Kamis, 16 Desember 2010

FF/Yunjae/NC-21/Yaoi/¤^MIANHAE^¤/Chap 6

Title : Mianhae

Author : Yanti a.k.a Min Hyan Jeong

Pairing : Yunjae

Legh : 6 of ?

Ratting : NC-21
*maybe*

Genre : Yaoi,Angst, dan selanjutnya terserah anda

Cast :
-YunHo
-Jaejoong
-Junsu
-Yoochun
-Leetuk
-Siwon
-Heechul

>> join and foloww to my twitter ya..

@yanty_MinhoNEY


P.O.V Yunho


Ku kemudikan mobilku menuju hotel yang sebelumnya sudah dipesankan oleh Yoochun untukku.
Tak butuh waktu lama aku sudah sampai,segera kuambil tubuh Jaejoong dan membawanya kedalam hotel.


@hotel room

Tak ada kesulitan bagiku membawa tubuh Jaejoong kekamar ini,tubuhnya amat ringan seperti perempuan walau kenyataannya dia adalah seorang laki2.

"Akh.." legaku saat aku berhasil
menaruh tubuh Jaejoong di atas tempat tidur.

"Ahh.." Jaejoong melenguh kecil dan menggeliatkan tubuhnya di atas kasur tanpa membuka matanya kemudian ia kembali tertidur.
Aku terkekeh melihat pemandangan lucu ini.

Aku segera duduk dipinggiran ranjang,memandang tubuh Jaejoong mulai ujung rambut sampai ujung kaki.

"Aku jadi semakin penasaran seperti apa rasanya tubuhmu,Jae"

Tanpa menunggu lama lagi kumulai untuk membuka apapun yg melekat di tubuhnya.
Kumulai dengan membuka kacamata di wajahnya.
Kemudian kuamati tiap lekuk wajahnya.

'Cantik' satu kata yg ada dihatiku saat ku menyadari kalau tanpa kacamata, Jaejoong mempunyai wajah yang sempurna.
Matanya indah walaupun terpejam,hidungnya mancung,kulitnya wajahnya mulus tanpa setitik jerawat disana,dan..bibirnya merah merekah dan menggoda membuat nafsuku untuk melahap bibirnya meledak.
Dan langsung saja ku lahap bibir Jaejoong yg merah itu.
Ku lumat bibir atasnya dengan bibirku.Manis,bibirnya sangat manis seperti buah cheri membuatku menginginkan lebih dari ini.aku berganti melumat bibir bawahnya

dan kujilati bibirnya berulang2.
Setelah itu kucoba memasukan lidahku kemulutnya,sedikit kesulitan karena Jaejoong masih tertidur dg mulut yg tertutup rapat.
Tapi aku tak kehilangan akal kubuka paksa mulutnya dengan tanganku.Setelah terbuka,tanpa basa-basi langsung kumasukan lidahku untuk menyapu tiap inci rongga mulutnya.

Sementara itu tubuhku tak mau tinggal diam,aku mulai menindìh tubuh Jaejoonng. Tangan kananku membuka 1 persatu kancing baju Jaejoong membuka bajunya dan membuangnya,sementara tangan kiriku melucuti celana Jaejoong sehingga sekarang dy polos tanpa busana.

"Hosh..hosh.." deru nafasku usai melepas ciuman itu karena kehabisan oksigen.Kemudian ku melucuti pakaianku sendiri dan kini Aku dan Jaejoong sama2 polos.

Aku kembali ke aktivitasku sebelumnya,
Kusambar bibir Jaejoong sejenak yang kulanjutkan dengan mencium leher Jaejoong yang putìh mulus ini ku hisap dan gigit2i pelan yg menghasilkan banyak kissmark di sana.

"Ahh.." Jaejoong mulai mendesah dibawah alam sadarnya.

Setelah puas dg lehernya,Ciumanku beralih ke nipple Jaejoong yg sudah mengeras.
Kugigit nipple kirinya,sementara nipple kanañnya ku pelintir dan tekan dengan tangan kiriku dan tangan kananku bergerah ke daerah vital Jaejoong yang tanpa lama2 segera kuremas kuat Juniornya bersamaan dengan semakin brutalnya aku menggigiti nipple Jaejoong

"Aaa..eggh.." desah Jaejoong kembali dengan menggeliatkan tubuhnya kesana kemari dengan mata yang masih terpejam tidur.
(SHITTTT...NC yg ini di stop disini)


*****
@ Morning

P.O.V Author

Cahaya matahari menerobos masuk melalui celah2 jendela hotel,membuat namja cantik yang tertidur didalamnya membuka matanya dan menyenderkan tubuhnya di tiang ranjang.

"Ahh..kenapa pantatku sakit sekali.." keluh Jaejoong yang merasakan perih yang teramat sangat pada lubangnya.

"Ini dimana?sepertinya aku tak pernah melihat tempat ini"Jaejoong mengamati tiap sudut kamar ini dengan bingung.


CLEK~

Terdengan suara pintu dari dalam kamar mandi hotel terbuka.
Jaejoongpun segera menoleh kearah sumber itu.

"Yun..Yun..ho.." ucap Jaejoong saat Yunho keluar dari kamar mandi.

"Kau sudah bangun rupanya" balas Yunho yang kemudian duduk di sofa dengan santai.

"Yunho..kenapa kita ada disini?"

"Lihat saja ke lantai"

Jaejoong memandang kelantai yang dipenuhi oleh bajunya dan baju Yunho berceran.

'Kenapa bajuku adad dilantai?'
Jaejoong beralih mengamati tubuhnya sediri dan.

'tubuhku polos dan banyak kissmark?'

dan melanjutkan memandang sekitnya

'darah?sperma?'

"ANDWEEEE..TIDAK MUNGKIN...INI TIDAK MUNGKIN...APA YANG KAU LAKUKAN PADAKU JUNG YUNHO..." triak Jaejoong sekeras mungkin pada Yunho.

"Hahaha..ahirnya kau sadar juga Jae..semalam benar2 memuaskan.Tubuhmu memang menggairahkan,seharusnya dari dulu saja aku melakukan ini padamu.."

"BRENGSEK KAU YUN! BAJINGAN KAU!" Umpat Jaejoong dengan melempar benda apapun yang ada di nakas dekat ranjang pada Yunho.

Jaejoong sudah berlinang airmata.Ia begitu terpukul dengan apa yang sudah terjadi,harta yang ia punyai satu2nya sudah di rebut oleh Yunho.

"BRENGSEK KAU YUN.."

Jaejoong terus saja memaki Yunho dengan kata2 kotor.Yunho lama2 menjadi emosi mendengar makian Jaejoong yang bertubi2.
Ia segera bangkit dari sofa dan berjalan kearah Jaejoong yang masih menangis ditempat tidurnya.

PLAK~

Yunho menampar keras pipi Jaejoong

"Diam kau bodoh! Jangan mengataiku bajingan,aku bukan bajingan!" bela Yunho mencengkram kuat kedua bahu Jaejoong.

"Cih! Bukan bajingan katamu!kalau bukan bajingan kenapa kau meniduriku hah! Munafik! Menjijikan!" Cerca Jaejoong yang emosinya sudah memuncak sehingga ia berani melawan Yunho setelah selama ini hanya
diam terhadap perlakuan kejam Yunho pada dirinya.

"Apa Kau bilang,ber.."

PLAK~

Kini Jaejoong berani menapar keras Yunho yang langsung terdiam tak menyangka seorang Kim Jaejoong yang dikenalnya penakut,berani menampar dirinya.

"Kau! Berani sekali menamparku,DASAR KURANGAJAR!"

BUK~

Yunho membalas dengan menonjok wajah Jaejoong.
Namja lembut itu pun hanya bisa meringis kesakitan dan memegangi pipinya.

"HYA! Jung Yunho kenapa kau melakukan ini padaku.KENAPA!"

"Oh! Mau tau alasannya..alasanku karena AKU MEMBENCIMU,KAU TELAH MEREBUT ORANGTUAKU DARIKU.Dansekarang..kita impas,kau telah merebut orangtuaku dan aku telah merebut kesucianmu.Ottoke? Menarik bukan?"

"Kau..breng.." Jaejoong hendak mengatai Yunho,namun bibirnya bekap Yunho dengan tangannya

"Sst..aku tak butuh komentarmu.
Kalau marah tubuh terlihat semakin menggairahkan untuk dinikmati..emm " ujar Yunho dengan tersenyum licik dan menjilat bibirnya sendiri sambil melepas bekapannya di mulut Jaejoong.

"Apa..AAAAAGGGGHHH....."

Jaejoong yang hendak bertanya malah harus menjerit kencang,karena Yunho meremas sangat kuat juniornya secara tiba2.


P.O.V Jaejoong

Yunho meremas sangat kuat juniorku secara tiba2.Memaksaku untuk terlentang kembali.Aku tak bisa melawan tanganku sudah ditahan oleh tangan kirinya diatas kepalaku dan tubuh sudah ditindihnya.

"Mppphh.." desahku saat Yunho mencium bibirku dengan kasar.Lidahnya berusaha masuk kemulutku yang kututup dengan rapat.

"Akkh.." Rintihku saat Yunho menggigit bibirku agar terbuka namun tak kuijinkan.
Aku tetap menutup rapat mulutku.

"Buka mulutmu Jae.." perintah Yunho dengan kesal

" Ani..akmmppp"

Yunho kembali menggigit bibirku dengan lebih brutal sampai bibirku berdarah dan mulutku terbuka yang langsung lidah Yunho masuk dan mengeksploitasi rongga mulutku.

Sementara bibirnya bermain,
Yunho mengikat kedua tanganku dg dasinya di tiang ranjang dan tubuhnya semakin mengunci tubuhku.
Aku hanya bisa menangis dan pasrah.

"Pssttt..." suara ciuman kami menggema dikamar hotel

Setelah puas bermain dengan bibirku,ciumannya turun keleher sementara tangan kanannya kembali bermain di juniorku

"AAKKHHH..." jeritku kembali saat Yunho dengan kekuatan penuhnya (?)
menggigit leherku dan meremas juniorku tanpa ampun.

"Ahh..sakk..it..Yun..hen..AGGH...ber..henti.." erangku yang semakin kesakitan karena tangan kiri Yunho kini mencubit dan melintir kasar nippleku.

"Ahh..sak..ah..kit.." erangku kembali karena Semakin kuat remasan Yunho pada Juniorku.

"YUNHO..BRE..NGSS..SEK..HENTIK..ammppp"

Triakku terhenti karena Yunho menyumpal mulutku dengan juniornya.
*huwee adegan tak patut..wkwk*

P.O.V Yunho

Jaejoong benar2 mengganggu kesenenganku.
Ia terus saja mendesah sehingga konsentrasiku dalam menikmati tubuhnya terganggu.
Saking kesalnya terpaksa ku lepas aktivitasku menggigiti tubuh Jaejoong dan jongkok didepannya untuk memasukan juniorku kemulutnya agar diam.
Namun ia masih berusaha bicara padaku dengan mulut tersumpal.

"Mmpp..kelu..aggh..arkan..ng..juniormu..ahh.." pinta Jaejoong ditengah desahannya karena aktvitasku di junior dan nipplenya tak berhenti tapi semakin brutal dan membuat tubuhnya bergeliat tak karuan.

"Jangan harap aku akan mengeluarkannya.Lebih baik kau berikan servis pada juniorku dan jangan mengeluarkan suara apapun karena itu sangat menggangguku.
Kalau kau tak mau menurut akan kugunakan cara kasar 'melakukannya' karena aku tak mau menyia2kan tubuhmu yang menggoda ini..ara?" beritahuku dengan setengah mengancam.

"A..ara.."

"Bagus,kalau ngerti" pujiku.
Kemudian kurubah posisiku menjadi '69' agar aku tetap bisa mengerjai tubuh vitalnya sementara juniorku mendapatkan servis

Sedikit sadar dengan apa yang dilihatnya Jaejoong.

Jaejoong mengulum juniorku sangat lambat dan membuatku tak tahan.

"Jae,jangan bertele2 seperti itu! kulum apa yang seperti yang akan kulakukan pada juniormu!"

Aku segera memasukkan junior Jaejoong kemulutku,memberi contoh pada Jaejoong bagaimana cara menservis junior (?) dengan benar.

"Ouuh..terus..jae..nik..mat..good..seperti itu..ahh..." desahku yang mulai merasakan nikmat.

'sepertinya kau mulai lihai Jae' batinku.

Servis Jaejoong semakin lama semakin memuaskan dengan contoh2 yang kuberikan melalui juniornya.
Tapi ia sama sekali tak mendesah,hanya saja sesekali melepas kulumannya saat rasa nikmat dijuniornya datang.

Permainan kami kutambah,kali ini kumasukan 2 jariku kedalam lubang Jaejoong.
Karena tak berani menjerit,ia menahan sakit di lubangnya dengan menggigit juniorku.

"Akh!" Jaejoong mendesah dg suara sangat pelan saat ku mulai menyodok2 lubang dengan 2 jariku.

Setelah cukup lama aku bermain2.Ku rasakan kedutan di juniorku dan junior Jaejoong yang ada dimulutku,.

Sesaat kemudian

"AAAAAAHHHHH" triakku bersama Jaejoong saat cairan kami sama2 tumpah dari tempat asalnya.
Jaejoong menumpahkannya dimulutku sementar aku sebaliknya.

"Telan cairan itu Jae" perintahku saat kulihat mulutnya.
Ia pun mengangguk dan menelannya.

Aku kembali ke posisi awal dan menindihnya.
Sekilas kulihat matanya bengkak,mungkin karena menangis dari tadi nafasnya juga terengah2 setelah klimaks yang pertama.
Tapi aku tak peduli itu.

Tanpa mengulur waktu lebih lama.
Segera ku lebarkan kaki Jaejoong dan memposisikan juniorku tepat di lubang Jaejoong.

"Yun..jangan..."

"Diam kau!"

JLEBB~

"AAAKKHHH..." Triak Jaejoong saat batang juniorku masuk di di lubangnya.
Hah!Lubangnya terlalu sempit dan sangat sulit untuk kurasuki.

"Ah...ngg..nghh..semp..it..ngg.." desahku sambil terus menyodok2 lubang Jaejoong super sempit itu agar juniorku bisa masuk seutuhnya.

"Sak..kit..sakit..se..kal..i..ahh.." rintih Jaejoong dengan air mata yang mulai mengalir lagi.

"Ahh...." legaku saat juniorku berhasil masuk sepenuhnya di lubang Jaejoong.

"Sak..kit.."

"Sakit? Akan kubuat kau merasakan sakit yang lebih sakit dari ini"

"stop..Yun..stop..sak..it.." pinta Jaejoong.

".." aku diam,tak kuhiraukan segala ocehan tak penting darinya itu tapi langsung menghujam lubangnya dengan keras.
Sempat Ia menjerit untuk kesekian kalinya namun buru2 kubekap dengan tanganku agar ia tak menjerit

karena Genjotanku semakin lama semakin brutal.

"Ngghh..nggh.." Desahnya tertahan dengan air mata yang semakin memenuhi wajahnya.

"Aahh..nikmat..." desahku kenikmatan saat dinding lubang Jaejoong yang super sempit itu menghimpit juniorku.

"Ahh..lubangmu sempit..uggh..sangat nikmat berada di lubangmu..apa kau merasakan nik..ough..mat juga sekarang..ahh.."
tanyaku dengan melepas bekapan di mulutnya sambil memperdalam genjotanku untuk mencari titik poststatnya.



P.O.V Jaejoong

Kenapa aku tak bisa melawan perlakuan Yunho.
Meskipun perih kurasakan tak hanya dilubangku saja tapi juga di hati ini.
Aku tetap tak bisa bergerak tak meronta sama sekali.

Aku..aku justru menikmatinya.
Menikmati setiap hentakan Junior Yunho dan dalam hati kecilku meminta lebih dan lebih sampai kurasakan kenikmatan yang menggantikan rasa perih itu.
Tapi aku tak mau mendesah aku tak mau Yunho tau kalau aku benar2 menikmati setiap sentuhannya.

"Ahh..ak..u..kel..uar.." triak Yunho saat cairan hangat dari juniornya menyembur deras didalam lubangku.
Sementara aku sendiri merasakan hal yang sama di juniorku.
Aku lemas seketika,keringatku bercucuran usai klimaksku untuk kedua kalinya.
Tapi kenapa Yunho masih tetap menggenjot lubangku sebari melepas ikatan tanganku di tiang ranjang?

"Sekarang bangunlah" perintah Yunho setelah berhasil melepas ikatanku.
Dan aku hanya menurut,meskipun aku tak tau apa yang akan dilakukannya padaku.

Ternyata Yunho membawaku menempel tembok disamping ranjang dan membalikkan tubuhku.

"Yun..kau mau mau apa?"

"Tak usah tanya ikuti saja permainanku"

Apa? Kenapa aku selalu menurut dengan perintahnya?

Kali ini ia memeluk pinggangku.

"Cepat pegangan pada tembok di depanmu" perintah Yunho lagi

Kemudia ia menggesek2an juniornya dimulut lubang pantatku dan

JLEBB~~

"AKKHHH....ENG..NG.." aku berteriak sangat kencang karena Yunho menarikku dengan posisi lubang patatku tepat didepan juniornya dan otomatis juniornya masuk kedalamku kembali.

"Sak..kit..ahh..ken..ah..appa..kau laku..kan lagi..padaku..ahh" protesku

Namun Yunho hanya diam.
Dia malah mulai menggenjot lubangku dan meremas2 juniorku.

Sakit..semakin sakit..kali ini kurasakan lubangku benar2 terkoyak2.

"Ahh..Ah..uh..uh.." desah Yunho dengan semakin mempercepat genjotannya.
Dan semakin ku eratkan peganganku di tembok.

"Yun..."

"Stt..diam..jangan mengganggu konsentrasiku..ouhh..nikmat..tubuhmu memang sangat nikmat.."

"Ng..engg..ngg.." erangku saat Yunho meremas

lebih kuat juniorku

Aku menggìgit bibir bawah untuk menahan kenikmatan dari permainan Yunho di kedua daerah vitalku.
Dan sesaat kemudian aku merasakan cairanku mendesak ingin keluar dari tempatnya.

"Yun..ak..ku..ahh..ingin..keluar.." ungkapku pada Yunho

"Keluarkan saja.." Yunho menghentikan remasañnya

Dan ahirnya

Crot~~

Cairanku benar2 keluar dengan derasnya ditangan Yunho.

Tubuhkupun berangsur2 melemah setelah klimaks.
Tapi Yunho belum klimaks dia masih asyik menggejot juniornya dan kembali meremas juniorku dengan tangan besarnya yang penuh spermaku tadi.

"Ahh..Jae..jangan melemas begini.." protes Yunho saat kakiku seperti tak kuat untuk menahan bobot tubuhku lagi.

"Yun..aku..Ng..sudah tak kuat..." jelasku dengan mencengkram kuat lengan Yunho yang memeluk pinggangku erat karena tak mau aku terjatuh.

"Ahh..ah..ah.."

"Yun..sudah..ak..u.ahh.."

Kali ini aku benar2 tak kuat berdiri lagi,tapi Yunho tetap memaksaku untuk berdiri.

"Ahh..sebentar lagi..tahan.." himbau Yunho yang mulai klimaks karena aku merakan kedutan di lubangku.
Sekarang Yunho mengerahkan seluruh kekuatannya untuk menggenjot juniornya agar cairannya cepat keluar.

CROT~~

Cairan Yunho untuk kedua kalinya mengisi lubangku dan sebagian menetes keluar mengalir diselangkangku.

Yunho langsung mengeluarkan juniornya dan melepaskan pelukannya di pinggangku,alhasil tubuhku yang melemas sejak tadi ambruk seketika di lantai.

"Aku tak menyanka di balik penampilanmu yang cupu itu ternyata kau punya tubuh yang sangat nikmat"

P.O.V Author

"Aku tak menyanka di balik penampilanmu yang cupu itu ternyata kau punya tubuh yang sangat nikmat" ujar Yunho yang berjalan menjauh dari Jaejoong dan memunguti beberapa pakaian2 yang berserakan di lantai.

"Kau jahat Yun..Kau Jahat!..Brengsenk kau!" maki Jaejoong yang frustasi terhadap keadaan dirinya sekarang.

"Hahaha..terus saja kau memakiku.Toh itu takkan merubah semua yang telah terjadi" cibir Yunho yang berjalan kearah Jaejoong dengan beberapa buah baju yang kemudian dilemparkan kemuka Jaejoong.

"Hentikan tangismu,cepat pakai bajumu itu dan pergi dari hadapanku" Usir Yunho yang sudah berdiri didepan Jaejoong yang terduduk di lantai.

"KAU BIADAB YUN!
BIADAB!" histeris Jaejoong karena Yunho sama sekali tak menyesali perbuatannya tetapi malah tersenyum penuh kemenangan.
"Terserah apa katamu..dan sebelum kau pergi aku ingin mencicipi tubuhmu sebentar" Yunho semakin mendekat dan berlutut mengapit kedua kaki Jaejoong merangkul pundaknya dengan tangan kirinya dan tangan kanannya meraih junior Jaejoong.

"Yun..Jangan.." cegah Jaejoong.

Tapi itu dianggap angin oleh Yunho yang dengan gelap mata meremas junior Jaejoong dengan gemas dan gregetan membuat sang empunya (?) berteriak

"AKKH..YUN..HE..ENTIKAN..AKKHH" Jaejoong mendongakkan kepalanya karena tersentak kaget dengan apa yang terjadi dengan Juniornya.

Karena Jejoong mendongak dan memperlìhatkan leher jenjangnya dan hal ini tak dibiarkan begitu saja oleh Yunho.
Ia segera menjilat dan membuat lukisan2 bibir di leher indah Jaejoong.

Jaejoong meronta,menolak apa yang dilakukan Yunho padanya.
Tapi percuma saja ia melawan toh kekuatan Yunho jauh lebih besar darinya.
Dan yang bisa ia lakukan hanya pasrah dan menerima sentuhan Yunho di leher dan juniornya.

"Ahh..keluar.." desah Jaejoong merasakan ingin cairannya keluar.

"Lakukan.." Perintah Yunho yang kini meremas+ menekan junior Jaejoong dari pangkal hingga ujungnya.

"AAAKKHH..."

Ahirnya Jaejoong mengeluarkan cairannya di tangan Yunho.

"Sepertinya sudah cukup.Aku sudah puas menikmati tubuhmu Jae.
Sekarang cepat pergi dari hadapanku!" Usir Yunho dengan berdiri di depan Jaejoong.

"Hiks..bajingan kau Yun..hiks" maki
Jaejoong yang segera bangkit dan memakai pakaiannya kemudian pergi dari kamar itu dg rambut yang benar2 acak2-an dan linangan air mata di pelupuk matanya.

Sementara Yunho memandang kepergian Jaejoong dengan tertawa puas karena sukses menghancurkan Jaejoong luar dalam.

*** 1 bulan kemudian ***

Sejak kejadian itu Jaejoong banyak berubah.
Tiap kali sendirian ia selalu menangis,
setiap kali memandang pandangannya selalu kosong dan selalu ketakutan saat ada oranglain yang mendekatinya,
termasuk Leetuk yang selama beberapa waktu dekat dengannya.

"Jae..kau kenapa?" tanya Leetuk sebari mengelus pipi Jaejoong yg tengah terduduk di taman dengan pandangan kosong.

"Jae..kalau ada masalah ceritakan padaku.."

"..." Jaejoong diam,ia hanya menggeleng

"Jae..kalau g da.."

"Hahaha..kau bodoh sekali Leetuk,bicara dengan orang bisu seperti Jaejoong" ejek Yunho yang tiba2 datang memotong pembicaraan Leetuk dan Jaejoong

"YAH! APA YANG KAU KATAKAN!JAEJOONG TIDAK BISU.
DIA HANYA SEDANG ADA MASALAH!" emosi Leetuk saat Yunho mengejek Jaejoong.
Ia berdiri dan mencengkram kuat kerah baju Yunho disertai tatapan membunuh.

"Huwe..tenang bos..jangan emosi.Tsk,Leetuk.Aku heran denganmu kenapa kau selalu mati2-an bela Jaejoong,apa karena dia sudah memberikan tubuhnya padamu?" cibir Yunho dengan berbisik di telinga leetuk yang langsung tersulut emosinya dan menonjok Yunho hingga tersungkur ketanah.

"brengsek kau Yun! Dengar ya..Jaejoong bukan orang seperti itu.Dia itu masih suci"

"Kau yakin?dari mana kau tau kalau dia tak pernah melakukan hal itu,hah!" tantang Yunho sudah bangun sebari memegang sudut bibirnya yang tadi di tonjok Leetuk

"Kau.." Leetuk hendak kembali menonjok namun terhenti karena ia melihat Jaejoong bangkit dari duduknya dan pergi begitu saja.

"Jae,tunggu" panggil Leetuk yang kemudian berlari mengejar Jaejoong

"Ckckck..dasar leetuk bodoh..dia tak tau apa kalau orang yang diagung2kannya itu sudah kotor..aigo..tap..tapi..Jaejoong tadi.. apakah dia sangat hancur?
keadaannya menghawathirkan seperti itu..Jae..aaah..kenapa aku jadi mikirin dia.Yunho babo..babo..ngapain mikirin orang itu sih seharusnya aku senang donk dia seperti itu,itukan memang harapanku" ujar Yunho sendiri sambil memukul2 kecil kepalanya usai Leetuk pergi tadi

¤¤¤¤

P.O.V Jaejoong

Aku terus berlari pergi,aku tak kuat mendengar Leetuk terus saja mengagung2kanku dengan mengatakan aku ini suci.
Andai saja dia tau kalau aku sudah kotor sudah tidur dengan Yunho,apakah dia akan membelaku mati2-an seperti tadi? Sepertinya tidak.

"Jae tunggu..Jae.."

Apa? Leetuk mengikutiku?

"Jae!tunggu.." panggil Leetuk yang kini berhasil menahan tanganku.

"Lepaskan aku Leetuk,lepas..." aku mencoba menepis tangañnya yang menggenggam lenganku

"Jae..kau kenapa?kenapa pergi tiba2,apa kau ada masalah denganku?"

"Ani Leetuk,aku tak ada masalah denganmu"

"Lalu kenapa kau berubah ahir2 ini.Kau tak mau bicara padaku dan aku sering melihatmu menangis sendirian.Sebenarnya apa yang terjadi padamu?" Leetuk bertanya sangat lembut dan berdiri tepat dihadapanku dan menatap wajahku dengan lembut.

"Aku..." ujarku takut2 dengan wajah menunduk

"Kau ada masalah? cerita saja padaku..seberat apapun masalahmu aku akan tetap mendengarnya dan jika aku bisa membantumu,akan ku bantu.." tawar Lèetuk dengan meletakkan dua tangannya dipipiku.

Tuhan,apakah aku harus menceritakan masalahku padanya? Pada orang begitu perhatian padaku?
Aku..bingung..

"Jae,kenapa bengong..ceritakanlah,aku akan mendengarnya"

"Baiklah..tapi tidak disini"

Leetuk tersenyum saat aku menerima tawarannya.
Dan dia menggandeng tanganku,membawaku keatap sekolah agar aku leluasa untuk bercerita.

-----

"Sekarang ceritakanlah Jae.." perintah leetuk yang duduk disebelahku kami duduk di lantai sambil menyandarkan diri ditembok.

"Aku...bla bla bla"
aku menceritakan semua yang terjadi antara aku dan Yunho.

Leetuk mengepaLkan tangannya usai aku bercerita,aku dapat dengan jelas melihat wajahnya yang terlihat sangat marah.


"Sekarang kau sudah taukan seperti apa aku sekarang,jadi kau bisa meninggalkanku,karena aku tak pantas mendapat teman sepertimu..aku..aku sudah hina sekarang" ucapku datar yang langsung disambut dengan tatapan tajam Leetuk padaku.

"Apa yang kau katakan Jae,dimataku kau tak hina,yang hina itu Yunho,dia yang telah merusakmu dan aku tak kan pernah menjauhimu.aku akan selalu melindungimu,apapun keadaanmu sekarang..kau mengertikan?" Leetuk memegang tanganku tapi aku menampìknya

"Kau tak perlu seperti itu padaku.Aku tak perlu dikasihani,Jadi..biarkan aku sendirian menjalani semua ini" ungkapku yang hendak pergi namun tanganku ditahan Leetuk dan menarikku kepelukannya.
Dia memelukku sangat erat sampai2 aku merasa sesak.

"Leetuk..lepas..lepasin aku.." aku mencoba mendorongnya agar lepas dari pelukan ini

"Tidak akan! Kenapa kau keras kepala hah!Aku sudah cukup sabar menghadapimu yang terus2-an pasrah dengan perlakuan Yunho padamu padahal aku tau kau bukan orang yang lemah seperti ini"

"Kau salah,kau tak tau apa2"

"Ck,justru kau yang salah aku tau banyak tentangmu Jae"

"Apa maksudmu?" tanyaku dg melepas pelukan Leetuk.
Kemudian dia tersenyum padaku dan berjalan ke pagar pembatas atap sekolah

menatap jauh pemandangan yang ada dibawah. Tak lama setelah itu ia berbalik menghadap ke arahku kembali

"Sepertinya sekarang aku harus jujur. Sebenarnya aku sudah menyukaimu sejak SMP. Tapi aku tak berani mendekatimu karena kau dulu sangat populer, kau cantik,baik,pintar b serta banyak namja2 dan yeoja2 yang mengejarmu. Aku minder karena aku biasa2 saya. Dan aku mencoba berubah di SMA ini sehingga aku bisa menjadi ketua Osis sekarang"

"Leetuk."

"Dan aku sangat bahagia saat kau sekolah disini.
Meskipun dengan penampilanmu yang berbalik 180 derajat,aku..aku tetap mencintaimu.." cerita Leetuk panjang lebar yang langsung membuatku terenyah. Dia sudah mengenalku sejak SMP? tapi jujur aku tak pernah melihatnya dulu, karena memang aku dulu banyak bergaul dengan teman2 yang cukup punya nama,tapi kadang2 jg dengan anak2 yang biasa. Dan aku merubah penampilanku, karena aku ingin merasakan jadi orang biasa dan mencari soulmateku yang menerimaku apa adanya tanpa memandang fisikku yang sempurna. Namun tak kusangka aku malah hancur ditengah jalan seperti ini.

"Tapi Tuk..aku sekarang beda dengan yang dulu..aku sudah hancur sudah tak sempurna lagi.." "Aku tak peduli itu.Aku menerimamu apa adanya.Jadi..maukah kau menjadi pacarku? Aku janji akan selalu melindungimu"

Leetuk berjalan mendekatiku lagi memeluk pinggangku degan satu tangan,sdang tangan yang satunya menghapus air mataku,karena aku menangis terharu terhadap ketulusan cinta dari Leetuk.

Tapi..jujur untuk sekarang aku tak bisa menerimanya. Karena dihatiku sudah di isi oleh sesesorang,meskipun aku tau dia tak akan pernah menempatkan diriku dìhatinya.

Tapi entah kenapa disisi hatiku yang lain,aku tak tega menolak Leetuk,karena sudah terlalu besar rasa cinta dan ketulusannya padaku.

Apa yang harus kulakukan...

"Aku..." aku menunduk tak berani menatapnya. Tapi dia malah mengangkat wajahku,seolah memintaku untuk menatap matanya.

"Tak perlu menunduk Jae..aku tau kau belum siap.Kau hanya butuh waktu untuk menjawab,dan aku akan menunggu itu.." papar Leetuk dan memelukku hangat. Apakah benar,seiring berjalannya waktu aku bisa mencintai Leetuk dan menggatikan posisi orang itu dihatiku?


*****

P.O.V Author

Yunho baru keluar dari toko buku dan hendak menuju mobilnya yang ia parkir diseberang jalan didepan resto tempat ia makan makan tadi. Namun saat tepat ditengah jalan

"YUNHOO..AWASS....."
sebuah mobil hitam dengan kecepatan tinggi meluncur kearahnya dan langsung menabrak dirinya yang belum sempat menghindar.
Kemudian mobil hitam itupun langsung kabur begitu saja menìnggalkan Yunho yang kini tergeletak bersimbah darah di jalan.


~TBC~


Huwee ahirnya selesai juga part ini..tapi koq menurutku ancur bgt part ini..but..

*Ottoke?
-Kurang hot kah NC na?
-Berkesan atau tidak NC na?
-Acak2an gag NC na?

*Dapat feel critanya gag?

Ok..ok pertanyaan itu di jawab ya..

>> N tentunya aku sangat mengharapkan KOMENTAR dr chingu yang baca ff ni kusus na yang di tag..
Agar author na lebih semangat

Selain itu aku tetap mengharap KRITIK+SARAN trutama NC na yang menurutku banyak kekurangan..OK
^_^

-Pokok RCL WAJIB-

3 komentar:

  1. Chingu chingu chingu!! Bagus ko'..'q suka smua ff'chingu..keren..
    Oiya'..nc'it kpanjangan drii apa sii..
    Klo isi'y nc'sii 'q tw..tp ga'tw kpnjgan'y(maklum kampungan)..hahaha..__

    BalasHapus
  2. maaf aku baru baca sekarang. tapi aku gak nemu yang part 2nya. jadi langsung loncat ke part 6

    BalasHapus
  3. mian chinggu.. aku juga punya problem sama kaya yg koment di atas.. kaga nemu chap 2.a.. padahal aku suka bgt ma ff yg chinggu buat..

    BalasHapus