Senin, 13 Agustus 2012

[2Shoot] FF - YunJae / Yaoi/ PG-17/ ~ MORE~/ Chaper 2 ending


Title : More

Author : Minhyan-ssi


Pairing : Yunjae

Legh : 2 of 2


Ratting : PG-17


Genre : Drama - Fluff - Romance - Yaoi


Cast :
- Jung Yunho
- Kim Jaejoong
- Etc

Ini terinspiraasi dari sebuah novel yg seb. Islami tp tak buat versi Yunjae. Maaf yang besar ku ucap kusus buat penulisnya. Dan ini HAMPIR MIRIP DENGAN ASLINYA, ga semeuanya mirip. OK, terserah lah mau bilang plagiat atau apa, yang penting ane udah terus terang ya.

Happy reading all. . .

>>>
P.O.V Author

Jaejoong berjalan sepanajang jalan kota Seoul dengan pikiran yang kemana-mana. Ia sendiri bahkan tidak yahu hendak kemana.

‘Kami saling mencintai sejak aku SMA. Dan setelah sekian lama ahirnya aku bisa menikahinya juga.’

Ucapan singkat tapi cukup memberi efek besar bagi Jaejoong. Kata-kata Yunho tersebut mendominasi di pikiran Jaejoong. Ia benar-benar merasa hancur yang sangat mengenaskan kali ini. Impian terpenting dalam hidupnya harus ia kubur dalam-dalam. Ia takkan bisa memiliki Yunho selamanya.

Sret~
Jaejoong menoleh kebelakang, ia merasakan tangannya ditarik dari belakang.

“Hey! Kalian siapa! Lepaskan tanganku!” bentak Jaejoong. Tiga orang pria bertubuh tegap kini mengerubunginya. Jaejoong tak dapat berbuat banyak.

“Kalau kau menurut, kami tidak akan berbuat kasar padamu, cantik.” Salah satu dari ketiga pria tadi memberitahu.

Jaejoong mengindakan, ia terus saja memberontak sambil berteriak minta tolong. Ketiga pria tadi tak mau mengambil resiko dengan membiarkan Jaejoong, salah satu dari mereka terpaksa hadi memukul belakang kepala Jaejoong hingga namja cantik itu pingsan.

“Hey!apa yang kau lakukan padanya. Bos bisa membunuh kita, kalau namja ini kenapa-napa,” ujar salah satu pria tadi pada kedua temannya.

“Dia hanya pinsan.Namja ini lemah seperti perempuan, aku memukulnya tidak keras.” Pria yang lain memperjelas.


---------

“Yunho, apa semuanya sudah siap,” tanya Nyonya Jung.

“Gereja, pastur, tamu, semuanya tidak ada masalah,” balas Yunho sambil mengenakan jasnya.


“Gaun untuk calon istrimu?”

“Sudah di tangannya, dan mungkin sudah dipakainya.”

“Dasar anak nakal.” Nyonya Jung mengacak rambut Yunho. Yunho tersenyum tipis.

-------

Buk~

“Pakai itu.”

“Pakaian apa ini. AKU BUKA WANITA, AKU TIDAK SUDI MEMAKAINYA!”

Bug~

Jaejoong melemparkan lagi sebuah gaun pada Siwon yang berdiri di di depannya. Ia memandang namja berlesung pipi dengan tatapan benci. Yeah, ketiga pria yang menciliknya adalah suruhan Siwon. Jaejoong tidak habis pikir pada pria di depannya kini. Bukankah Yunho sudah melunasi hutang-hutang ayahnya? Dan apa mau Siwon sebenarnya? Sial lagi bagi Jaejoong, ponselnya hilang entah kamana. Ia tidak dapatb menghubungi siapaun untuk meminta pertolongan. Damn.

Siwon tersenyum licik. Ia melirik pada dua pelayan di sebelahnya.

“Buat dia memekai gaun ini apapun caranya,”Siwon menyerahkan gaun itu pada pelayannya.

“Dan kutunngu kau, Kim Jaejoong di altar.” Lanjut Siwon sambil mencolek dagu Jaejoong seraya tersenyum kemenangan.

“Brengsenk kau. Choi Siwon!” teriak Jaejoong. Ia benar-benar lebih membenci pria ini. Sangat.

“Hahaha….” Siwon lalu berjalan keluar kamar dengan terawa lantang.

Perlahan Jaejoong menjatuh dirinya ke lantai. Ini lebih dari sekedar jatuh tertimpa tangga pula. Dunia Jaejoong seolah kiamat, kebahagiaannya lenyap sudah, selamanya ia akan hidup bersama Siwon? Dalam kurungan neraka dunia? Butiran air bening menetes dari sudut mata indah Jaejoong.

“Yunho hyung…” gumam Jaejoong menyentuh dadanya. Ia tahu Yunho hyung-nya akan menjadi milik orang lain, tapi sekeras apapun ia mencoba sekarang, ia tetap tidak bisa berhenti mencintai Yunho. Dan kini Jaejoong berharap adanya mukjizat - ‘Pangerannya akan menyelamatkannya’ . Jaejoong tersenyum miris, ia tahu semua itu tidak bisa lebih dari mimpi. Dari mana Yunho akan tahu ia diculik Siwon sementara ia tidak ada ponsel, terlebih Yunho sekarang sedang sibuk dengan pernikahannya.

--------

“Lepaskan aku!” teriak Jaejoong memberontak pada dua pria yang kini membawanya paksa ke sebuah gereja. Jaejoong tentu tidak ingin menyerah pada keadaan, tapi apa daya ia tak dapat berbuat banyak. Kecuali berteriak minta dilepaskan.

Sret~
Kini Jaejoong tiba juga di pintu gereja, seorang pria mengenakan jas hitam terlihat berdiri di menghadap pastur, dan Jaejoong memandang nanar padanya. Sungguh ia membenci Choi Siwon samapi ia sulit menjelaskan sejauh mana kebenciannya tersebut.

“Sebaiknya Tuan segera ke altar,”bisik seorang pelayan yang mengawal Jaejoong dari kamar sampai ke gereja kini.

Jaejoong melihat pada pelayan tersebut agak sinis. Jari lentiknya perlahan mengeluarkan sesuatu dari sakunya. Ia semakin melebarkan senyumnya melihat pelayan itu terkejut. Jaejoong mengeluarkan sebilah pisau dapur yang ia temukan secara tidak sengaja di laci kamar di mana ia disekap.

Jaejoong tidak ada pilihan yang lebih baik. Menjalani takdir ataupun mengahiri hidup sekarang akan sama saja – seperti di neraka.

“Tuan, saya mohon buang benda itu, Tuan.”

Jaejoong semakin sinis saja, dan malah mengarahkan pisau itu ke nadinya.

“TUAN, JANGAN!” Pelayan itu pun berteriak , lalu bergerak cepat berusaha merebut pisau tersebut .

Suasana gereja berubah ricuh, perhatian seluruh hadirin tertuju pada Jaejoong dan si pelayan. Tak sedikit pula yang ikut khawatir tapi mereka tak dapat berbuat banyak.

“Lepaskan aku bodoh. Biarkan aku mati!” teriak Jaejoong.

“Hentikan, Tuan.Dengarkan penjelasan saya dulu. Anda tidak tahu yang sebenarnya.”

“KAU YANG TIDAK TAHU APA-APA. KALIAN PELAYAN YANG BODOH!”

Sring~

“TUAN…!”

“JOONGIE…!”

Bugh~

Jaejoong terjatuh begitu saja. Samar-samar ia mendengar teriakan Yunho, tapi tidak yakin. Mungkin halusinasi sebelum ia mati.

“Joongie, kenapa kau bertindak sebodoh ini. Joongie….” Yunho tiba-tiba muncul diantara kerumunan tamu, dan langsung memeluk Jaejoong.

“Yunnie Hyung, saranghae.”

“Nado, Joongie. Jeongmal saranghaeyo.”

Halusinasi? Jaejoong tidak peduli. Setidaknya tidak percuma ia mengambil kepetusan gila ini – ia dapat mengungkapkapkan persaanya pada Yunho,meski tidak nyata .

-------

1 Minggu kemudian

“Jung Yunho, bersediakah kau mencintai Kim Jaejoong dalam keadaan suka maupun duka.”

“Ya, saya bersedia.”

“Dan kau, Kim Jaejoong. Bersediakah kau mencintai Jung Yunho dalam keadaan suka maupun duka.”

“Saya bersedia.”

“Baiklah kalian sah sebagai suami istri. Silahkan berciuman.”

Yunjae memutar badan, keduanya saling melempar senyum sesaat. Perlahan Yunho mendekatkan dirinya pada istri sah nya beberapa saat lalu – Kim – Jung Jaejoong. Bibir mereka bertemu lalu menyatu, Yunho melumat lembut bibir cerry yang sejak lama ia perhatikan – jadi keinginannya. Keduanya larut dalam kehangatan ciuman mereka, baru tersadar ketika para tamu riuh bertepuk tangan.

Dengan agak malu Yunjae berhenti erciuman, dan tertawa kaku.

“Ciumannya dilanjutkan di kamar saja. Sekarang waktunya melempar bunga nya,” kata Nyonya Jung, seketika membuat merah padam pipi Jaejoong. Yunho jadi gemas, ia mengecup pipi Jaejoong tiba-tiba. Tentu membuat para tamu semakin riuh.

“Yunnie, ini bukan main-main lagi kan?” bisik Jaejoong.

“Aku tidak pernah main-main tentang pernikahan.”

“Bohong. Yang kemarin itu?”

~Flahback~

Bugh~
Yunho melemparkan beberapa tumpuk uang ke wajah Siwon.

“Ku pikir itu lebih dari cukup untuk hutang ayah Jaejoong.” Yunho berkata sambil duduk di kursi kerjanya.

Siwon mengambil tumpukan uang yang kini berserakan di lantai.

“Dasar bajingan menjijikan hahaha.” Yunho menghisap rokoknya, menghembuskan asapnya ke wajah Siwon.

Siwon diam saja, hanya memejamkan mata erat. Ia sadar siapa ia dan siapa Yunho – bos mafia paling besar dan paling di cari di Korea. Kelurga Jung memang sangat pandai menutupi kedok mereka sesungguhnya, sejak dari kakek Yunho malah. Jika seseorang mengungkakan yang sebenarya – tentang kelurga Jung mungin tidak seorang pun percaya. Keluarga Jung telah terkenal ramah dan bahkan lebih dari sekedar baik hati.

Jaejoong bisa di keluarga Jung, pun karena Yunho yang memang telah sejak lama mengincar namja cantik itu. Lagi-lagi mereka menggunakan cara halus untuk mendapatkan Jaejoong, dan itu sempurnya. Bahkan sampai sekarang namja cantik itu tidak menyadari semuanya.
“Berani kau mengganggu kelurga Kim lagi. Kau dan keluargamu akan mati di tanganku sendiri.”

“Arrasso Tuan Jung.”

“Dan satu lagi tugas untukmu.”

“Apa itu, Tuan.”

“Culik Kim Jaejoong, buat seolah-seolah kau yang akan menikahinya, samapai hari pernikahan kami besok. Tapi awas, jika kau menyakitinya sedikit saja, kau akan mati. Aku ingin memberi sedikit kejutan untuk baby-ku.”

“Arasso.”

“Kim Jaejoong, you are mine.” Yunho agak meremaas sebuah buku harian tebal yang ia ambil dari laci di meje kerjanya. Buku harian milik Jaejong ketika SMP, berisi tentang curahan hatinya. Salah satunya perasaan khususnya pada Yunho (yang saat itu sudah SMA).

~End Flashback~

~THE END~

Endingnya melenceng dari angan saia n novelnya.

Maaf buat semuanya ye.. khususnya penulis novel aslinya.




Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar