Jumat, 08 Agustus 2014

[FF - YunJae] Yaoi/NO MORE/Oneshoot

Title : No More

Author : Minhyan-ssi


Legh : Oneshoot


Ratting : PG-17


Genre : Drama – Yaoi

Cast :

- Jung Yunho
- Kim Jaejoong
-Etc

Hallo sudah sangat lama nggak nulis FF, maap juga hasilnya juga geje
FF kali ini terinspirasi, ah tidak tapi copas MV-nya Beast-No More… kalau sama ya maklumin aja ya, namanya juga copas hahahah

### buat tanda flashback
+++ buat tanda alir maju

Ok, Happy reading all. . .

and sorry for typo

# # # #

Klik~

Jaejoong menyentuhkan jemari lentiknya pada layar ponselnya, ia memilih option “send” yang tertera dalam akun instagramnya. Ia lalu meletakkan ponsel tersebut diatas meja. Jemarinya beralih meraih sendok dan garbu dihadapannya dan mulai memakan makanan yang kini ada di hadapannya.

Salah satu sudut bibirnya tertarik perlahan membentuk seperti sebuah seringaian. Ia teringat masa lalu.

# # # # # #
“Aku nggak mau!” Tolak Jaejoong sambil membuang wajahnya ketika di depan mulutnya disodori sesendok makanan yang tidak disukainya.

“Ayolah, ini enak, Joongie,” ujar seseorang yang menyodorkan makanan tersebut, dengan setengah memaksa.

“Aku nggak mau, Yunho-ah.”

“Ayolah…” Yunho, orang yang bersama Jaejoong tersebut pada ahirnya benar-benar memaksakan kehendaknya dengan tanpa babibu lagi ia meneroboskan sendok tersebuk ke dalam mulut Jaejoong.

“Ya!” teriak Jaejoong langsung berdiri dari duduknya. Ingin ia memprotes kekasihnya ini, tapi ia tak bisa karena mulutnya sedang penuh dengan makanan.

# # # # # #
Perlahan Jaejoong memasukkan sesendok makanan yang baru diambilnya ke mulutnya. Dulu, ia benci makanan ini, tapi karena sering dipaksa Yunho, ia mulai kini mulai terbiasa untuk memakannya dan sedikit menyukainya.

Drrt~~~
Ponsel Jaejoong bergetar.

Masih sambil memakan makanan yang baru dipesannya beberapa saat yang lalu, tangan kirinya mengambil ponselnya. Mulutnya mendadak berhenti menguyah. Barusan ia mendapatkan pemberitahuan instagram, beberapa detik yang lalu  Yunho menyukai foto makanan dihadapannya kini yang ia publish sekitar lima menit yang lalu. Why??

 +  + +

Jepret~

Jaejoong kembali mengabil foto dirinya sendiri atau kebanyakan orang sekarang menyebutnya selfi. Ia nampak menunjakkan ekspresi wajah kepedasan dengan bibirnya yang berlumur minyak dari makanan tersebut. Dan tanpa ragu ia mempostinya ke akun instagram-nya.

Jaejoong melirik kea rah jam dinding yang ada di restoran ini. Masih jam 8 malam dan Changmin, adiknya, pasti belum pulang dari kuliahnya. Jika pulang sekarang, ia bakal sendirian di apartemen. Itu ,menyebalkan sekali.

Mata Jaejoong kembali melirik pada layar ponselnya. Jemarinya men-scroll home akun instagramnya. Mungkin akan lebih baik ia menunggu sampai Changmin pulang disini sambil memainkan ponselnya. Sesekali pria cantik ini tersenyum melihat foto-foto yang diposting oleh teman-temannya, gila dan sangat lucu. Senyumnya memudar langsung ketika salah satu yang ada di home instagramnya adalah postingan foto sepasang cincin yang dipublish oleh Yunho.

# # # # # #
“Kita putus!” teriak Jaejoong

“Why? Kenapa kita harus putus. Bukankah kita saling mencintai?” Yunho berusaha meraih tangan Jaejoong yang akan pergi dengan menenteng sebuah koper.

