Title : Missing Love
Author : Minhyan-ssi
Pairing : Yunjae
Legh : 1 of ?
Ratting : PG-17 (for now)
Genre : Drama – Angst – Yaoi – NC
Cast :
- Jung Yunho
- Kim Jaejoong
- Etc
FF ini
terinspirasi dari drama I MISS YOU-nya presdir YJS.. akakakak… ah… boleh juga
deh disebut njiplak drama I Miss You, yang jelas ni FF kubuat sebagai reflek
dari drama I Miss You yang nguras emosi…
Ok, Happy reading all. . .
>>>
Seoul,
2000
“Tuan… tolong buka pintunya. Tolong
aku…”
Yunho menoleh, tampak seorang namja
cantik berseragam SMA sedang mengetuk-mengetuk pintu mobil mewahnya yang tengah
parkir di pinggir jalan. Namja itu nampak panik di tengah guyuran hujan yang
lebat. Entah terdorong apa, Yunho yang terbiasa sombong dan tak peduli pada
siapapun, perlahan membukakan pintu untuk namja cantik tersebut.
Tanpa banyak bicara, namja cantik
tersebut langsung saja masuk ke dalam mobil Yunho. Yunho masih diam melihati
namja cantik tersebut.
“Tuan, kumohon izinkan aku bersembunyi
sebentar disini,” ucap namja cantik tersebut dengan agak bergertar. Ia sambil
melihat pada Yunho.
Deg~
Yunho merasakan seperti tenggelam oleh
tatapan mata besar namja cantik di depannya kini. Rasa panas-dingin menjalar dengan
cepat keseluruh tubuh, dan jantungnya
seolah bergejolak menggila di rongga dadanya sana. Ada apa ini? Perasaan apa ini?
Jung Yunho – namja tampan 15 tahun itu merasakan aneh dengan dirinya sendiri,
juga tak dapat mengalihkan tatapannya dari namja cantik tersebut.
“Tuan… Tuan!” seruan namja cantik
tersebut membangunkan Yunho dari pikiran panjangnya.
Yunho lalu tersenyum tipis pada namja
tersebut.
“Izinkan aku bersembunyi disini. Aku
takut Appa-ku menangkap dan memukuli-ku lagi,” sekali lagi, namja cantik itu
meminta izin pada Yunho.
“Kim Jaejoong! Dimana kau!” teriak
seseorang.
“Ommo…
itu Appa. Tuan, kumohon…” mohon Jaejoong dengan wajah memelas.
“Apa kau kedinginan?” tanya Yunho,
menyentuh pipi namja cantik atau yang lebih tepat bernama Kim Jaejoong. Ia
melihat Jaejoong basah kuyub , wajahnya agak pucat dengan sedikit lebam, dan bibirnya bergetar hebat.
Meski demikian, entah kenapa Jaejoong tetap mempesona di mata musang Yunho.
Jaejoong tak menjawab. Ia hanya melihat
saja pada Yunho.
Sret~
Tiba-tiba Yunho memeluknya erat,
menyembunyikan wajah Jaejoong di dadanya. Jaejoong sempat memekik karena
terkejut.
“Ka – “
“Sst… Bukankah orang itu yang sedang
mencarimu. Kalau tidak seperti ini, orang itu akan menemukanm,.” kata Yunho
memotong ucapan Jaejoong barusan.
Jaejoong tak berbicara lagi. Ia
membiarkan Yunho memeluknya seperti ini. Tak ada suara yang keluar dari mulut
keduanya.
Jaejoong memejamkan matanya sambil
berdoa agar appa-nya tidak menemukan
dirinya disini. Ia benar-benar takut dengan ayahnya. Ayah Jaejoong adalah
seorang penjudi dan pemabuk, setiap pulang sekolah atau bertemu ayahnya itu,
Jaejoong selalu dipukuli oleh ayahnya. Ayah Jaejoong menganggap Jaejoong
mengetahui dimana ibu Jaejoong menyimpan uang, yang selanjutnya ayah Jaejoong
akan menghabiskan uang hasil kerja Jaejoong dan ibunya di meja judi atau untuk
membeli minuman-minuman keras.
Rasa panas-dingin yang Yunho rasakan,
mendadak berubah menjadi menghangat, seolah ada selimut yang melindungi dirinya
dari dingin yang dibawa oleh hujan. Dan jantungnya yang bergejolak, kembali
tenang. Ia merasa sangat nyaman memeluk Jaejoong seperti ini.
Yunho masih memeluk erat Jaejoong,
meskipun suara ayah Jaejoong tak terdengar lagi. Jaejoong sebetulnya hendak
melepaskan diri dari pelukan Yunho, namun ia merasa tidak enak dengan Yunho. Ia
akan merasa tahu diri jika Yunho sendiri yang melepaskan pelukannya.
Ceklek~
Yunho cepat-cepat melepaskan pelukannya
pada Jaejoong, setelah terdengar ada yang membuka pintu mobil bagian sopir.
“Taun muda, mianhae,” sopir Yunho yang hendak masuk kembali ke mobil setelah
membelikan beberapa makanan kecil yang Yunho suruh, jadi mengeluarkan kembali
separuh tubuhnya yang sebelumnya telah masuk.
Jaejoong kembali duduk dengan benar, dan
agak salah tingkah.
Sebetulnya Yunho juga jadi agak gugup
karena malu pada sopirnya. Namun ia berusaha menyembunyikannya, ia merapikan
jas seragam SMA-nya dan kembali bersikap dingin.
“Masuklah, kami tidak ada apa-apa,” ujar
Yunho pada sopirnya.
Sopir Yunho pun membungkukkan badan dan
kembali masuk ke kursi kemudi lalu meletakkan belanjaannya di dasbor.
“Terimakasih sudah menolongku, Tuan.”
Ucap Jaejoong membungkukkan badannya.
“Apa kau hidup menderita hidup bersama Appa-mu?”
tanya Yunho.
Jaejoong tersenyum saja.
“Terima kasih banyak sudah menolongku,”
kata Jaejoong sebelum ia keluar dari mobil dan kembali menerjang hujan di luar
sana.
Yunho terus menatap pada kepergian
Jaejoong. Sampai sosok namja cantik itu menghilang dari tangkapan retina mata
musangnya.
“Namanya Kim Jaejoong, cari tahu apapun
yang terkait dengannya. Dan bawa dia padaku apapun caranya,” ujar Yunho masih
menatap keluar.
“Arrasso, Tuan muda,” jawab sopir Yunho.
###########
“Lepaskan aku! Lepas! EOMMA…!!!” teriak
Jaejoong sebari meronta, terus melihat pada ibu dan adiknya – Kim Junsu. Dua
orang bertubuh tegap memegangi dirinya dan berusaha membawanya menjauhi
rumahnya, ia sangat berharap ibu dan adiknya tersebut dapat menolongnya
melepaskan diri. Tapi itu seperti tidak mungkin, ayahnya dan teman ayahnya
memegangi Junsu dan ibunya agar tak dapat menolong Jaejoong.
Jaejoong tahu ayahnya memang selalu
kasar pada keluarganya. Hanya ia tak pernah menyangka ayahnya juga tega
menjadikan putranya sendiri untuk membayar hutangnya kepada seseorang yang tak pernah
Jaejoong tahu. Kejam.
“Jaejoong-ah!”
“Yoochunie, tolong aku!” teriak
Jaejoong, agak berbinar. Secercah harapan muncul untuk Jaejoong. Kekasihnya –
Park Yoochun datang dan pasti akan menolongnya.
Dengan tanpa rasa takut dan emosi,
Yoochun mendekati pada kedua orang bertubuh tegap tadi.
“Lepaskan dia. Kubilang LEPASKAN…!”
Yoochun berteriak pada kedua orang tersebut.
Kedua orang tersebut saling melihat dan
tertawa meremehkan.
“Bocah ini. Akan kubuat mati dengan satu
pukulanku.” Salah satu dari pria tegap tersebut melepaskan cengkramannya pada
lengan kiri Jaejoong, lalu meladeni tantangan Yoochun.
Pria tegap satunya mengambil kendali
penuh atas Jaejoong.
Buk~
Satu pukulan mendarat di pipi kiri
Yoochun, dan tersungkur.
“Yoochun-ah!”teriak Jaejoong, menjadi
sangat khawatir.
“Shit,” umpat Yoochun seraya bangun, ia
lalu balas memukul pada pria tadi yang juga sampai tersungkur. Belum sempat
pria itu bangun, Yochun kembali memukulinya dengan bertubi-tubi juga
menendangnya. Sesekali pria itu memberi perlawanan, dan selalu dapat Yoochun
cegah. Dan Yoochun semakin membabi buta membuat babak belur pria tersebut.
Merasa temannya dalam bahaya, pria tegap
satunya pun tanpa sadar melepaskan Jaejoong, dan langsung menyerang Yoochun
dari belakang.
Jung Yunho – atau dalang dari semua ini
agak tersentak di dalam mobilnya. Ia yang sebelumnya hanya melihat dan menunggu
Jaejoong dimasukkan ke dalam mobilnya, mendadak khawatir dan merasa ia tak bisa
diam begini terus. Ia harus segera bertindak sebelum rencananya gagal.
“Paman Lee, suruh anak buahmu membantu
dua monyet bodoh itu.” Perinhtah Yunho pada sekertaris pribadi keluarganya -
pengasuh Yunho yang duduk di sebelah bangku sopir.
“Baik, Tuan muda,” jawab Paman Lee.
Yunho pun segera keluar dari dalam
mobilnya, sementara beberapa anak buah Paman Lee keluar dari mobil di belakang
mobil Yunho, dan mengikuti – berjalan di belakang Yunho.
Sret~
Jaejoong menoleh, setelah merasa seperti
ada yang memegangi lengannya dari belakang.
“Kau…” lirih Jaejoong melihat pria yang
sebaya dengannya dan menolongnya kemarin. Ia tiba-tiba merasa senang, pria
tampan yang belum ia ketahui namanya ini
pasti akan menolongnya kembali kali ini.
“Bereskan dia,” perintah Yunho, melirik
pada Yoochun yang tengah memukuli kedua orang bertubuh tegap tadi. Jaejoong jadi melihat pada kelima anak buah Yunho.
Anak buah Yunho yang terdiri dari lima orang,
segera menyerang Yoochun secara bersamaan.
“Yoochun-ah!” Sebuah senyuman yang
sempat mengembang dari bibir Jaejoong kala melihat Yunho, memudar dalam
sekejap. Ia lalu melihat pada Yunho. Harapannya pada Yunho, kini berubah
menjadi ketakutan yang luar biasa.
“Tolong, hentikan…” pinta Jaejoong pada
Yunho, dengan cairan bening yang mulai mengumpul di sudut mata besarnya yang
indah.
Yunho menyingerai saja. Ia lalu menarik
saja Jaejoong .
“Eomma… Junsu-ah… Yoochunnie…!” teriak
Jaejoong memanggil orang-orang yang dicintainya.
########
Seoul,
2013
Yunho tak henti menatapi wajah pria
cantik yang terlelap di sebelahnya. Tangan kekarnya terus membelai rambut
hitamnya yang lurus.
“Kau pasti sangat lelah, Jaejoongie.
Tidurlah.” Yunho membetulkan letak selimut yang menutupi tubuh naked Jaejoong.
Ia lalu mengecup kening kemudian bibir Jaejoong. “Saranghae,” bisik Yunho
sangat lembut tepat di telinga Jaejoong.
Yunho lalu beranjak dari ranjang king
size dan memakai pakaiannya kembali yang berserakan di lantai. Ia berjalan
keluar dan menutup pintu kamar Jaejoong dengan sangat pelan. Ia tak ingin
membuat tidur Jaejoong jadi terganggu.
Perlahan, Jaejoong membuka matanya.
Setelah ia yakin Yunho telah keluar dari kamarnya. Ia mendudukkan dirinya
perlahan, sambil menahan sakit di tubuh bawahnya. Tatapannya menerawang keluar
jendela.
Saranghae? Yunho mencintainya? Itu tidak
mungkin.
Kim Jaejoong adalah budak Jung Yunho.
Jung Yunho telah membelinya dari keluarganya, mengurungnya di rumah mewah
keluarga Jung. Bahkan Jaejoong nyaris tidak ingat lagi bagaimana kehidupan
manusia Seoul di luar sana. Selama 13 tahun ini, Yunho tak membiarkan dirinya
untuk keluar dari rumah mewahnya. Apakah seperti ini yang dinamakan cinta?
~TBC~
Geje yah…
FF ini akan ku apdet seminggu sekali..
ahirnya setelah setahun blog ini g bisa dibuka, ahirnya bisa kebuka