boleh goyah dengan cara salah seperti ini.

"Mmphh..lepasmmphh..." semakin kuat aku memberontak,Yunho juga akan semakin gencar menciumku.Sialnya ciuman Yunho sangat memabukan,nyaris beberapa kali aku kehilangan kendali dan hampir membalas ciumannya.Sekarang mungkin dewi fortuna masih memihakku sehingga aku dapat mengendalikan diriku,tapi kalau lama-lama seperti ini terus jujur aku tak tahu dan tak membayangkannya.

"AAKHHMM..." teriakku tertahan ciumannya.Aku merasa perih seperti terbakar terutama di tubuh bawahku.Sesuatu seperti memasuki tubuhku.

"Wow,ini sangat sempit.Pasti nikmat"

"AAAKHHH. . . ." teriakku,kali ini sangat keras.Benda lebih besar lagi merasuk ke tubuhku.Berkali-kali lipat sakitnya dan nyaris membuatku pingsan.Air mataku juga tak bisa terbendung tapi Yunho membersihkan dengan lidahnya.Ia mengelus dan mencium wajahku bertubi-tubi,aku tahu dia berusaha menenangkanku.Aku tak bisa,ini terlalu sakit.
"Sakithh. . ." rintihku,aku tak mampu hanya menyimpannya di hati saja.

"Ini pertama kali ya buatmu?" tanyanya.Aku mengangguk saja.Ntahlah,wajah Yunho yang sangat dekat ini seperti menghipnotisku.Aku tak lagi mengingat tujuanku kesini tadi atau anggapanku pada Presdir muda yang kurasa hanya beda beberapa tahun saja dariku ini.Aku memasrahkan diriku padanya.

"Aku tidak akan lama membuatmu kesakitan E.."

"Jaehh. .Jaejoong,namaku Kim Jaejoong"

"BooJae,aku ingin memanggilmu seperti itu dan panggil aku Yunnie"

"Ne Yunn. .nieh. .akhhh. . ."

Yunho memulainya dengan langsung tergesa sampai sofa ikut bergerak mengikuti ritme yang ia ciptakan.Perlahan rasa sakit itu memudar,malah membuatku melayang.Secara tak sadar aku bahkan meminta lebih sambil terus menyebut nama Yunho,saat junior namja tampan ini menghujam postat-ku secara bertubi-tubi.

"AAAKHH. . . ." kami mengeluarkannya bersama.

---
Drrt~
Getaran ponsel menginterupsi kami yang saling memandang tanpa bicara.Yunho segera meraih ponselnya yang tergeletak di meja,sementara juniornya masih didalam tubuhku.

"Yoboseo. . ."

". ."

"Ne"

". ."

"Mwo! Ki-Kim Jaejoong"

". ."

"Ne,arasso Mr.Kim"

Klik~
Yunho mematikan ponselnya lalu melihat tajam padaku.

"Ada Yunnie?" tanyaku menyentuh pipinya.Ia malah melumat bibirku beberapa saat.Jadi semakin bingung.

"Kenapa tidak bilang kau kesini untuk mengantarkan berkas2-ku kemarin yang tertinggal di tempat Appamu,heum? Aku jadi merampas keperjakaanmu" Yunho memelukku,kepalaku membenam di lekuk lehernya.Sangat nyaman.

"Aku senang memberikannyapadamu,Yunnie.Saranghaeyo. ." ucapku tanpa sadar,tapi perasaanku sangat yakin ingin mengungkapkan seperti itu.Mungkin saja ini jatuh cinta pada pandangan pertama.Aku rasa begitu.

"Nado Saranghae...nae BooJae" seperti mimpi,Yunho merasakan juga apa yang aku alami.

"Tapi Yun,soal lamaran sekertaris itu--"

"Yang kucari sudah kudapatkan,buat apa yang tidak penting diteruskan.Malah aku yang harus menyiapkan diri untuk melamar"

"Melamar?"

"Ya,melamarmu jadi istriku.Appamu pasti akan membunuhku kalau aku lepas tangan setelah melakukan semua ini padamu"

"Yunnie. ."

"Mari ke ronde berikutnya Boo.."

"Aniyo! Masih sakit Yun"

"Sekertaris harus melayani bosnya dengan baik"

"Aku bukan sekertarismu"

"Kau sekertaris hidupku alias istriku.Memuaskan suami adalah kewajibanmu sayang. ."

"Tapi Yun AAKHH. . . ."


~THE END~

Eror.com
Yg mampir jangan lupa Like+komennya ya. .
Gomawo. .
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar