Selasa, 06 Agustus 2013

[FF - YunJae] Missing Love/Chapter 1



Title : Missing Love

Author : Minhyan-ssi


Pairing : Yunjae


Legh : 1 of ?


Ratting : PG-17 (for now)


Genre : Drama – Angst – Yaoi – NC


Cast :

- Jung Yunho
- Kim Jaejoong
- Etc

 FF ini terinspirasi dari drama I MISS YOU-nya presdir YJS.. akakakak… ah… boleh juga deh disebut njiplak drama I Miss You, yang jelas ni FF kubuat sebagai reflek dari drama I Miss You yang nguras emosi…

Ok, Happy reading all. . .


>>> 

Seoul, 2000

“Tuan… tolong buka pintunya. Tolong aku…”

Yunho menoleh, tampak seorang namja cantik berseragam SMA sedang mengetuk-mengetuk pintu mobil mewahnya yang tengah parkir di pinggir jalan. Namja itu nampak panik di tengah guyuran hujan yang lebat. Entah terdorong apa, Yunho yang terbiasa sombong dan tak peduli pada siapapun, perlahan membukakan pintu untuk namja cantik tersebut.

Tanpa banyak bicara, namja cantik tersebut langsung saja masuk ke dalam mobil Yunho. Yunho masih diam melihati namja cantik tersebut.

“Tuan, kumohon izinkan aku bersembunyi sebentar disini,” ucap namja cantik tersebut dengan agak bergertar. Ia sambil melihat pada Yunho.

Deg~

Yunho merasakan seperti tenggelam oleh tatapan mata besar namja cantik di depannya kini. Rasa panas-dingin menjalar dengan cepat keseluruh tubuh, dan  jantungnya seolah bergejolak menggila di rongga dadanya sana. Ada apa ini? Perasaan apa ini? Jung Yunho – namja tampan 15 tahun itu merasakan aneh dengan dirinya sendiri, juga tak dapat mengalihkan tatapannya dari namja cantik tersebut.

“Tuan… Tuan!” seruan namja cantik tersebut membangunkan Yunho dari pikiran panjangnya.

Yunho lalu tersenyum tipis pada namja tersebut.

“Izinkan aku bersembunyi disini. Aku takut Appa-ku menangkap dan memukuli-ku lagi,” sekali lagi, namja cantik itu meminta izin pada Yunho.

“Kim Jaejoong! Dimana kau!” teriak seseorang.

Ommo… itu Appa. Tuan, kumohon…” mohon Jaejoong dengan wajah memelas.

“Apa kau kedinginan?” tanya Yunho, menyentuh pipi namja cantik atau yang lebih tepat bernama Kim Jaejoong. Ia melihat Jaejoong basah kuyub , wajahnya agak pucat dengan  sedikit lebam, dan bibirnya bergetar hebat. Meski demikian, entah kenapa Jaejoong tetap mempesona di mata musang Yunho.

Jaejoong tak menjawab. Ia hanya melihat saja pada Yunho.

Sret~

Tiba-tiba Yunho memeluknya erat, menyembunyikan wajah Jaejoong di dadanya. Jaejoong sempat memekik karena terkejut.

“Ka – “

“Sst… Bukankah orang itu yang sedang mencarimu. Kalau tidak seperti ini, orang itu akan menemukanm,.” kata Yunho memotong ucapan Jaejoong barusan.

Jaejoong tak berbicara lagi. Ia membiarkan Yunho memeluknya seperti ini. Tak ada suara yang keluar dari mulut keduanya.

Jaejoong memejamkan matanya sambil berdoa agar appa-nya tidak menemukan dirinya disini. Ia benar-benar takut dengan ayahnya. Ayah Jaejoong adalah seorang penjudi dan pemabuk, setiap pulang sekolah atau bertemu ayahnya itu, Jaejoong selalu dipukuli oleh ayahnya. Ayah Jaejoong menganggap Jaejoong mengetahui dimana ibu Jaejoong menyimpan uang, yang selanjutnya ayah Jaejoong akan menghabiskan uang hasil kerja Jaejoong dan ibunya di meja judi atau untuk membeli minuman-minuman keras.

Rasa panas-dingin yang Yunho rasakan, mendadak berubah menjadi menghangat, seolah ada selimut yang melindungi dirinya dari dingin yang dibawa oleh hujan. Dan jantungnya yang bergejolak, kembali tenang. Ia merasa sangat nyaman memeluk Jaejoong seperti ini.

Yunho masih memeluk erat Jaejoong, meskipun suara ayah Jaejoong tak terdengar lagi. Jaejoong sebetulnya hendak melepaskan diri dari pelukan Yunho, namun ia merasa tidak enak dengan Yunho. Ia akan merasa tahu diri jika Yunho sendiri yang melepaskan pelukannya.

Ceklek~

Yunho cepat-cepat melepaskan pelukannya pada Jaejoong, setelah terdengar ada yang membuka pintu mobil bagian sopir.

“Taun muda, mianhae,” sopir Yunho yang hendak masuk kembali ke mobil setelah membelikan beberapa makanan kecil yang Yunho suruh, jadi mengeluarkan kembali separuh tubuhnya yang sebelumnya telah masuk.

Jaejoong kembali duduk dengan benar, dan agak salah tingkah.

Sebetulnya Yunho juga jadi agak gugup karena malu pada sopirnya. Namun ia berusaha menyembunyikannya, ia merapikan jas seragam SMA-nya dan kembali bersikap dingin.

“Masuklah, kami tidak ada apa-apa,” ujar Yunho pada sopirnya.

Sopir Yunho pun membungkukkan badan dan kembali masuk ke kursi kemudi lalu meletakkan belanjaannya di dasbor.

“Terimakasih sudah menolongku, Tuan.” Ucap Jaejoong membungkukkan badannya.

“Apa kau hidup menderita hidup bersama Appa-mu?” tanya Yunho.

Jaejoong tersenyum saja.

“Terima kasih banyak sudah menolongku,” kata Jaejoong sebelum ia keluar dari mobil dan kembali menerjang hujan di luar sana.

Yunho terus menatap pada kepergian Jaejoong. Sampai sosok namja cantik itu menghilang dari tangkapan retina mata musangnya.

“Namanya Kim Jaejoong, cari tahu apapun yang terkait dengannya. Dan bawa dia padaku apapun caranya,” ujar Yunho masih menatap keluar.

“Arrasso, Tuan muda,” jawab sopir Yunho.

                                                      ###########

“Lepaskan aku! Lepas! EOMMA…!!!” teriak Jaejoong sebari meronta, terus melihat pada ibu dan adiknya – Kim Junsu. Dua orang bertubuh tegap memegangi dirinya dan berusaha membawanya menjauhi rumahnya, ia sangat berharap ibu dan adiknya tersebut dapat menolongnya melepaskan diri. Tapi itu seperti tidak mungkin, ayahnya dan teman ayahnya memegangi Junsu dan ibunya agar tak dapat menolong Jaejoong.

Jaejoong tahu ayahnya memang selalu kasar pada keluarganya. Hanya ia tak pernah menyangka ayahnya juga tega menjadikan putranya sendiri untuk membayar hutangnya kepada seseorang yang tak pernah Jaejoong tahu. Kejam.

“Jaejoong-ah!”

“Yoochunie, tolong aku!” teriak Jaejoong, agak berbinar. Secercah harapan muncul untuk Jaejoong. Kekasihnya – Park Yoochun datang dan pasti akan menolongnya.

Dengan tanpa rasa takut dan emosi, Yoochun mendekati pada kedua orang bertubuh tegap tadi.

“Lepaskan dia. Kubilang LEPASKAN…!” Yoochun berteriak pada kedua orang tersebut.

Kedua orang tersebut saling melihat dan tertawa meremehkan.

“Bocah ini. Akan kubuat mati dengan satu pukulanku.” Salah satu dari pria tegap tersebut melepaskan cengkramannya pada lengan kiri Jaejoong, lalu meladeni tantangan Yoochun.

Pria tegap satunya mengambil kendali penuh atas Jaejoong.

Buk~

Satu pukulan mendarat di pipi kiri Yoochun, dan tersungkur.

“Yoochun-ah!”teriak Jaejoong, menjadi sangat khawatir.

“Shit,” umpat Yoochun seraya bangun, ia lalu balas memukul pada pria tadi yang juga sampai tersungkur. Belum sempat pria itu bangun, Yochun kembali memukulinya dengan bertubi-tubi juga menendangnya. Sesekali pria itu memberi perlawanan, dan selalu dapat Yoochun cegah. Dan Yoochun semakin membabi buta membuat babak belur pria tersebut.

Merasa temannya dalam bahaya, pria tegap satunya pun tanpa sadar melepaskan Jaejoong, dan langsung menyerang Yoochun dari belakang.

Jung Yunho – atau dalang dari semua ini agak tersentak di dalam mobilnya. Ia yang sebelumnya hanya melihat dan menunggu Jaejoong dimasukkan ke dalam mobilnya, mendadak khawatir dan merasa ia tak bisa diam begini terus. Ia harus segera bertindak sebelum rencananya gagal.

“Paman Lee, suruh anak buahmu membantu dua monyet bodoh itu.” Perinhtah Yunho pada sekertaris pribadi keluarganya  -  pengasuh Yunho yang duduk di sebelah bangku sopir.

“Baik, Tuan muda,” jawab Paman Lee.

Yunho pun segera keluar dari dalam mobilnya, sementara beberapa anak buah Paman Lee keluar dari mobil di belakang mobil Yunho, dan mengikuti – berjalan di belakang Yunho.

Sret~

Jaejoong menoleh, setelah merasa seperti ada yang memegangi lengannya dari belakang.

“Kau…” lirih Jaejoong melihat pria yang sebaya dengannya dan menolongnya kemarin. Ia tiba-tiba merasa senang, pria tampan yang  belum ia ketahui namanya ini pasti akan menolongnya kembali kali ini.

“Bereskan dia,” perintah Yunho, melirik pada Yoochun yang tengah memukuli kedua orang bertubuh tegap tadi. Jaejoong  jadi melihat pada kelima anak buah Yunho.

Anak buah Yunho yang terdiri dari lima orang, segera menyerang Yoochun secara bersamaan.

“Yoochun-ah!” Sebuah senyuman yang sempat mengembang dari bibir Jaejoong kala melihat Yunho, memudar dalam sekejap. Ia lalu melihat pada Yunho. Harapannya pada Yunho, kini berubah menjadi ketakutan yang luar biasa.

“Tolong, hentikan…” pinta Jaejoong pada Yunho, dengan cairan bening yang mulai mengumpul di sudut mata besarnya yang indah.

Yunho menyingerai saja. Ia lalu menarik saja Jaejoong .

“Eomma… Junsu-ah… Yoochunnie…!” teriak Jaejoong memanggil orang-orang yang dicintainya.

                                                       
                                                            ########


Seoul, 2013

Yunho tak henti menatapi wajah pria cantik yang terlelap di sebelahnya. Tangan kekarnya terus membelai rambut hitamnya yang lurus.

“Kau pasti sangat lelah, Jaejoongie. Tidurlah.” Yunho membetulkan letak selimut yang menutupi tubuh naked Jaejoong. Ia lalu mengecup kening kemudian bibir Jaejoong. “Saranghae,” bisik Yunho sangat lembut tepat di telinga Jaejoong.

Yunho lalu beranjak dari ranjang king size dan memakai pakaiannya kembali yang berserakan di lantai. Ia berjalan keluar dan menutup pintu kamar Jaejoong dengan sangat pelan. Ia tak ingin membuat tidur Jaejoong  jadi terganggu.

Perlahan, Jaejoong membuka matanya. Setelah ia yakin Yunho telah keluar dari kamarnya. Ia mendudukkan dirinya perlahan, sambil menahan sakit di tubuh bawahnya. Tatapannya menerawang keluar jendela.

Saranghae? Yunho mencintainya? Itu tidak mungkin.

Kim Jaejoong adalah budak Jung Yunho. Jung Yunho telah membelinya dari keluarganya, mengurungnya di rumah mewah keluarga Jung. Bahkan Jaejoong nyaris tidak ingat lagi bagaimana kehidupan manusia Seoul di luar sana. Selama 13 tahun ini, Yunho tak membiarkan dirinya untuk keluar dari rumah mewahnya. Apakah seperti ini yang dinamakan cinta?


~TBC~

Geje yah…

FF ini akan ku apdet seminggu sekali..

ahirnya setelah setahun blog ini g bisa dibuka, ahirnya bisa kebuka
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar