Title : No More
Author : Minhyan-ssi
Legh : Oneshoot
Ratting : PG-17
Genre : Drama – Yaoi
Cast :
- Jung Yunho
- Kim Jaejoong
-Etc
Hallo sudah sangat lama nggak nulis FF, maap juga
hasilnya juga geje
FF kali ini terinspirasi, ah tidak tapi copas MV-nya
Beast-No More… kalau sama ya maklumin aja ya, namanya juga copas hahahah
### buat tanda flashback
+++ buat tanda alir maju
Ok, Happy reading all. . .
and sorry for typo
# # # #
Klik~
Jaejoong menyentuhkan jemari lentiknya pada layar
ponselnya, ia memilih option “send” yang tertera dalam akun instagramnya. Ia
lalu meletakkan ponsel tersebut diatas meja. Jemarinya beralih meraih sendok
dan garbu dihadapannya dan mulai memakan makanan yang kini ada di hadapannya.
Salah satu sudut bibirnya tertarik perlahan
membentuk seperti sebuah seringaian. Ia teringat masa lalu.
# # # # # #
“Aku nggak mau!” Tolak Jaejoong sambil membuang
wajahnya ketika di depan mulutnya disodori sesendok makanan yang tidak
disukainya.
“Ayolah, ini enak, Joongie,” ujar seseorang yang
menyodorkan makanan tersebut, dengan setengah memaksa.
“Aku nggak mau, Yunho-ah.”
“Ayolah…” Yunho, orang yang bersama Jaejoong
tersebut pada ahirnya benar-benar memaksakan kehendaknya dengan tanpa babibu
lagi ia meneroboskan sendok tersebuk ke dalam mulut Jaejoong.
“Ya!” teriak Jaejoong langsung berdiri dari
duduknya. Ingin ia memprotes kekasihnya ini, tapi ia tak bisa karena mulutnya
sedang penuh dengan makanan.
# # # # # #
Perlahan Jaejoong memasukkan sesendok makanan yang
baru diambilnya ke mulutnya. Dulu, ia benci makanan ini, tapi karena sering
dipaksa Yunho, ia mulai kini mulai terbiasa untuk memakannya dan sedikit
menyukainya.
Drrt~~~
Ponsel Jaejoong bergetar.
Masih sambil memakan makanan yang baru dipesannya
beberapa saat yang lalu, tangan kirinya mengambil ponselnya. Mulutnya mendadak
berhenti menguyah. Barusan ia mendapatkan pemberitahuan instagram, beberapa
detik yang lalu Yunho menyukai foto
makanan dihadapannya kini yang ia publish sekitar lima menit yang lalu. Why??
+ + +
Jepret~
Jaejoong kembali mengabil foto dirinya sendiri atau
kebanyakan orang sekarang menyebutnya selfi. Ia nampak menunjakkan ekspresi
wajah kepedasan dengan bibirnya yang berlumur minyak dari makanan tersebut. Dan
tanpa ragu ia mempostinya ke akun instagram-nya.
Jaejoong melirik kea rah jam dinding yang ada di
restoran ini. Masih jam 8 malam dan Changmin, adiknya, pasti belum pulang dari
kuliahnya. Jika pulang sekarang, ia bakal sendirian di apartemen. Itu
,menyebalkan sekali.
Mata Jaejoong kembali melirik pada layar ponselnya.
Jemarinya men-scroll home akun instagramnya. Mungkin akan lebih baik ia
menunggu sampai Changmin pulang disini sambil memainkan ponselnya. Sesekali
pria cantik ini tersenyum melihat foto-foto yang diposting oleh teman-temannya,
gila dan sangat lucu. Senyumnya memudar langsung ketika salah satu yang ada di
home instagramnya adalah postingan foto sepasang cincin yang dipublish oleh
Yunho.
# # # # # #
“Kita putus!” teriak Jaejoong
“Why? Kenapa kita harus putus. Bukankah kita saling
mencintai?” Yunho berusaha meraih tangan Jaejoong yang akan pergi dengan
menenteng sebuah koper.
“Aku lelah, Jung Yunho. Aku lelah dengan sikapmu
yang overprotektif. Aku bosan kau atur-atur dan aku BOSAN HIDUP DENGANMU!”
