Sabtu, 31 Maret 2012

FF - YunJae | Yaoi | PG-17 | ¤-TIME TO LOVE-¤ | Chapter 3D

- - - - -

''Jae, kami akan terus memantau kau lewat GPS.''

- - - - -

''Ternyata kau sangat berani, Kim Jaejoong.''

DEG
Mata Yunho dan Jaejoong bertemu. Konsentrasi Jaejoong pun buyar dalam sekejap. Ia tidak lagi memandang pada sosok Lee Seung yang duduk dengan angkuh di sofa dalam sebuah ruangan yang lebih mirip gudang, justru ia menatap tajam namja yang berdiri di sebelah kursi Lee Seung Ho sebari menggendong Moon Bin - Jung Yunho.

''Eomma!''teriak Moon Bin, matanya berbinar melihat sosok yang paling ia rindukan - eommanya - Jaejoong. Ia agak memberontak ingin berlari menghambur pada Jaejoong, tapi Yunho menahannya erat. Yunho justru kini melihatnya seperti terkejut.

''Jung YunJae,''gumam Jaejoong.


~TBC~

FF - YunJae | Yaoi | PG-17 | ¤-TIME TO LOVE-¤ | Chapter 3C

Justru sekarang Jaejoong lah yang dalam kendalinya.

''Kalau kau ingin anakmu selamat, datanglah ke tempatku besok. Dan jangan membawa siapa pun. Berani melanggarnya, kau tentu tahu apa yang akan terjadi.''

Chu~
Lee Seung Ho dengan seenaknya lalu mengecup pipi Jaejoong.

Plak~

''Brenksenk! Biadab kau, Lee Seung Ho.''

Buk~
Jaejoong tergesa-gesa keluar dari mobil Lee Seung Ho dan tak berhenti mengumpat.

''Orang tua menjijikan,'' gumam Jaejoong.

Seung Ho tersenyum simpul sebari mengelus bibirnya.

''Menarik. Tubuhnya sangat manis.''

- - - -

''Ahjussi,'' panggil Moon Bin. Jari mungilnya menyibak pelan poni rambut Yunho yang memeluknya. Moon Bin tidak bisa tidur tenang tanpa dipeluk seseorang. Awalnya Yunho menolak tentu saja, tapi Moon Bin terus merengek yang membuat Yunho jengah. Mau tidak mau ahirnya namja berwajah kecil ini pun tertidur di kasur sebari memeluk Moon Bin.

Perih di hati puluhan tahun silam kembali menyeruak - seolah tidak berhenti melintasi benak Yunho. Selama ini, ia belum pernah merasakan pelukan seorang ayah ataupun ibu. Justru salah satu pembantu di rumah keluarga Jung saat itu lah yang seolah menjadi orangtua kandung Yunho. Wanita - pembantu tersebutlah yang merawat - memanusiakan Yunho.

''Jangan menangis, Ahjussi.'' Jari-jari mungil si namja mungil teralih menghapus air mata Yunho yang turun tanpa sadar.

Yunho cepat menghapusnya.

''Ahjussi tidak menangis, tidurlah bocah kecil.'' Yunho lalu mendekap Moon Bin lebih hangat lagi.

''Ahjussi, kau tidak merawat wajahmu seperti eomma-ku. Ahjussi pasti sangat tampan kalau rambut Ahjussi sedikit dipotong.'' Moon Bin menyibak-nyibak rambut Yunho yang agak panjang.

''Dan kalau ini di cukur...'' Namja kecil ini lalu meraba pada bawah hidung Yunho, turun hingga ke bawah bibir tebal namja dewasa tersebut.

Chu~
Tiba-tiba Moon Bin mengecup bibir tebal Yunho pelan, lalu cepat-cepat bersembunyi di dada bidang Yunho.

Agak terkesiap, tapi Yunho lalu tersenyum kecil.

''Bocah genit, siapa yang mengajarimu, huh?'' tanya Yunho mengelus puncak kepala Moon Bin.

''Eomma, kata eomma kalau Moon Bin sayang pada seseorang, Moon Bin boleh mencium bibirnya.''

''Memang Moon Bin sayang pada Ahjussi?''

''Ne, Moon Bin sayang Ahjussi.''

''Wae? Bukankah baru kemarin kita bertemu, bagaimana kalau Ahjussi ini orang jahat?''

''Molla. Pokoknya Moon Bin sayang Ahjussi. Sayang, sangat sayang.''

Lagi-lagi, Moon Bin membuat perasaan Yunho terasa berbeda.

NEXT

FF - YunJae | Yaoi | PG-17 | ¤-TIME TO LOVE-¤ | Chapter 3B

Baru kali ini Yunho merasakan dilema karena hal sepele dan anak kecil? Lucu.

''Diamlah, Kim Moon Bin,'' lirih Yunho melihat datar pada Moon Bin. Entah ada apa dengan dirinya kini, Moon Bin terasa berbeda bagi Yunho. Kemana dirinya yang kejam? Memukul, menganiyaya, tersenyum senang melihat orang lain menderita? See. Semuanya perlahan runtuh saat ia dihadapakan pada seorang bocah laki-laki kecil bernama Kim Moon Bin.

Yunho sesungguhnya empaty saat Moon Bin menangis tapi ia selalu menepisnya. Ia tidak peduli dan tidak perlu peduli.

''Eomma...hiks....''

Yunho memejam mata. Perasaannya terasa penuh - semakin sesak.

''Eomma...'' tangis Moon Bin lagi.

Sret~
Dan ahirnya, tanpa banyak berpikir apapun Yunho langsung menggendong Moon Bin. Ia tak peduli dengan logika yang terus mengutuknya. Shit. Bodoh. Apa yang kau lakukan Jung Yunho?

Salahkah untuk kali ini ia peduli? Yunho pun jadi terganggu kalau Moon Bin terus.

- - - - - -

''Lepas! Lepaskan aku!'' Jaejoong berteriak panik. Dua pria bertubuh tegap tiba-tiba mencengkram lengannya membuat kantong belanjaan yang hendak ia taruh di jok belakang mobilnya jadi jatuh ke jalan.

''Lepaskan!''teriak Jaejoong lagi kali ini ia meronta-ronta. Waktu yang telah larut membuat suasana di sekitar minimarket agak sepi. Tak siapapun pun yang melihat keadaan genting Jaejoong sekarang.

''Ikut kami kalau kau tidak ingin terluka,'' bisik salah satu dari dua pria tadi.

''Siapa kalian!''

Sret~
Kedua pria tadi begitu saja menarik Jaejoong ke tempat boss mereka.

Buk~
Jaejoong didorong paksa ke dalam jok belakang sebuah mobil asing.

''Shit,''umpat Jaejoong mengelus lengannya yang agak memar, dua pria tegap tadi mencengkram dengan kencang.

''Kim Jaejoong,'' panggil seorang pria di sebelahnya.

Jaejoong menolehkan kepalanya, ia terkesiap oleh pria tersebut yang tengah tersenyum lebar padanya.

''Lee Seung Ho, di mana anakku! Kembalikan dia padaku!'' Jaejoong menuntut, menarik-narik kasar jas pria tersebut - Lee Seung Ho.

Lee Seung Ho malah tertawa lepas.

''Aku akan membunuhmu kalau kau menyakiti anakku!''teriak Jaejoong lagi membuat tawa Lee Seung Ho kian pecah saja.

''Anakmu bersama anak buahku. Dia yang paling ringan tangan membunuh dan melakukan kekerasan. Kalau pun terjadi sesuatu dengan anakmu, itu bukan kesalahanku.''

''Brenksenk kau, Lee Seung Ho!'' Jaejoong mencoba memukul Lee Seung Ho tapi pria paruh baya itu pandai mengelak.

NEXT

FF - YunJae | Yaoi | PG-17 | ¤-TIME TO LOVE-¤ | Chapter 3A

Title : Time to Love

Author : Minhyan-ssi

Pairing : Yunjae

Legh : of ?

Ratting :

Genre : Drama - Angst - NC - Mpreg - Yaoi - Family

Cast :
- Jung Yunho
- Kim Jaejoong
- Etc



I'm comeback again. .
Kemarin yang bingung tentang JUNG YUNJAE. . dia adalah saudara kembar JUNG YUNHO
Happy reading all. . .

>>>

P.O.V Author

Perlahan Yunho merebahkan tubuh mungil Moon Bin di kasur pada satu-satunya kamar di apartemen pemberian Lee Seung Ho. Apartemen yang bisa dibilang dalam kategori mewah dan sebetulnya terlalu besar untuk ditempati Yunho dan seorang anak kecil. Tapi Yunho tak mengambil pusing, lagi pula di sini ia hanya menumpang sementara.

Yunho lalu menaruh tas besarnya dan mulai menata barang-barang bawaannya.

- - - -

''Eomma...''lirih Moon Bin dengan suara seraknya. Ia bangun dan mengerjapkan mata berkali-kali. Ia melirik di sebelahnya tapi ternyata eomma-nya tidak berada di situ. Moon Bin perlahan bergerak menuruni ranjang berharap akan menemukan sang eomma untuk memeluknya agar ia bisa tidur. Namja kecil ini tidak mengerti posisi ia sesungguhnya sekarang - adalah sandra dan tentu saja tidak akan menemukan eomma-nya di apartemen asing ini.

''EOMMA...!''jeritnya menangis keras. Setelah berkeliling beberapa waktu, benar Moon Bin tidak menemukan eomma-nya atau bahkan siapa pun di apartemen luas ini.

Yunho baru saja keluar dari kamar mandi langsung terhenyak mendengar tangisan keras anak kecil.

''Shit. Bocah itu,'' umpatnya lalu bergegas untuk menghampiri Moon Bin.

- - - - -

''Hey , Bocah! berhenti menangis. Itu tidak akan berguna, kau tetap tidak bisa bertemu eomma-mu sekarang,'' kata Yunho berjalan pelan mendekati Moon Bin. Ia memandang acuh namja kecil tersebut sebari menyilangkan tangan di dada.

''Eomma...hiks....''

Grep~
Yunho terpaku sebentar, tangan mungil Moon Bin kini melingkar erat di kakinya. Namja menggemaskan itu menangis memanggil-mangil eomma-nya di sana.

''Hei, hei, Bocah. Apa yang kau lakukan. Le-lepaskan tanganmu dari kakiku.'' Yunho berusaha mendorong Moon Bin menjauhi dirinya. Yunho mendadak jadi merasa gugup tapi ia tak tahu sebabnya. Dan hati kecilnya, entah kenapa terus membujuk agar ia secepatnya menangkan Moon Bin, tapi logika nya menolak hal itu. Sejak kapan perasaannya kembali hidup? Untuk apa ia peduli pada namja kecil ini? Moon Bin tak lebih hanya seorang sandra Lee Seung Ho yang kemungkinan besar akan bernasib tak jauh berbeda dari sandra-sandra lain - akan segera mati.

NEX

FF - YunJae | Yaoi | PG-17 | ¤-SCRET-¤ | Chapter 1B

''Mr. Kim cantik.''

''Tampan.''

''Cantik.''

Brak~

''Sudahlah anak-anak, kalian tidak perlu memperdebatkan hal yang tidak penting. Lebih baik kita mulai belajarnya,'' kata Jaejoong. Lalu ia mulai mempersiapkan materi mengajarnya.

- - - -

''Hey! Siapa yang mengizinkan duduk. Ke depan!'' bentak Jaejoong pada Yunho yang baru saja tiba di kelas, bahkan dia berjalan dengan santai padahal dia sudah telat satu jam pelajaran.

Yunho berbalik lalu menghampiri Jaejoong yang tengah menjelaskan apa yang tertulis di papan.

''Dari mana saja kau,'' tanya Jaejoong agak pelan. Ia jelas sekali tengah menahan emosi.

''Em... para gadis masih ingin bersamaku. Aku sungguh tidak tega meninggalkan mereka, Mr. ...'' ucap Yunho tertahan. Ia seolah sedang berpikir.

''Ah, rupanya kau guru baru itu,''ujar Yunho kemudian sambil berjalan memutari Jaejoong dengan penuh menyelidik.

''Jangan bilang kau yang bernama Jung Yunho, preman sekolah ini. Astaga, Mr. Jung pasti sangat malu sebagai pemilik sekolah. Kau sangat tidak sopan, tidak tahu atmmmphhh....''

Mata besar Jaejoong seketika membulat saat mendapat ciuman mendadak dari Yunho.

''Ommo!''seru para murid di kelas Jaejoong. Memang bukan rahasia umum sekolah kalau sosok Jung Yunho selain brandal juga 'nakal'. Hanya saja, mereka tak habis pikir, namja tampan itu berani melakukannya pada guru? Oh.

Ciuman Yunho terlihat semakin menuntut. Ia menjebak Jaejoong diantara dinding sambil lidahnya terus mendesak masuk menggekspitasi rongga mulut Jaejoong.

''Mmphh...ah....'' Jaejoong ahirnya bisa melepaskan ciuman mereka beberapa menit kemudian.

''KELUAR KAU, JUNG YUNHO!''teriak Jaejoong, murka.

''Aish, bibir cherry-mu tidak cocok untuk berteriak.'' Yunho mengusap bibirnya sendiri, yang masih merasakan manis bibir Jaejoong.

''KELUAR!''

''Ne, ne, cantik. Aku keluar.''

Chu~

''Bay... Cantik,'' kata Yunho melambaikan tangannya, setelah ia mengecup sekali lagi bibir Jaejoon.

''Murid kurangajar,'' geram Jaejoong.

******

P.O.V Jaejoong

Cklek~

''Mmphh...'' aku terkejut sesaat. Baru saja aku memasuki apartemen, sebuah ciuman hangat segera menyambutku. Aku tersenyum dibalik ciuman kami, aku mengerti jika suami tercintaku ini sudah bersikap begini.

''Aku menginginkanmu, Joongie. Hangatkan dan bahagiakan aku malam ini,''ujarnya lalu menggendongku ala bridal style.


~TBC~

Dilanjut ga ff ni?
Koment ya

FF - YunJae | Yaoi | PG-17 | ¤-SCRET-¤ | Chapter 1A

Title : Screat

Author : Minhyan-ssi

Pairing : Yunjae

Legh : 1 of ?

Ratting : PG-17

Genre : Drama - Yaoi - NC

Cast :
- Jung Yunho
- Kim Jaejoong
- Etc

Happy reading all. . .

>>>

P.O.V Author

''Oppa, hari ini kami dengar akan ada guru baru,'' ujar Jessica, bergelayut manja di bahu Yunho.

''Jinja?'' Yunho balas merangkul Jessica.

''Apa kau akan memberinya sedikit salam perkenalanmu padanya? Seperti yang biasa kau lakukan pada murid baru.'' Kali ini Yoona juga bergelayut di sisi Yunho yang lain.

''Entahlah,''jawab Yunho. Perlahan tangannya menyusup nakal ke dalam seragam sekolah Yoona dan Jessica. Meraba apapun yang ada di sana.

''Ngghh...oppa...'' lenguh Yoona merasakan nikmat, dadanya diremas-remas agak kasar oleh namja tampan tersebut.

Jung Yunho. Tidak ada yang tidak mengenalnya. Sosok playboy dan badboy, jika ia bukan anak pemilik sekolah jelas ia tidak akan bertahan sampai kelas 3 sekarang. Ia hampir setiap hari membuat para guru geleng kepala akan tingkah 'premannya'.

Tapi entah kenapa justru hal tersebut malah menjadikannya idola para yeoja di sekolah.

- - - - -

''Anyeonghaseyo, Kim Jaejoong imnida. Saya menggantikan Mrs. Choi sebagai wali kelas sementara kalian, selama beliau cuti hamil. Mohon bantuannya.'' Jaejoong membungkukkan badannya.

''Dengan senang hati kami akan membantu. Mr. Kim anda sangat cantik,''celetuk seorang siswa laki-laki.

''Saya namja, salah kalau kau menyebut saya cantik,''kata Jaejoong.

''Ne, Mr. Kim itu tampan! Kau jangan mengatainnya cantik.''

NEXT

Rabu, 21 Maret 2012

A

[FF - YunJae] Yaoi | PG-17 |々-TIME TO LOVE-々| Chapter 2D

YunJae berlari - melompat ke dalam gendongan appanya.

''YunJae-ah, apa kabarmu sayang?''

''Menyenangkan, Appa. Hari ini YunJae sangat... senang.''

CHU~~
Yunho merasakan semakin sesak. Ia juga ingin dipeluk seperti YunJae. Ia belum pernah sekalipun merasakan sebuah pelukan seseorang. Di rumah itu memang terlalu kejam untuk Yunho.


~END FLASHBACK~


''Ahjussi, ahjussi waeyo menangis?''

Tanpa disadari cairan bening di mata musang Yunho menyeruak dan mengalir turun. Saat Moon Bin menatapnya, lalu bermaksud menghapus air mata tersebut, Yunho langsung menepisnya kasar. Ia kemudian menurunkan Moon Bin dari gendongannya.

Yunho tidak ingin karena masa lalu bodoh itu, ia terlihat lemah di mata oranglain sekalipun itu anak kecil seperti Moon Bin.

