Rabu, 15 Februari 2012

♥ 2SHOOT YUNJAE FICTION♥ FF | YunJae | NC- | Yaoi | 々- DON'T TOUCH MINE -々| Chapter 1

♥ 2SHOOT YUNJAE FICTION♥ FF | YunJae | NC- | Yaoi | 々- DON'T TOUCH MINE -々| Chapter 1
oleh Minhyan-ssi YaNtifujoshipper-yunjaetwomin Caiyyhank MinhoShinee pada 12 November 2011 pukul 14:04
Pernah n0nt0n MV B2ST-Beautiful? Garis besar ff ini seperti itu.

Ini FF serius, g main2 kayak kemaren.

Banyak typo, saia minta maaf juga

Title : Don't Touch Mine!

Author : Yanti a.k.a Minhyan Jeong

Pairing : Yunjae

Legh : 1 of 2

Ratting : PG-18

Genre : Drama, Fluff, NC

Cast :
-Yunho
-Jaejoong
-Siwon
-Etc


Happy reading. . .

>>>

P.O.V Author

Jaejoong memejamkan matanya; tangannya dengan erat mencengkram ujung tempat duduknya; ia mengunci rapat bibirnya - sebisa mungkin ia menahan desahan agar tidak keluar dari bibir mungilnya itu. Jaejoong tak mau teman-teman sekelasnya jadi terganggu dengan keadaannya.

Bibir Yunho memberi kecupan-kecupan - sesekali membuat tanda pada leher Jaejoong, jemarinya sigap membuka satu persatu kancing seragam sekolah namja cantik itu. Dengan gerakan tidak sabar, Yunho menurunkan bibirnya ke dada menggoda Jaejoong.

" Ughh!" Jaejoong agak tersentak, ia mati-matian tidak mendesah lebih panjang dari pada ini setelah tangan Yunho ikut turun dan meremas juniornya (Jaejoong) dari luar celana.

Yunho menarik senyum puas dari balik bibirnya yang sibuk menghisap penuh nafsu nipple Jaejoong. Yunho, hampir mirip dengan bayi mungil yang tengah kehausan di pelukan ibunya.

" Hah..." Jaejoong menghela nafas beratnya berkali-kali, dadanya terasa sesak, menahan desahan terus-menerus seperti ini, apalagi sentuhan dari Yunho selalu bisa membuat jiwanya terasa bagai terbang di ketinggian yang tidak terkira. Jaejoong agak melirik sekitarnya, dan seperti biasa teman-temannya akan berpura-pura tak melihat ia dan Yunho di bangku pojok belakang. Mereka sengaja begini karena takut pada Yunho yang adalah anak pemilik sekolah, dia bisa dengan mudah mengeluarkan murid atau guru yang tak dia sukai atau dianggap mengganggunya.

Jaejoong sendiri bukanlah kekasih Yunho, hanya murid biasa yang tak ada hubungan apapun, teman pun juga bukan. Namun, entah kenapa Yunho selalu merasakan hawa panas menyerang tubuhnya - terutama bagaian tubuh bawahnya setiap kali mengamati Jaejoong. Bisa dikatakan Yunho menggunakan kekuasaanya untuk menyalurkan nafsunya pada Jaejoong tersebut. Jaejoong tak bisa menolak. Bersekolah di Shinki High School - salah satu sekolah bergengsi di Seoul, merupakan kebanggaan tersendiri, tentu saja Jaejoong tak mau dikeluarkan terlebih proses masuk sekolah ini tidaklah gampang.

" Yunho Hyung, songsaenim datang" teriak Yoochun mengganggu kesenangan Yunho. Ya, hanya Yoochun, Junsu, dan Changmin yang bisa akrab dengan Yunho. Mereka berempat adalah geng terpopuler dan paling hormati,tdk hanya oleh para murid sekolah Shinki tp para gurunya juga. Status sosial keempatnya hampir sederajat.

" Shit" umpat Yunho, kesal harus mengahirnya sekarang. Ia berjalan kembali ke tempat duduknya di bangku paling depan.

" Huh..." Jaejoong mengatur nafasnya seraya merapikan seragamnya yang berantakan. Ia terus mengutuki Yunho dalam benaknya, tidak bisakah namja tampan itu menahan dirinya - mengumbar nafsunya tidak di depan orang banyak.

" Kau baik-baik saja, Jae?" tanya murid di depan Jaejoong.

" Aku baik, Hyung" jawab Jaejoong seraya tersenyum pada seniornya itu. Sebenarnya tidak murid itu saja yang jadi seniornya, tapi teman sekelasnya bahkan seluruh murid kelas 3 adalah senior Jaejoong. Namja cantik ini merupakan murid auxelerasi.

----

" Hari ini kita kedatangan murid baru, dia pindahan dari Gwangju" Guru Kibum memberitahu agak melirik namja manis di sampingnya.

" Ayo, perkenalkan dirimu pada teman-teman barumu"

" Anyeonghaseyo... Choi Siwon imnida" namja manis itu membungkukkan badannya.

" Siwon, kau duduk di pojok belakang, kebetulan kursi di samping Jaejoong kosong"

Yunho langsung melihat Siwon deathglare-nya. Ia tak bisa menerima kalau Jaejoong akan terlalu dekat dengan oranglain. Seolah apa yang menjadi miliknya, oranglain tak boleh menyentuh sedikitpun. Dan Yunho punya firasat tak menyenangkan mengenai Siwon.

Buk~
Yunho sengaja menjegal langkah Siwon, namja berlesung pipi itu pun terjatuh di sampingnya. Yunho tertawa puas, anggap ini salam perkenalan darinya. Yunho berniat membuat Siwon membayar mahal atas kedekatannya dengan Jaejoong setelah ini.

" Ini baru awal Choi Siwon, lain kali kau akan lebih menderita kalau berani menyentuh Jaejoong-ku sedikit saja" ujar Yunho mendekatkan wajahnya ke telinga Siwon.

Siwon membetulkan kaca mata bacanya yang hampir terlepas. Ia lalu berdiri, mengulas senyum penuh arti pada Yunho.

" Kau akan menyesal, Choi Siwon" Yunho benar-benar tak suka dengan namja di depannya ini, yang seperti tak takut sama sekali padanya. Sial.

Siwon mempelebar senyumnya, ia kemudian berjalan ke tempat duduknya dengan tenang, seolah ia tidak terlibat pertengkaran kecil dengan Yunho barusan.

Yunho mulai emosi ketika melihat kebelakang mendapati Jaejoong dan Siwon sedang berbicara akrab sekali. Kepada Yunho, padahal Jaejoong selalu bersikap dingin dan pasrah.

-----

Yunho baru akan mengajak Jaejoong menghabiskan waktu istirahat berdua, tapi ia malah melihat Jaejoong keluar kelas berpegangan bersama Siwon, dengan bergandengan tangan. Yunho mengepalkan tangannya cukup erat.

" Hyung, kau tak apa?" Changmin, teman sebangkunya memegang bahunya.

" Minnie, biarkan saja Yunho Hyung. Dia sedang emosi" Junsu agak memelankan suara memperingatkan Changmin. Ia tahu persis Yunho paling tidak bisa mengendalikan emosi. Lebih baik diam saja kalau tidak ingin terkena imbas kemarahan namja tampan itu - sekalipun tidak bersalah. Perlahan Changmin menurunkan tangannya dari bahu Yunho.

----

Emosi Yunho bertambah mendekati puncaknya saat berjalan di kantin melihat Siwon dan Jaejoong duduk berdua saja. Keduanya tampak mesra. Yunho tak banyak bicara lagi, ia langsung saja menuju meja JaeWon, dan menggebraknya keras.

Brak~
JaeWon sama-sama tersentak, dan melihat pada Yunho sangat serius, terutama Siwon.

" Sudah kuperingatkan, JANGAN MENDEKATI JAEJOONG-KU" teriak Yunho, seraya menarik Jaejoong ke sampingnya. Siwon masih dalam keadaan terkejut, ia tak bisa mencegah Yunho.

" Jung Yunho..." Jaejoong berusaha melepaskan genggaman tangan Yunho yang erat. Sakit.

Siwon lantas berdiri, seperti menantang.

" Jaejoongmu? apa dia kekasihmu? " Siwon menyingerai.

Yunho agak tercekat, tak menyangka ternyata Siwon tak sepolos yang ia pikir. Mungkin Siwon terlihat cupu dengan kaca mata baca dan kemeja yang dikancingkan penuh juga dimasukan ke celana, tapi namja itu tidak lemah seperti orang cupu kebanyakan.

" Semua murid di sini tahu kalau Jaejoong hanya milikku. Berani menyentuh sedikit saja akan berhadapan langsung denganku" Yunho tak mau kalah.

" Aku sudah menyentuhnya, dan aku sudah berhadapan denganmu. Lalu kau mau apa sekarang, hah!"

" Brensenk kau!"

Buk~
Reflek Yunho menghatam Siwon dengan kepalan tangannya, hingga tersungkur ke lantai kantin, emosi Yunho memuncak. Sebelum Siwon, tidak ada satu murid pun bahkan guru yang berani padanya. Sial.

" Siwon Hyung!"

Yunho terlalu konsentrasi dengan emosinya, dan melupakan genggaman tangannya pada Jaejoong. Ia tak sadar ketika namja cantik itu melepaskan diri darinya, dan malah menghampiri Siwon.

" Kim Jaejoong!" pekik Yunho setelah menyadarinya. Ia ingin menarik Jaejoong lagi tapi ditepis Siwon dengan sisa tenaganya.

" Joongie..."

" Hyung gwechanna..." Jaejoong membantu Siwon berdiri, sebentar menyentuh bekas pukulan Yunho pada pipi namja manis itu.

" Sakit baby..."

Yunho terkejut kesekian kali, sekaligus emosi. Choi Siwon tak lagi bisa dimaklumi, setelah berani padanya sekarang memanggil seseorang 'miliknya' dengan panggilan akrab dan sayang, padahal baru beberapa jam berkenalan.

" Kau dikeluarkan dari sekolah ini!" kata Yunho ahirnya, dengan meledak-ledak tentu saja.

" Aku akan keluar setelah ada surat pernyataan dari kepsek. Dan sayangnya kepsek sedang tidak di Korea sampai bulan depan" Siwon tersenyum kemenangan. Ia rasa ini sangat menarik.

Yunho mengepalkan tangannya, hendak memukul Siwon untuk kedua kali.

" Jung Yunho, cukup!" bentak Jaejoong ahirnya setelah hanya bisa melihat saja suasana menegangkan di hadapannya. Ia tak tahan lagi terus diam saja. Ia berdiri di depan Siwon, menghalangi Yunho memukul lagi.

" Jae!"

" Apa Jung Yunho..."

Yunho tak percaya Jaejoong jadi berani padanya sekarang. Siwon pasti telah berkata banyak
untuk mempengaruhi 'namja cantiknya' sampai ahirnya berani padanya. Shit, Siwon benar-benar membahayakan.

" Choi Siwon! kau apakan Jaejoongku" Yunho jadi mengindahkan Jaejoong. Sungguh, emosinya berhasil dibuat meluap melampaui batas oleh Siwon. Ia pasti akan membunuh Siwon detik ini juga kalau saja di dunia ini tidak ada undang-undang yang mengatakan pembunuhan termasuk tindakan kriminal - pelakunya mendapat ganjaran penjara atau hukuman mati. Andai saja.

" Jangan mengalihkan pembicaraan, Yunho" Jaejoong membuat Yunho memperhatikannya lagi.

" Kenapa kau jadi berani padaku, Jae? pasti si brengsenk ini sudah mencuci otakmu"

" Tsk, kau persis anak kecil. Pikiranmu pendek. Konyol sekali kau mengatakan Siwon Hyung mencuci otakku, dia murid biasa, bukan para normal" Jaejoong mencibir kali ini.

" Lalu, kenapa kau jadi berani melawanku, Jae. Dan kenapa kau memanggil semua murid kelas 12 dengan sebutan 'Hyung' , kecuali aku, hah!? Wae? "

" Kenapa kau jadi mempermasalahkan panggilan ' Hyung'...? "

Jaejoong mengangkat alisnya, bingung sendiri dengan kedua pertanyaan Yunho yang tidak saling berkaitan.

" Jawab saja, jangan balik bertanya"

" Oh, itu, karena mereka semua lebih tua dariku. Karena aku muak jadi mainanmu terus selama setahun ini, memanggilmu dengan panggilan hormat? Cih, aku malas. Aku butuh kejelasan, Tuan Jung"

Jaejoong menarik Siwon pergi dari depan Yunho yang mematung, masih belum bisa mencerna maksud ucapan Jaejoong.

Kejelasan?


*******


Yunho mengosongkan pandangannya, ia di situ tapi pikirannya kemana-kemana. Kejadian di kantin tadi siang, telah mengganggu. Padahal di sampingnya Yoochun, Junsu dan Changmin berbicara banyak tentang gerakan dance baru untuk grub bettle dance mereka. Yunho tak mendengarkan sama sekali, bahkan tidak peduli.

" Hyung, lawan kita hari ini punya anggota baru" kata Yoochun sebenarnya menyadari Yunho tak fokus pada persiapan pertandingan bettle hari ini.

" Hyung. . ." panggil Yoochun lagi, setelah panggilan pertama Yunho masih diam.

" Ah, ne wae?" pikiran Yunho mulai beralih ke kenyataan sekarang.

" Bagaimana ini, Hyung. Grub lawan punya anggota baru dan katanya dia juara dance di kotanya dulu..." ujar Yoochun.

" Kita pasti menang. Selama ini tidak ada yang bisa menandingi grub kita" Yunho tampak santai menanggapi Yoochun yang raut wajahnya terlihat gelisah. Selain bersama sebagai genk, YunYooSuMin juga membentuk grub bettle dance. Cukup ternama, karena memang kualitas dance secara individu dan macam-macam gerakan mereka sangat berkualitas. Ada koreografer khusus yang melatih mereka berempat.

" Kapan pertandingannya dimulai?" tanya Yunho mulai beranjak.

" 30 menit lagi, Hyung mau kemana?" jawab Junsu, mengamati Yunho yang berjalan keluar dari tempat atau tepatnya markas mereka - masih jadi satu dengan tempat pertandingan.

" Kita ikuti saja dia." Changmin berdiri mengomandoi YooSu. Yunho pasti ingin melakukan sesuatu. Terkadang, namja tampan itu mengerjai atau mengacam grub lawan untuk menjatuhkan mental bertanding lawan tersebut. Harus diakui, Yunho sangat ambisius, ada kemauan apapun akan ia lakukan untuk mecapainya - tak peduli sekalipun caranya tidak benar.

-----

Tempat adu bettle dance sudah sangat ramai, tapi grub Yunho tak melihat grub lawannya sudah tiba.

Yoochun tanpa disuruh berjalan ke tengah-tengah penonton perempuan, naluri playboy-nya akan bangkit setiap kali ia melihat perempuan cantik - Yoonchun pasti tidak tahan untuk tak menggoda mereka. Junsu mengikuti Yoochun, selalu berusaha terus di samping namja berkening lebar itu. Siapa pun tidak mungkin rela kekasihnya menggoda yang lain.

" Shit. Playboy menyebalkan" umpat Junsu berlari kecil di belakang Yoochun.

" Hyung, lihat itu" Changmin masih bersama Yunho, ia menunjuk kearah penonton.

" Apa? tentang Junsu yang marah-marah lagi gara-gara ulah Yoochun? itu membosankan" Yunho tak melihat pada Changmin, ia melihat pintu depan, melihat grub lawannya sudah datang atau belum. Yunho diam-diam penasaran seperti apa anggota baru yang kata Yoochun juara dance itu. Ia mengindahkan Changmin. Sudah terlalu sering ia melihat Yoosu bertengkar hanya karena wanita.

" Kim Jaejoong sepertinya ada di kerumunan penonton itu" kata Changmin langsung saja. Tak suka diacuhkan begini.

Yunho pun melihat sebentar pada Changmin, sebelum mengamati ke tengah-tengan penonton. Benarkah Jaejoong di sini?. Yunho masih belum percaya sebelum melihatnya langsung. Setahunya namja cantik itu tak tertarik dengan dunia bettle semacam ini, lalu untuk apa ia datang?

Yunho baru melebarkan pandangannya, agak tidak percaya. Benar, ia melihat Jaejoong berdiri sendirian di tengah kerumunan.

" Itu benar Kim Jaejoong kan, Hyung?" tanya Changmin.

" Ne, kau benar. Kalau lawan sudah datang tapi aku tidak ada, kau hubungi aku"

" Memang kau mau kemana?"

" Itu urusanku" Yunho menepuk-nepuk sebentar pundak Changmin. Ia lalu berjalan ke tengah-tengah penonton. Akan menemui Jaejoong? entahlah.

----

" Eh?" Jaejoong tersentak begitu ia merasa ditarik dari belakang. Ia tak sempat menoleh ke belakang melihat pelakunya. Orang itu terus menariknya menjauhi kerumunan - ke sebuah tempat yang agak sempit dan sepi juga gelap.

" Akh!" ringis Jaejoong begitu punggungnya di benturkan ke dinding.

" Kaummmphh..."

Jaejoong membelalak matanya, ia sekuat tenaga berusaha membebaskan dirinya dari orang misterius yang kini menciumnya dengan tiba-tiba dan seenaknya. Orang itu mengunci pergerakan Jaejoong dengan menekan tubuh namja cantik itu ke dinding, sekuat mungkin.

" Ngghh...." Jaejoong mendesah namun tertahan ciuman. Orang itu mulai kurangajar menggesekkan miliknya pada milik Jaejoong.

" Mmmpp..Yunmm...."

Jaejoon pun tersadar siapa orang misterius ini, meski ia tetap dalam keadaan berciuman. Gerakan bibir, cara menyentuh, dan bau parfum seperti ini tidak asing lagi bagi Jaejoong, ia mengenal betul siapa orang dibalik ini.

" Kau bisa mengenaliku, Jae" kata Yunho, sebetulnya ia belum ingin mengahiri ciuman mereka tapi terkejut Jaejoong bisa mengenalinya dengan cepat, membuat ia penasaran.

" Kauhh... setiap hari melakukan seperti ini padaku, aku sudah hafal" Jaejoong masih menahan desahan, gesekan Yunho pada miliknya tidak berhenti.

Yunho tersenyum. Ia tak menyangkal perasaannya kini sedang senang, jadi selama ini Jaejoong menikmati setiap kali disentuh Yunho.

" Kau ada apa ke sini? di sini bukan tempatmu"

" Uuhh...bukan urusanmuhh..." jawab Jaejoong dengan mata terpejam, Yunho mulai bergerak lebih. Juniornya di remas namja berwajah kecil di depannya kini.

" Kau milikku, tentu saja aku berhak tahu" Yunho memperkuat gerakan tangannya. Jaejoong menahan nafas berat, agar tidak mendesah yang bisa membangkitkan nafsu Yunho lebih besar.

" Kita tidak ada hubunganhh...apapun. Aku bukan milikmu"

" Kalau begitu, sekarang akan kubuat kau benar-benar jadi milikku"

Yunho menyatukan bibir mereka kembali. Melumat bibir cherry itu, mengeksploitainya penuh nafsu dan menuntut. Jari-jarinya bergerak membuka kancing kemeja Jaejoong.

-----

Lutut Jaejoong seolah tak mampu lagi menahan bobot tubunya, ia bersandar pasrah pada dinding. Kepalanya bergerak kesana-kemari sebari meremas rambut tebal Yunho. Ini terlalu nikmat, membuat seluruh badannya jadi melemas. Lenguhan dari bibir Jaejoong menambah suasana terasa lebih panas.

" Ngghh..."

Di bawah, Yunho tengah berlutut menciptakan kenikmatan untuk namja cantiknya. Lidah lihai Yunho membuat basah pada milik Jaejoong, juga sekitarnya. Ia mencengkram paha Jaejoong, sekaligus menahan tubuh ramping itu supaya tidak jatuh. Ia tersenyum di balik perbuatannya sekarang. Yunho merasa sangat puas dapat menyentuh sejauh ini - selama ini ia hanya mencumbu dan meremas milik namja cantik itu dari luar celana, tak pernah melihatnya langsung. Yunho memasukan junior Jaejoong ke dalam mulutnya, menghisap sesekali menggigitnya.

" Uhh...nghh... " Jaejoong semakin tak karuan bergerak menikmatinya sambil mendesah. Ia memang paling tidak bisa menolak apapun yang diperbuat namja tampan itu kepadanya. Ia begitu mudah tenggelam dalam suasana memabukan dan panas ciptaan Yunho.

" Uhh..."

" Joongie!"

Perbuatan Yunho terpaksa berhenti begitu saja.

" Shit! mengganggu" umpat Yunho menoleh ke sumber suara. Ia cukup terkejut melihat Siwon berdiri kaku mengamatinya dan Jaejoong.

" Hyung..." lirih Jaejoong merasa terkejut juga Siwon muncul tiba-tiba seperti ini. Ia cepat mengenakan lagi celananya dan mengancingkan kemejanya yang terbuka - karena Yunho mencumbu hampir keseluruhan bagian dadanya. Jaejoong berlari kecil menghampiri Siwon.

" Seharusnya kau bisa jaga dirimu, Baby"

" Mi-mianhae, Hyung"

" Hey! kau jangan memanggil Jaejoong dengan sebutan itu. Jaejoong milikku, hanya aku yang berhak memanggilnya seperti itu" protes Yunho mulai emosi. Ia mendekati JaeWon, tapi Siwon lebih cepat menarik Jaejoong pergi.

" Yah!" pekik Yunho, JaeWon tak terkejar lagi. Keduanya berlari. Sial, saat mengejar tak disangka Changmin muncul tiba-tiba menghalangi langkahnya.

" Sim Changmin!" teriak Yunho pada Changmin, dengan meledak-ledak.

" Mian Hyung, tapi ini tidak masuk akal. Anggota baru tim lawan kita itu adalah Choi Siwon"

" Apa!"

-----

Yunho berdiri memandang Siwon dengan tatapan membenci. Tapi itu tak lantas menjadikan Siwon takut, lalu membatalkan pertandingan bettle dance yang baru dimulai sekarang.

" Kalau kau kalah, kau harus pergi dari hidup Jaejoong" ucap Yunho melirik Jaejoong, yang agak salah tingkah dirinya jadi pusat perhatian penonton. Ia jadi barang taruhan?

" Kalau aku yang menang, Jaejoong akan ikut bersamaku" Siwon menyingerai. Ia yakin pasti menang, melihat Yunho yang tampak tak sepenuhnya terfokus pada pertandingan. Agaknya, ia dan Jaejoong telah memenuhi pikiran Yunho saat ini.

------

Yunho mengamati sebuah penthouse yang cukup mewah dari dalam mobilnya, seolah tak berkedip sekali saja meski sudah lebih dari sejam. Ia memakir mobilnya di seberang jalan tempat itu. Yunho, jadi terkesan seperti seorang mata-mata. Perasaannya kalut sendiri mengingat yang di dalam penthouse itu adalah Jaejoong dan Siwon.

Saat pertandingan bettle, Yunho benar-benar tak konsentrasi. Terlebih ia baru tahu ternyata Jaejoong datang untuk mendukung Siwon. Sial. Penampilan grubnya jadi ikut tidak karuan, grub Siwon pun ahirnya jadi pemenang. Siwon berhak membawa namja cantik itu ikut bersamanya kemanapun.

Yunho tak rela ini terjadi, tentu saja. Ia menyadari perasaanya, ia telah terjebak oleh permainan konyolnya sendiri. Ya, Yunho merasa ia mencintai Jaejoong - namja cantik yang awalnya hanya sebagai pemuas nafsu tapi kini berubah jadi penakluk dirinya. Atau tepatnya ini adalah sejata makan tuan. Maka, tak heran jika Yunho pasti emosi - tidak rela saat Jaejoong terlalu dekat dengan orang lain.

Yunho geram ingin sekali meloncati pagar penthouse tersebut, lalu mendobrak pintunya. JaeWon di dalam berdua sudah sejam lebih dan tidak ada tanda-tanda keduanya atau salahsatunya keluar. Pikiran-pikiran negatif tentang yang JaeWon lakukan di dalam sana mulai memprovokasi Yunho.

♥ 2SHOOT YUNJAE FICTION♥ FF | YunJae | NC- | Yaoi | 々- HEY! HE IS MINE -々| Chapter 2 sekaligus PROLOG ANNOYING ENEMY

Bakal aku post secepatnya, kalau chingu setelah baca FF part ini mau nge-LIKE or KOMEN pada CERPEN-ku yang udah aku post di note.

Kalau jumlah like or komen CERPEN itu udah BANYAK, FF yang ku maksud diatas bakal ku post.

Sekali. . . . .ini saja TOLONG SAYA dengan Like or commen CERPEN-ku itu. Tidak dibaca tidak apa-apa, asal di LIKE or Comment. .

Mian, kali ini saia jadi jahat n memaksa. Tapi ini benar, Saya sangat butuh BANTUAN CHINGUDEUL. .


~TBC~

Yang biasanya main kabur, sekali saja tlg like cerpen saia

Gomawo. . .

^_^

2 komentar:

  1. Suka sm cerita ini... Kayak di MV beast yg beautiful yah? Mirip2 gt. ^^
    Salam kenal, aku pembaca baru.. Aku usahakan berkomentar ^^

    BalasHapus
  2. aaaaaa ceritanya bagus banget
    suka deh klo jaejoong diperebutkan
    authorr lanjuttt
    daebak

    BalasHapus