Jaejoong menepis kasar uluran tangan Yunho. Ia lalu berbalik melihat pada
Yunho. “Jangan pernah mengangguku lagi, Jung Yunho. Aku tidak ingin melihat
wajahmu lagi.” Lanjut Jaejoong melihat serius pada Yunho.
Yunho tak berkata apapun lagi. Bahkan ia diam saja
ketika Jaejoong melangkahkan kakinya keluar dari apartemennya yang ia tinggali
bersama Jaejoong selama 3 tahun terahir ini.
# # # # # #
Lamunan Jaejoong buyar ketika kembali ponselnya
bergetar karena sebuah pemberitahuan dari instagram. Kali ini ia berusaha keras
menahan air matanya untuk jatuh. Lagi dan lagi Yunho men-like postingan fotonya
yang terahir.
“Berhenti Jung Yunho, berhenti melakukan ini,” gumam
Jaejoong. Ia lalu meletakkan kembali ponselnya di meja. Ia menutup wajahnya
dengan kedua telapak tangannya, ia berusaha keras untuk mengendalikan emosinya.
Drrrt~
Kembali posel Jaejoong bergetar beberapa saat
kemudian. Dengan agak malas ia melirik pada ponselnya. Ternyata panggilan dari
Changmin. Jaejoong segera mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangannya dan
langsung mengangkat panggilan telpon dari adiknya tersebut.
“Ah, Arraseo,” ujar Jaejoong singkat lalu menutup
ponselnya. Ia juga mengambil tas kantornya untuk kemudian beranjak dari
restoran yang dulunya dan mungkin masih menjadi restoran favorit untuknya dan
Yunho, meskipun kini mereka berdua telah berpisah jalan. Barusan Changmin
mengatakan sudah dijalan dan akan segera sampai di apartemen.
Baru beberapa langkah berjalan, langkah Jaejoong
terhenti. Tanpa ia tahu dan ia duga ia melihat Yunho sedang berjalan ke arahnya
dengan membawa sebuah rangkaian bungan ditangan kiri sementara tangan tangannya
membawa sebuah kotak seperti kotak tempat untuk cincin. Jaejoong melihat agak
seruis pada kotak tersebut selama beberapa detik. Samar-samar ia menyunggingkan
senyuman. Tidak salah lagi, itu adalah kotak yang tadi ia di posting oleh Yunho
di instagram mantan kekasihnya tersebut.
# # # # #
“Yunho-ah,” panggil Jaejoong
Yunho tak menjawab, ia malah berlutut sebari
menyerahkan sebuah rangkaian bunga untuk Jaejoong. Dan Jaejoong menerimana
dengan perasaan yang penuh kejutan.
“ Aku sering menganggumu dan membuatmu kesal karena
jujur saja aku tidak bisa sedetik tanpa dirimu. Kau adalah oksigenku,
Jaejoongie. Aish, sudah aku tidak bisa berkata-kata lagi. Mungkin bagimu aku
terlihat gila saat ini. Tapi, aku benar-benar menyukaimu Kim Jaejoong, aku
ingin kau jadi pacarku.” Ucap Yunho yang terdengan sangat terburu-buru dan
gugup.
Jaejoong masih diam dan tak menjawab.
“Pokoknya kau harus jadi pacarku.” Dengan tanpa izin
Jaejoong, Yunho memaksakan memakaikan sebuah cincin di jari manis pria cantik
ini.
# # # # # #
Yunho juga menghentikan langkahnya. Ia sedikit
menyembunyikan rangakaian bunga yang di bawanya di belakang punggungnya. Dengan
tampak tenang, Yunho kembali melangkahkan kakinya, begitu pula dengan Jaejoong.
Ketika dua pria mantan pasangan ini sudah berada
dalam jarak yang dekat dan nyaris berpapasan, keduanya nampak tidak saling
melihat satu sama lain, bahkan Jaejoong mempercepat langkahnya untuk segera
keluar dari restoran tersebut.
“Yunnie-ah!” teriak seorang wanita sambil
melambaikan tangannya pada Yunho.
Yunho nampak tersenyum dan balas melambaikan tangan
pada wanita tersebut.
Samar-samar Jaejoong masih bisa mendenger terikan
wanita tersebut. Ia lalu melangkahkan kakinya lebih cepat lagi bahkan ia
setengah berlari meninggalkan restoran tersebut.
“Untukmu,” ujar Yunho seraya menyerahkan bunga yang
dibawa tadi pada wanita yang memanggilnya tadi, Park Soo Jin.
“Untukku?” Soo Jin nampak antusias menerima bunga
tersebut. Tanpa banyak berpikir ia langsung memeluk Yunho yang baru dipacarinya
setengah tahun terahir ini.
“Will you marry me?” kata Yunho setelah mengahiri
pelukan mereka dan berlutut pada kekasih barunya ini.
+ + + +
Jepret ~`
Jaejoong kembali memotret bintang-bintang yang ada
di langit. Ia tidak jadi langsung pulang. Ia pergi ke sungai Han dan merebahkan
diri diatas rerumputkan sebuah taman yang berada di pinggiran sungai di kota
Seoul tersebut. Lagi dan lagi mempostingnya kea kun instagramnya,. Jaejoong
memang senang sekai memposting foto-foto tempatatau sesuatu yang disukainya kea
kun instagramnya. Jaejoong menutup matanya. Ia seolah membuang emosi-emosi
negatif karena banyak hal yang ia alami hari ini bersama dengan hembusan nafasnya.
Ya, tempat ini merupakan tempat yang paling Jaejoong kunjungi ketika sedang
penat dan untuk menenangkan diri.
Buk~
Perlahan Jaejoong membuka matanya setelah kurang
lebih 30 menit ia tertidur di alam terbuka seperti ini. Ia merasakan seperti
seseorang ikut berbaring di sebelahnya.
“Kau tak berubah sama sekali Jaejoongi. Masih saja
menyukai tempat ini.”
Jaejoong membuka lebar-leba matanya dan langsung
menoleh ke samping. Ia terkejut tentu saja, bagaimana bisa Yunho sekarang sudah
ikut berbaring di sampingnya.
“Kau… darimana kau tahu aku disini?” Tanya Jaejoong
langsung mendudukan tubuhnya.
Yunho menunjukkan poselnya yang layarnya menunjukkan
bahwa ia sedang membuka akun instagram dan foto yang terahir kali di upload
oleh Jaejoong tertera jelas disana. Yunho tersenyum dan lalu ikut mendudukan
dirinya juga.
“Apakah Soo Jin menerima lamaranmu?” Tanya Jaejoong.
Ya, Jaejoong tahu karena Soojin adalah rekan kerja di kantornya dan seluruh
kantor tahu hubungan special seorang
Park Soojin dengan seorang direktur muda perusahaan lain yaitu Yunho.
“Tentu saja. 3 bulan lagi kita akan menikah.” Jawab
Yunho dengan tegas dan sambil tersenyum.
“Kau akan menikah, jadi berhentilah mengangguku Jung
Yunho!” Jaejoong meningikan suaranya dan airmata yang sedari tadi mengumpul
dipupuk matamya, ahirnya jatuh juga. Ia berusaha sangat keras untuk melupakan
Yunho, tapi pria berwajah kecil itu selalu mengganggunya dengan men-like apapun
yang ia posting di instagramnya. Bagiamana bisa melupakan kalau hampir setiap
hari nama Yunho muncul yang seperti itu dan muncul disetiap pemberitahuan
instagramnya ibarat sebuah alaram.
Sret~
Yunho menarik kasar tangan Jaejoong, membuat pria
cantik itu terjatuh pada pangkuan Yunho.
Chu ~
Dan tanpa banyak basa basi Yunho langsung mencium
bibir Jaejoong. Cukup lama dan lembut. Awalnya Jaejoong memberontak, namun sama
seperti biasanya, tubuhnya tidak menginginkan ciuman ini meskipun otaknya terus
saja mengelak. Seolah kesulitan untuk berpikir jernih, Jaejoong membiarkan
bibir Yunho mempermainkan bibirnya dan bahkan sesekali ia tak ingin mengalah.
Chu~
Yunho mengecup kening Jaejoong sekaligus tanda untuk
mengahiri ciumannya pada pria pemilik bibir cherry tersebut. Ia lalu
menempelkan keningnya pada kening Jaejoong.
“Lupakan aku, jangan lagi menggangguku, Jung Yunho.”
Ucap Jaejoong . Tanpa ia sadari airmata yang sudah mengumpul di pelupuk matanya
ahirnya jatuh juga.
“Aku tidak bisa.” Balas Yunho tegas.
“Kenapa? Kau sudah memiliki Soojin.”
“Karena kau, Kim Jaejoong. Kau yang membuatku tidak
bisa melupakanmu.”
“Aku?” Jaejoong nampak bingung. Ia menajuhkan
wajahnya dari Yunho.
“Kau tak bisa melupakan kenangan kita, membuatku tak
bisa melupakanmu.”
“Kau bicara apa. Aku sudah berusaha keras untuk
melupakan tentang kita dan dirimu. Tapi kau selalu mengangguku.”
“Justru kau yang mengangguku, Kim Jaejoong.
Foto-foto yang kau posting di instagram itu adalah semua hal tentang kita. Foto
hari ini adalah makanan foto makanan dan restoran favorit saat kita berpacaran
dulu. Bahkan aku yang memberitahumu jika melihat bintang dari tempat ini itu
sanagt menakjubkan. Dan kau jadi suka memotret bintang dari sini. Kau juga
sering memposting foto saat kau berkunjung ke tempat-tempat yang sering kita
kunjungi. Bagaimana aku bisa melupakanmu kalau hampir setiap hari aku melihat
semua kenangan tentang kita. ”
Jaejoong tak menjawab lagi. Ia menarik nafas yang
berat dan panjang. Ia berusaha untuk tidak menangis lebih dramatis lagi.
“Aku akan menghapus akun instagramku agar tidak
menganggumu lagi. Supaya kau bisa melupakanku.” Kali ini Jaejoong agak gugup
menyampaikannya.
“Menghapus akun instagramu sama saja dengan
membunuhku. Aku sudah mengatakannya berkali-kali kalau kau adalah oksigenku.
Tidak melihatmu sehari seperti aku kehilangan oksigen untuk bernafas.”
Jaejoong mengepalkan tangan diam-diam. Kesal.
Bisa-bisanya Yunho berkata seperti itu dengan kenyataan mereka bukan lagi
sebagai pasangan kekasih?
“LALU APA MAUMU JUNG YUNHO!” teriak Jaejoong, habis
kesabaran. Ia langsung saja berdiri dari duduknya.
“Kita berteman dan hidup bersama.”
“Hidup bersama katamu? Kau gila Jung Yunho. Kau akan
menikah, mau kau kemanakan istrimu? ”
“Soo Jin tidak akan tahu tentang ini.” Jelas Yunho
sebari berdiri mensejajari Jaejoong.
“Jangan bicara sembarangan. Soo Jin itu gadis-gadis
baik-baik. Jangan pernah menyakiti dia dengan menghianati cintanya.” Kata
Jaejoong. Ia berbalik badan dan mulai melangkah meninggalkan Yunho.
“Siapa yang menghianati cintanya. Kita berteman
bukan berpasangan. Kita teman tapi hidup bersama. Lagi pula kita salaing
membutuhkan, Kim Jaejoong. Kau juga tak bisa melupakan tentang kita!”
Jaejoong seolah tidak peduli, ia terus saja berjalan
pergi dari hadapan Yunho.
Drrt~
Jaejoong menghentikan langkahnya setelah cukup jauh
dan menghilang dari pandangan Yunho karena ponselnya begetar.
1
Pesan Masuk
-Kalau
kau bersia menjadi kita berteman dan hidup bersama, datanglah ke apartemen dan
bawa barang-barangmu.-
+ + + +
Satu bulan kemudian….
“Nado saranghae, chagiya.” Yunho menutup telponnya
dengan Soojin. Ia menaruh ponselnya di nakas dan bersiap untuk tidur.
Tok~
Tok~
Yunho mengurungkan niatnya menutup tubuhnya dengan
selimut. Ia pun bergegas membukakan pintu.
Ceklek~
“Woha!” seru Yunho sesaat setelah membukakan pintu.
Ia merasa seperti mimpi dan nyaris tidak percaya, sekarang Jaejoong berdiri
dihadapannya sambil membawa sebuah koper.
~END~
Legh : Oneshoot
Ratting : PG-17
Genre : Drama – Yaoi
Cast :
- Jung Yunho
and sorry for typo