“Aku lelah, Jung Yunho. Aku lelah dengan sikapmu yang overprotektif. Aku bosan kau atur-atur dan aku BOSAN HIDUP DENGANMU!” Jaejoong menepis kasar uluran tangan Yunho. Ia lalu berbalik melihat pada Yunho. “Jangan pernah mengangguku lagi, Jung Yunho. Aku tidak ingin melihat wajahmu lagi.” Lanjut Jaejoong melihat serius pada Yunho.

Yunho tak berkata apapun lagi. Bahkan ia diam saja ketika Jaejoong melangkahkan kakinya keluar dari apartemennya yang ia tinggali bersama Jaejoong selama 3 tahun terahir ini.

# # # # # #

Lamunan Jaejoong buyar ketika kembali ponselnya bergetar karena sebuah pemberitahuan dari instagram. Kali ini ia berusaha keras menahan air matanya untuk jatuh. Lagi dan lagi Yunho men-like postingan fotonya yang terahir.

“Berhenti Jung Yunho, berhenti melakukan ini,” gumam Jaejoong. Ia lalu meletakkan kembali ponselnya di meja. Ia menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya, ia berusaha keras untuk mengendalikan emosinya.

Drrrt~

Kembali posel Jaejoong bergetar beberapa saat kemudian. Dengan agak malas ia melirik pada ponselnya. Ternyata panggilan dari Changmin. Jaejoong segera mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangannya dan langsung mengangkat panggilan telpon dari adiknya tersebut.

“Ah, Arraseo,” ujar Jaejoong singkat lalu menutup ponselnya. Ia juga mengambil tas kantornya untuk kemudian beranjak dari restoran yang dulunya dan mungkin masih menjadi restoran favorit untuknya dan Yunho, meskipun kini mereka berdua telah berpisah jalan. Barusan Changmin mengatakan sudah dijalan dan akan segera sampai di apartemen.

Baru beberapa langkah berjalan, langkah Jaejoong terhenti. Tanpa ia tahu dan ia duga ia melihat Yunho sedang berjalan ke arahnya dengan membawa sebuah rangkaian bungan ditangan kiri sementara tangan tangannya membawa sebuah kotak seperti kotak tempat untuk cincin. Jaejoong melihat agak seruis pada kotak tersebut selama beberapa detik. Samar-samar ia menyunggingkan senyuman. Tidak salah lagi, itu adalah kotak yang tadi ia di posting oleh Yunho di instagram mantan kekasihnya tersebut.

# # # # #

“Yunho-ah,” panggil Jaejoong

Yunho tak menjawab, ia malah berlutut sebari menyerahkan sebuah rangkaian bunga untuk Jaejoong. Dan Jaejoong menerimana dengan perasaan yang penuh kejutan.

“ Aku sering menganggumu dan membuatmu kesal karena jujur saja aku tidak bisa sedetik tanpa dirimu. Kau adalah oksigenku, Jaejoongie. Aish, sudah aku tidak bisa berkata-kata lagi. Mungkin bagimu aku terlihat gila saat ini. Tapi, aku benar-benar menyukaimu Kim Jaejoong, aku ingin kau jadi pacarku.” Ucap Yunho yang terdengan sangat terburu-buru dan gugup.

Jaejoong masih diam dan tak menjawab.

“Pokoknya kau harus jadi pacarku.” Dengan tanpa izin Jaejoong, Yunho memaksakan memakaikan sebuah cincin di jari manis pria cantik ini.

# # # # # #
Yunho juga menghentikan langkahnya. Ia sedikit menyembunyikan rangakaian bunga yang di bawanya di belakang punggungnya. Dengan tampak tenang, Yunho kembali melangkahkan kakinya, begitu pula dengan Jaejoong.

Ketika dua pria mantan pasangan ini sudah berada dalam jarak yang dekat dan nyaris berpapasan, keduanya nampak tidak saling melihat satu sama lain, bahkan Jaejoong mempercepat langkahnya untuk segera keluar dari restoran tersebut.

“Yunnie-ah!” teriak seorang wanita sambil melambaikan tangannya pada Yunho.

Yunho nampak tersenyum dan balas melambaikan tangan pada wanita tersebut.

Samar-samar Jaejoong masih bisa mendenger terikan wanita tersebut. Ia lalu melangkahkan kakinya lebih cepat lagi bahkan ia setengah berlari meninggalkan restoran tersebut.

“Untukmu,” ujar Yunho seraya menyerahkan bunga yang dibawa tadi pada wanita yang memanggilnya tadi, Park Soo Jin.

“Untukku?” Soo Jin nampak antusias menerima bunga tersebut. Tanpa banyak berpikir ia langsung memeluk Yunho yang baru dipacarinya setengah tahun terahir ini.

“Will you marry me?” kata Yunho setelah mengahiri pelukan mereka dan berlutut pada kekasih barunya ini.

+ + + +

Jepret ~`

Jaejoong kembali memotret bintang-bintang yang ada di langit. Ia tidak jadi langsung pulang. Ia pergi ke sungai Han dan merebahkan diri diatas rerumputkan sebuah taman yang berada di pinggiran sungai di kota Seoul tersebut. Lagi dan lagi mempostingnya kea kun instagramnya,. Jaejoong memang senang sekai memposting foto-foto tempatatau sesuatu yang disukainya kea kun instagramnya. Jaejoong menutup matanya. Ia seolah membuang emosi-emosi negatif karena banyak hal yang ia alami hari ini bersama dengan hembusan nafasnya. Ya, tempat ini merupakan tempat yang paling Jaejoong kunjungi ketika sedang penat dan untuk menenangkan diri.

Buk~

Perlahan Jaejoong membuka matanya setelah kurang lebih 30 menit ia tertidur di alam terbuka seperti ini. Ia merasakan seperti seseorang ikut berbaring di sebelahnya.

“Kau tak berubah sama sekali Jaejoongi. Masih saja menyukai tempat ini.”

Jaejoong membuka lebar-leba matanya dan langsung menoleh ke samping. Ia terkejut tentu saja, bagaimana bisa Yunho sekarang sudah ikut berbaring di sampingnya.

“Kau… darimana kau tahu aku disini?” Tanya Jaejoong langsung mendudukan tubuhnya.

Yunho menunjukkan poselnya yang layarnya menunjukkan bahwa ia sedang membuka akun instagram dan foto yang terahir kali di upload oleh Jaejoong tertera jelas disana. Yunho tersenyum dan lalu ikut mendudukan dirinya juga.

“Apakah Soo Jin menerima lamaranmu?” Tanya Jaejoong. Ya, Jaejoong tahu karena Soojin adalah rekan kerja di kantornya dan seluruh kantor tahu hubungan special  seorang Park Soojin dengan seorang direktur muda perusahaan lain yaitu Yunho.

“Tentu saja. 3 bulan lagi kita akan menikah.” Jawab Yunho dengan tegas dan sambil tersenyum.

“Kau akan menikah, jadi berhentilah mengangguku Jung Yunho!” Jaejoong meningikan suaranya dan airmata yang sedari tadi mengumpul dipupuk matamya, ahirnya jatuh juga. Ia berusaha sangat keras untuk melupakan Yunho, tapi pria berwajah kecil itu selalu mengganggunya dengan men-like apapun yang ia posting di instagramnya. Bagiamana bisa melupakan kalau hampir setiap hari nama Yunho muncul yang seperti itu dan muncul disetiap pemberitahuan instagramnya ibarat sebuah alaram.

Sret~

Yunho menarik kasar tangan Jaejoong, membuat pria cantik itu terjatuh pada pangkuan Yunho.

Chu ~

Dan tanpa banyak basa basi Yunho langsung mencium bibir Jaejoong. Cukup lama dan lembut. Awalnya Jaejoong memberontak, namun sama seperti biasanya, tubuhnya tidak menginginkan ciuman ini meskipun otaknya terus saja mengelak. Seolah kesulitan untuk berpikir jernih, Jaejoong membiarkan bibir Yunho mempermainkan bibirnya dan bahkan sesekali ia tak ingin mengalah.

Chu~

Yunho mengecup kening Jaejoong sekaligus tanda untuk mengahiri ciumannya pada pria pemilik bibir cherry tersebut. Ia lalu menempelkan keningnya pada kening Jaejoong.

“Lupakan aku, jangan lagi menggangguku, Jung Yunho.” Ucap Jaejoong . Tanpa ia sadari airmata yang sudah mengumpul di pelupuk matanya ahirnya jatuh juga.

“Aku tidak bisa.” Balas Yunho tegas.

“Kenapa? Kau sudah memiliki Soojin.”

“Karena kau, Kim Jaejoong. Kau yang membuatku tidak bisa melupakanmu.”

“Aku?” Jaejoong nampak bingung. Ia menajuhkan wajahnya dari Yunho.

“Kau tak bisa melupakan kenangan kita, membuatku tak bisa melupakanmu.”

“Kau bicara apa. Aku sudah berusaha keras untuk melupakan tentang kita dan dirimu. Tapi kau selalu mengangguku.”

“Justru kau yang mengangguku, Kim Jaejoong. Foto-foto yang kau posting di instagram itu adalah semua hal tentang kita. Foto hari ini adalah makanan foto makanan dan restoran favorit saat kita berpacaran dulu. Bahkan aku yang memberitahumu jika melihat bintang dari tempat ini itu sanagt menakjubkan. Dan kau jadi suka memotret bintang dari sini. Kau juga sering memposting foto saat kau berkunjung ke tempat-tempat yang sering kita kunjungi. Bagaimana aku bisa melupakanmu kalau hampir setiap hari aku melihat semua kenangan tentang kita. ”

Jaejoong tak menjawab lagi. Ia menarik nafas yang berat dan panjang. Ia berusaha untuk tidak menangis lebih dramatis lagi.

“Aku akan menghapus akun instagramku agar tidak menganggumu lagi. Supaya kau bisa melupakanku.” Kali ini Jaejoong agak gugup menyampaikannya.

“Menghapus akun instagramu sama saja dengan membunuhku. Aku sudah mengatakannya berkali-kali kalau kau adalah oksigenku. Tidak melihatmu sehari seperti aku kehilangan oksigen untuk bernafas.”

Jaejoong mengepalkan tangan diam-diam. Kesal. Bisa-bisanya Yunho berkata seperti itu dengan kenyataan mereka bukan lagi sebagai pasangan kekasih?

“LALU APA MAUMU JUNG YUNHO!” teriak Jaejoong, habis kesabaran. Ia langsung saja berdiri dari duduknya.

“Kita berteman dan hidup bersama.”

“Hidup bersama katamu? Kau gila Jung Yunho. Kau akan menikah, mau kau kemanakan istrimu? ”

“Soo Jin tidak akan tahu tentang ini.” Jelas Yunho sebari berdiri mensejajari Jaejoong.

“Jangan bicara sembarangan. Soo Jin itu gadis-gadis baik-baik. Jangan pernah menyakiti dia dengan menghianati cintanya.” Kata Jaejoong. Ia berbalik badan dan mulai melangkah meninggalkan Yunho.

“Siapa yang menghianati cintanya. Kita berteman bukan berpasangan. Kita teman tapi hidup bersama. Lagi pula kita salaing membutuhkan, Kim Jaejoong. Kau juga tak bisa melupakan tentang kita!”

Jaejoong seolah tidak peduli, ia terus saja berjalan pergi dari hadapan Yunho.

Drrt~
Jaejoong menghentikan langkahnya setelah cukup jauh dan menghilang dari pandangan Yunho karena ponselnya begetar.

1 Pesan Masuk
-Kalau kau bersia menjadi kita berteman dan hidup bersama, datanglah ke apartemen dan bawa barang-barangmu.-

+ + + +

Satu bulan kemudian….

“Nado saranghae, chagiya.” Yunho menutup telponnya dengan Soojin. Ia menaruh ponselnya di nakas dan bersiap untuk tidur.

Tok~
Tok~

Yunho mengurungkan niatnya menutup tubuhnya dengan selimut. Ia pun bergegas membukakan pintu.

Ceklek~

“Woha!” seru Yunho sesaat setelah membukakan pintu. Ia merasa seperti mimpi dan nyaris tidak percaya, sekarang Jaejoong berdiri dihadapannya sambil membawa sebuah koper.

~END~