''Kau tidak akan bertemu eomma-mu untuk beberapa hari kedepan, dia ada urusan,'' kata Yunho ahirnya, terpaksa berbohong. Ia merasa jengah sendiri mendengar tangisan dan rengekan anak kecil.

Moon Bin diam sambil mengerucutkan bibirnya lucu.

Damn. Kenapa ekspresi Moon Bin tersebut justru ingin membuat Yunho tertawa? Padahal, namja berwajah kecil ini nyaris tidak ingat bagaimana cara tersenyum itu.

''Ka-kau, anak kecil. Jangan memasangan wajah seperti itu di depanku,'' kata Yunho memperingatkan, tapi justru malah terdengar konyol.

''Kapan eomma-ku kembali, Ahjussi?''

''A-aku tidak tahu, dia hanya bilang menitipkanmu padaku. Aish, sudahlah, sebaiknya kita segera pergi ke apartemen yang sudah disiapkan si brengsenk itu. Kajja.''

Yunho menarik tangan Moon Bin, namun bocah kecil itu tetap di tempatnya.

''Mau ikut atau tetap disini sendirian dan mati kelaparan, huh?'' ancam Yunho.

Perlahan Moon Bin jadi melunak. Ia mengangguk lalu mengikuti langkah Yunho keluar dari rumah itu, dengan ekspresi yang semakin lucu dan lucu. Yunho yang sesekali melirik tak bisa berhenti mengumpat.

Damn. Damn. Damn.

*******

''Dengar Lee Seung Ho, appaku tidak akan pernah berhenti sampai kau tertangkap dan bisnis harammu terbongkar. Dan aku tidak takut ancamanmu, perusahaanku tidak akan kuserahkan padamu. Aku bisa merebut anakku dari tangan kotormu!''

Tut~Tut~
Jaejoong melempar ponsel ayahnya kesal. Jadi, Lee Seung Hoo serius ingin menghancurkan keluarga Mr. Kim.

''Appa, kau jangan bodoh mengikuti permainannya. Lee Seung Ho itu licik.''

''Tapi, Jae. Kalau kita tidak menurutinya, dia akan membunuh Moon Bin.''

Jaejoong pun terdiam beberapa saat.

~TBC~

[FF - YunJae] Yaoi | PG-17|々-TIME TO LOVE-々| Chapter 2C

Entah hanya sebatas reflek atau bagaimana, Yunho yang panik, seperti tergerak sendiri. Namja berwajah kecil ini langsung mengangkat Moon Bin dan menggendongnya.

''Moon Bin ingin eomma, Ahjussi,'' kata Moon Bin sambil terisak. Ia memeluk leher Yunho dan membenamkan kepalanya di sana, masih sambil menangis.

NYUT~~
Darah dalam tubuh Yunho berdesir hebat. Perlahan, mulai mengorek lagi luka masa lalu itu.

~FLASHBACK~

Ketika Yunho berusia 6 tahun...


''Jangan menyentuhnya! nanti robot-robatanku bisa menjadi sial sepertimu.''

Sret~
Yunho kecil memandang nanar pada namja berwajah mirip dirinya - di depannya - yang baru saja merebut kasar sebuah mainan robot-robotan darinya. Yunho menahan tangisnya, sakit luar biasa di hati semakin menganga. Tapi ia tak mampu berbuat apapun, kecuali menangis setelah ini - diam-diam.

''JUNG YUNHO!'' panggil seorang perempuan 20-tahunan sambil menghampiri Yunho dengan murka.

Plak~
Perempuan itu pun langsung menampar Yunho.

Seulas senyum kemenangan tertarik dari bibir namja berwajah mirip Yunho tadi.

''Jung Yunjae, gwechannayo?'' perempuan tadi lalu menyentuh pipi YunJae - namja berwajah mirip Yunho, dengan sayang.

''Ahjumma, Yunho ingin mengotori mainanku dengan virus sialnya,''adu YunJae.

NYUT~~
Yunho mencengkram dadanya. Ia ingin berteriak kalau dirinya bukan pembawa sial. Mrs. Jung meninggal bukan karena takdir. Namun keluarganya selalu menyalahkannya, karena Mrs. Jung memilih melahirkan kedua putra kembarnya dari pada nyawanya sendiri. Sebetulnya Mrs. Jung dapat selamat juga asal rela mengorbankan salah satu dari si kembar.

Setelah melahirkan Yunho, Mrs. Jung meninggal. Sejak itu pula Bibi, ayah dan keluarga besar Jung membenci Yunho.

Yunho diperlakukan secara kasar, baik fisik maupun batin. Ia bahkan tidak dianggap di rumahnya sendiri. Luka batin Yunho setiap hari seolah semakin menganga lebar dan lebih lagi.

''HYO JOO AHJUMMA...! HYO JU AHJUMMA...!'' teriak bibi Yunho, memanggil pembantunya.

''Ne, nyonya.'' Beberapa saat kemudian pembantu keluarga Jung - Hyo Joo muncul.

'' Kenapa kau bawa pembawa sial kesini, hah! Kau sudah kubayar mahal untuk merawat Jung Yunho di rumahmu.'' Bibi Yunho memarahi pembantunya.

Hyo Joo menunduk, pelahan ia menarik Yunho ke dekatnya.

''Mianhae, Nyonya, Tuan muda...''Hyo Joo lalu membungkukkan badannya.

'' Ada apa ini? Kenapa si sial ini bisa disini? Cepat bawa pergi!''

''Appa...!'' girang YunJae melihat ayahnya - Mr. Jung datang.

NEXT

[FF - YunJae] Yaoi | PG-17|々-TIME TO LOVE-々| Chapter 2B

''Lalu, appa menerimanya?'' tanya Jaejoong lagi, perlahan mulai tertarik. Ia jadi teringat sebuah foto yang beberapa kali ia lihat secara tidak sengaja, dipegang oleh Mr. Kim sambil menangis. Jaejoong yang penasaran foto hebat apa itu yang berhasil membuat kepala polisi diam-diam menangis, ia mengambil lalu melihatnya. Dua orang remaja berseragam SMA sekitar tahun 70-an - saling merangkul dan tersenyum bersama. Jaejoong mengenal salah satu dari keduanya adalah ayahnya sendiri. Kalau sekarang Jaejoong boleh menebak, pria yang satunya itu adalah Lee Seung Ho muda.

Jaejoong menghela nafas sekali lagi. Sesak dan sesak. Walau sepele, tapi sulit ia terima.

'' Jaejoong-ah, mian appa selama ini telah menutupi semuanya darimu.'' Ternyata Mr. Kim dapat membaca ketidaknyamanan ekspresi wajah Jaejoong. Ia tahu putra ini pasti sangat marah padanya.

''Tidak, Appa. Lanjutkan ceritanya saja.''

******

''Ada apa?''tanya Yunho dingin. Ia memandang tanpa ekspresi pada namja kecil di belakangnya - yang sedari tadi terus menarik-narik kemejanya.

''Eomma... Eomma Moon Bin dimana, Ahjussi?''

Yunho berpaling, ia memilih kembali menyibukan diri mengemasi beberapa barang untuk dibawa pindah ke apartemet yang ditunjuk Lee Seung Ho. Ia sebenarnya enggan untuk pergi, karena di tempat inilah ia bisa merasa nyaman. Apartement atau tempat mewah lainnya justru malah akan menyeruakkan lagi sakit hatinya di masa lalu. Seandainya ia tidak terikat dengan Lee Seung Ho, ia lebih memilih menyingkir sejauh mungkin dari Seoul.

''Ahjussi...'' rengek Moon Bin lagi. Tapi Yunho tetap mengindahkannya.

Damn. Yunho mengumpat dalam hatinya. Ia sungguh muak namja kecil ini terus mengganggunya. Ia lebih suka kesunyian dari pada keributan.

''Hiks...hiks...Eomma...huwe...hiks....''

Ahirnya, tangis Moon Bin pecah. Bagaimana pun namja ini hanyalah bocah kecil berusia 6 tahun, yang tentu masih tidak bisa jauh dari orangtuanya. Moon Bin menangis semakin keras, membuat Yunho jadi agak panik.

''Hei, hei, anak kecil. Jangan menangis begitu,'' ujar Yunho gugup. Ia bingung sendiri sekarang. Apa yang harus ia lakukan? Seumur hidup ia belum pernah berurusan dengan anak kecil. Shit. Mungkin setelah hari ini ia akan memprotes pada Lee Seung Ho. Ia lebih baik berhadapan dengan sanksi hukum atau polisi, dari pada menghadapi anak kecil yang menangis.

''Eomma....''

Pipi Moon Bin mulai basah oleh air mata, kakinya terus menghentak-hentak. Ia benar-benar kesal dan marah.

NEXT

[FF - YunJae] Yaoi | PG-17|々-TIME TO LOVE-々| Chapter 2B

''Lalu, appa menerimanya?'' tanya Jaejoong lagi, perlahan mulai tertarik. Ia jadi teringat sebuah foto yang beberapa kali ia lihat secara tidak sengaja, dipegang oleh Mr. Kim sambil menangis. Jaejoong yang penasaran foto hebat apa itu yang berhasil membuat kepala polisi diam-diam menangis, ia mengambil lalu melihatnya. Dua orang remaja berseragam SMA sekitar tahun 70-an - saling merangkul dan tersenyum bersama. Jaejoong mengenal salah satu dari keduanya adalah ayahnya sendiri. Kalau sekarang Jaejoong boleh menebak, pria yang satunya itu adalah Lee Seung Ho muda.

Jaejoong menghela nafas sekali lagi. Sesak dan sesak. Walau sepele, tapi sulit ia terima.

'' Jaejoong-ah, mian appa selama ini telah menutupi semuanya darimu.'' Ternyata Mr. Kim dapat membaca ketidaknyamanan ekspresi wajah Jaejoong. Ia tahu putra ini pasti sangat marah padanya.

''Tidak, Appa. Lanjutkan ceritanya saja.''

******

''Ada apa?''tanya Yunho dingin. Ia memandang tanpa ekspresi pada namja kecil di belakangnya - yang sedari tadi terus menarik-narik kemejanya.

''Eomma... Eomma Moon Bin dimana, Ahjussi?''

Yunho berpaling, ia memilih kembali menyibukan diri mengemasi beberapa barang untuk dibawa pindah ke apartemet yang ditunjuk Lee Seung Ho. Ia sebenarnya enggan untuk pergi, karena di tempat inilah ia bisa merasa nyaman. Apartement atau tempat mewah lainnya justru malah akan menyeruakkan lagi sakit hatinya di masa lalu. Seandainya ia tidak terikat dengan Lee Seung Ho, ia lebih memilih menyingkir sejauh mungkin dari Seoul.

''Ahjussi...'' rengek Moon Bin lagi. Tapi Yunho tetap mengindahkannya.

Damn. Yunho mengumpat dalam hatinya. Ia sungguh muak namja kecil ini terus mengganggunya. Ia lebih suka kesunyian dari pada keributan.

''Hiks...hiks...Eomma...huwe...hiks....''

Ahirnya, tangis Moon Bin pecah. Bagaimana pun namja ini hanyalah bocah kecil berusia 6 tahun, yang tentu masih tidak bisa jauh dari orangtuanya. Moon Bin menangis semakin keras, membuat Yunho jadi agak panik.

''Hei, hei, anak kecil. Jangan menangis begitu,'' ujar Yunho gugup. Ia bingung sendiri sekarang. Apa yang harus ia lakukan? Seumur hidup ia belum pernah berurusan dengan anak kecil. Shit. Mungkin setelah hari ini ia akan memprotes pada Lee Seung Ho. Ia lebih baik berhadapan dengan sanksi hukum atau polisi, dari pada menghadapi anak kecil yang menangis.

''Eomma....''

Pipi Moon Bin mulai basah oleh air mata, kakinya terus menghentak-hentak. Ia benar-benar kesal dan marah.

NEXT

[FF - YunJae] Yaoi | PG-17|々-TIME TO LOVE-々| Chapter 2A

Title : Time To Love

Author : Minhyan-ssi

Pairing : Yunjae

Legh : 2 of ?

Ratting : PG-17

Genre : Drama - Angst - NC - Yaoi - Mpreg

Cast :
- Jung Yunho
- Kim Jaejoong
- Etc

Happy reading all. . .

>>>

P.O.V Author

''Appa minta maaf padamu, Jae. Moon Bin diculik karena Appa.''

'' Tidak, Appa. Perusahaan milik Lee Seung Ho memang saingan utama bisnisku. Mungkin dia ingin menghancurkanku melalui Moon Bin.'' Jaejoong menghela nafas berat setelah mengambil duduk di sebelah appanya. Ia dan Mr. Kim menerawang kosong ke arah taman kecil di belakang rumah mereka. Di depan Mr. Kim kini Jaejoong memang terlihat sangat tenang, tapi bagaimana pun ia adalah ibu dari Moon Bin. Dan ibu mana yang bisa bersantai-santai sementara anaknya sedang berada di tempat berbahaya, sendirian?

Pikirannya berkecamuk, ia berkali-kali melirik pada ponsel di genggamannya. Berharap para bodygruad yang ia suruh untuk mencari Moon Bin, secepatnya lekas memberi kabar.

''Lee Seung Ho diam-diam adalah pengusaha bawah tanah, dia salah satu mafia paling dicari di Korea. Kejahatannya sudah tak terhitung, terlebih tentang bisnis narkoba-nya. Setiap dilakukan pengepungan dia selalu lolos. Appa akui dia orang yang sangat cerdik.''

Jaejoong melirik Appa-nya, jujur ia tak terlalu mengerti dengan apa yang appa-nya ini bicarakan sekarang. Bukankah dari tadi fokusnya mereka membicarakan Moon Bin?

''Jaejoong-ah,'' kali ini Mr. Kim memandang putranya dengan serius.

Jaejoong menunjukkan raut datarnya, ia benar-benar tidak mengerti. Pembicaraan ini sepertinya telah melenceng jauh dari topik.

''Ne, Appa,''sahut Jaejoong. Setidaknya ia menghargai ayahnya berbicara, meskipun itu berpura-pura.

''Lee Soung Ho dan appa... dulu kami adalah sahabat.''

''MWO!''Jaejoong membulatkan mata besarnya lebar-lebar. Ia agak menggelengkan kepalanya - tidak percaya. Tidak mungkin ayahnya yang seorang kepala polisi Korea bersahabat dengan boss mafia paling dicari petugas berwajib?

''Appa... kau...bagaimana bisa itu terjadi, Appa?'' tanda tanya besar kini muncul di benak Jaejoong. Namja cantik ini tiba-tiba jadi begitu penasaran. Tapi ia berharap ia salah dengar. Appanya... Tidak mungkin seperti Lee Seung Ho.

''Kami saling mengenal saat SMP dan menjadi sahabat sampai SMA. Menjelang kelulusan, appa baru tahu jika Lee Seung Ho adalah pemakai sekaligus pengedar. Appa menyuruhnya untuk berhenti tapi ia menolak dan malah dia menawari appa untuk ikut bergabung bersamanya.''

NEXT

Sabtu, 17 Maret 2012

[FF - YunJae] Yaoi|PG-17|々-TIME TO LOVE-々| Chapter 1B

'' Aku bukan babysister,'' ujar Yunho memprotes. Ia semakin membenci saja sosok Lee Sung Ho. Pria tua jelmaan iblis paling terkutuk ini memang tidak pernah puas memperlakukan dirinya dan keluarganya dengan hina.

'' Hahaha...'' tawa Seung Ho semakin terdengar memuakan bagi Yunho.

'' Arasso, Jung muda. Tapi kupikir aku boss yang sangat keterlaluan jika terus menerus menyuruh anak buahnya bekerja keras. Kau bisa bersantai lama sampai aku berhasil membuat keluarga anak itu hancur lalu mengemis-ngemis padaku.''

'' Iblis terkutuk kau, Lee Seung Ho,'' kata Yunho.

'' Uptoyou, Jung. Mungkin beberapa saat lagi akan ada berita di telivisi tentang pasien di rumah sakit jiwa Seoul tewas secara misterius.''

Yunho hampir-hampir tak dapat menahan emosinya lagi. Ingin sekali ia membunuh Seung Hoo seperti ia biasa membunuh dengan sadis dan begitu mudah. Namun Yunho tahu itu agak mustahil. Seung Ho seolah memiliki seribu nyawa, jika ia mati, pengikut-pengikut setianya akan tetap meneruskan misi Seung Ho, termasuk meneruskan dendam-dendamnya. Yunho tidak ingin kehilangan wanita paling ia cintai yang saat ini berada di rumah sakit itu.

Seung Ho tahu hal itu, maka ia selalu menggunakan itu untuk mengancam Yunho jika menentang perintahnya.

'' Sepantasnya kau berada di neraka, Lee Seung Ho. Bumi ini terlalu mulia untukmu.'' Yunho menoleh untuk melihat pada Seung Hoo.

Pria 50 tahunan itu memudarkan senyum yang sejak tadi bertahan di bibirnya. Ia menggebrak meja kerjanya cukup keras. Ia terlihat murka pada Yunho.

'' Terserah kalau kau memang menginginkannya dia mati. Dengan hati kulakukan untukmu.''

'' Bangsat kau.''

Sret~~
Yunho menarik anak kecil itu ke gendongannya. Lalu bodygruad tadi pun melemparkan sebuah kunci pada Yunho.

'' Kupikir tidak tepat membawa anak kecil tinggal bersama di rumahmu yang menjijikan itu.''

Yunho melihat pada Seung Ho sekali lagi.

'' Semua biaya selama anak itu tinggal bersamamu akan kutanggung. Jadi pemenuhan gizi anak itu tetap terjamin.''

'' Ck, sejak kapan iblis memiliki hati malaikat.'' Yunho tersenyum mengejek.

'' Kalau umpan bagus, hasilnya pun memuaskan.''

*****

'' Jung Yunjae-ah... anak kita hilang, apa yang harus kulakukan?'' Jaejoong menatap sendu foto dirinya bersama seorang namja - kekasihnya. Ia menangis menahan luka di hati dan wajahnya (karena dipukuli anak buah Lee Seung Ho)

*****

'' Kim Moon Bin, nama ahjussi siapa?''

'' Berisik.''

Moon Bin mengerucutkan bibirnya lucu.

~TBC~

[FF - YunJae] Yaoi|PG-17|々-TIME TO LOVE-々| Chapter 1A

Title : Time to Love

Author : Minhyan-ssi

Pairing : Yunjae

Legh : of ?

Ratting : PG-17

Genre : Drama, Angst, Mpreg, NC, Yaoi

Cast :
- Jung Yunho
- Kim Jaejoong
- Etc

Happy reading all. . .

>>>

P.O.V Author

Tawa memenuhi ruangan gelap dan kotor - yang lebih mirip daripada gudang. Sosok yang terikat di kursi dengan luka lebam di wajah, sedikit berdarah juga, tak henti terus memohon untuk berhenti pada namja berpakaian serba hitam di hadapannya - tengah memukulinya.

'' Penghianat harus dibunuh,'' seru seseorang yang lain.

'' Aku tidak bermaksud begitu, sungguh. Po-polisi terus memukuli kalau aku tak mengatakan tentang kalian,'' ujar korban tadi takut-takut.

Dorr~~
Hening, namun beberapa detik kemudian suasana lebih kembali riuh, bahkan lebih dari sebelumnya.

'' U-know paling keren...hahaha,'' ujar yang lain lagi. Menatap sosok Uknow atau bernama kecil Jung Yunho dengan agak miris. Tapi ia bertepuk tangan untuk Yunho - namja yang baru saja menambah panjang daftar nyawa yang melayang sia-sia di tangannya.

Yunho berjalan keluar dari ruangan tersebut dengan langkah tenang, seolah tidak pernah terjadi apapun.

= = = =

''Ada apa kau memanggilku, Brengsenk,'' tanya Yunho tanpa berbasa-basi.

'' Santai, Jung muda. Emosi akan membuatmu terlihat tua dari usiamu,'' Lee Seung Ho - boss mafia yang membawahi Yunho. Menepuk-nepuk bahu Yunho sebari sebari tersenyum mengejek.

Yunho menepisnya kasar, membuat tawa Lee Seung Ho pecah ahirnya.

'' Aku benar-benar muak melihat wajahmu, jadi cepat katakan maumu.''

Seung Ho menatap Yunho dengan serius kali ini. Ia lalu kembali ke kursi kerjanya, menjatuhkan tubuhnya di sana. Yunho berbalik badan balas menatap Seung Ho.

'' Kali ini siapa lagi musuhmu yang harus ku bunuh?'' tanya Yunho.

'' Nothing,'' jawab Seung Ho singkat.

Yunho mengepalkan jarinya diam-diam. Damn. Sungguh ia benar-benar muak bertele-tele, terlebih harus berlama-lama melihat wajah iblis Seung Hoo. Emosi kini cepat menguasai diri Yunho.

'' Aku pergi.'' Yunho membalikan tubuhnya, bermaksud untuk pergi dari ruangan orang yang paling ia benci di dunia ini. Hidupnya hancur dikarenakan boss paruh baya ini. Baru satu langkah berjalan, ia langsung dihalangi oleh salah satu bodygruad Lee Seung Ho yang menggendong seorang anak kecil.

'' Aku tahu kau pasti lelah menjalani peranmu sebagai eksekutor mati penghianat organisasi dan musuh-musuhku.
Kali ini kau bisa sambil bersantai dengan menjaga anak kecil itu.''

NEXT

Kamis, 15 Maret 2012

[FF-YunJae] Yaoi|PG-NC|々- TIME TO LOVE -々|Prolog

Cinta...

Ketika cinta itu menghancurkan...

Sejak itulah cinta tak dapat lagi dipercaya

Bahkan semua manusia di dunia ini juga tak dapat di percaya


¤ Jung Yunho : namja tinggi tegap, dingin nan misterus. Tinggal di sebuah rumah sewa yang kumuh. Tidak seorang tahu mengenai detail kehidupan namja ini, karena dirinya selalu menutup diri dari siapapun.

Tetangga - orang-orang di sekitar tempat tinggalnya bahkan berpikiran jika Yunho adalah seorang penjahat yang tengah bersembunyi dari polisi. Cukup masuk untuk demikian, karena memang penampilan Yunho yang tidak karuan (seperti tidak merawat tubuhnya dengan baik). Rambut agak panjang nan acak-acakan dan kumis yang tak pernah dicukur. Yeah, sangat tidak terawat.

Yunho tak peduli apa kata orang, ia percaya siapapun. Bahkan hatinya telah mati.

Jung Yunho, adalah anggota mafia kelas atas di Korea bahkan mungkin dunia. Ia memiliki kedudukan penting di sana, juga sosok yang tak segan untuk membunuh siapa saja yang menghalanginya.


¤ Kim Jaejoong : anak kepala polisi Korea, ia juga seorang pengusaha sukses. Ia tinggal di rumahnya sendiri bersama putra semata wayangnya yang berusia 6 tahun dan para pembantu juga pengawal tangguh. Namja cantik, ramah dan selalu merindukan cintanya - ayah dari anaknya tersebut.

Kim Moon Bin : Anak dari Kim Jaejoong

Other cast : [menyusul]

Cinta...
Apa kau percaya cinta?

Title : Time To Love

Author : Minhyan-ssi

Pairing : Yunjae

Legh : Prolog

Ratting : PG-NC

Genre : Angst, drama, a little thriller, NC, Mpreg, Yaoi

Cast :
- Jung Yunho
- Kim Jaejoong
- Etc

= = = = = = = =

Otthoke? Suka ga dengan prolognya?

Komen or Like ya...

Gomawo. . .
^_^

Sabtu, 10 Maret 2012

SHINee Comeback 2012 with Sherlock

By : Minhyan-ssi

hari ini tanggal 10 maret 2012, giliran foto Onew yang dirilis. Jujur sejujurnya saya iri, kenapa yang 'half naked' hanya 2min {Minho ― suami saya dan Taemin saja}? Terlebih pose keduanya, sungguh membuat mengelus dada. Sementara onew, hanya biasa saja.

oh, kenapa SM membuat konsep comeback SHINee seperti itu? saya tidak rela.

tp tetep saya menunggu mereka, terlalu lama vakum membuat saya amat merindukan SHINee

Jumat, 09 Maret 2012

{2shoot} FF | YunJae | PG-17 | Yaoi | 々_IT'S DESTINY_々| Chapter 1

Title : It's Destiny

Author : Minhyan-ssi

Pairing : Yunjae

Legh : 1shoot

Ratting : PG-17

Genre : Yaoi, romance, drama

Cast :
- Jung Yunho
- Kim Jaejoong
- Etc

Lagi pengen buat ff, maap kalau hasilnya gaje. Udah lama ga nulis, rasanya kaku buat nulis.


Happy reading all. . .

>>>

P.O.V Author

" Ja-jangan, Tuan. Ku mohon...."

Jaejoong terus bergerak mundur sebari tangannya seolah menahan pria di hadapannya kini untuk mendekatinya lebih jauh.

" Aku tidak bodoh untuk menyia-nyiakanmu," ujar pria itu dengan seringaian liciknya.

" Aku pria seperti anda, Tuan. Tidak ada yang menarik dari tubuhku." Jaejoong bertambah rasa ketakutannya. Ia terus berjalan mundur hingga tanpa terasa membentur tembok.

Pria itu menyingerai semakin puas. Dengan sigap ia lalu menjebak Jaejoong diantara tembok tersebut.

" Kau punya wajah cantik dan tubuh yang seksi. Pendapat beberapa orang, pria itu lebih memuaskan dari pada wanita. Aku ingin membuktikannya denganmu," bisik pria itu. Perlahan bibirnya bergerak menyusuri pipi Jaejoong.

" I want to you, Kim Jaejoong."

" Jangan, Tuan Junmmmhh..."


*******

" AKHH. . . LEPASKAN AKU! LEPASKAN!"

" Hyung... hyung..."

" LEPASKAN AKU!"

" KIM JAEJOONG HYUNG...!!" teriak Junsu ahirnya, sekeras mungkin dengan suara dolphin-nya, tepat di telinga Jaejoong yang tengah tertidur dengan kepala di atas meja kerjanya. Ia merasa cukup kehilangan kesabaran untuk membangunkan rekan kerjanya - Kim Jaejoong yang tertidur sambil mengingau yang tidak ia mengerti maksudnya sama sekali, tapi sangat sulit untuk dibangunkan.

" LEPASKAN!" teriak Jaejoong lagi, masih dengan mata terpejam - hanya mengangkat kepalanya. Ia belum sepenuhnya terbangun.

" JAEJOONG HYUNG, BANGUN...!!" teriak Junsu lebih keras lagi. Kali ini berhasil membuat Jaejoong terbangun dan tercekat. Namja cantik tersebut jadi tampak linglung karena masih belum sadar sepenuhnya.

" Junsu-ah, apa yang terjadi?" tanya Jaejoong langsung.

Junsu menggeleng, ia melipatkan tangannya.

" Kau bermimpi lagi tentang Tuan Jung?"

Jaejoong berpikir sejenak sebari mengumpulkan kesadarannya. Sedetik kemudian ia mengangguk sambil mendesah.

" Ini gila Kim Junsu, ini sudah kesekian kali aku memimpikan hal yang sama. Diperkosa bos mesum itu. Akh! Gila... aku benar-benar bisa jadi orang gila kalau sep Ya. Sudah lebih dari tiga kali ini Kim Jaejoong bermimpi, dipaksa 'melayani' oleh boss-nya di kantor. Menurut yang Jaejoong dengar dari neneknya, bermimpi yang lebih dari sekali dan selalu sama, itu berarti sesuatu atau mungkin bahkan bisa jadi kenyataan.

Oh, God

Jaejoong mengacak rambutnya sendiri. Ia khawatir kata-kata neneknya itu adalah benar, ia tak ingin mimpinya tersebut menjadi kenyataan.

Brak~
Junsu dan Jaejoong mengalihkan pandangan mereka pada seorang yeoja yang baru saja keluar dari ruangan boss mereka, dengan penampilan yang berantakan. Sebagai namja dewasa, bodoh kalau mereka berdua tidak tahu apa yang baru saja menimpa yeoja tersebut.

Junsu dan Jaejoong hanya dapat mengelus dada sambil mendesah. Kapan boss mereka - Jung Yunho berhenti membawa yeoja yang berbeda-beda setiap harinya ke kantor?

" Kau bisa lihat sendiri, Junsu-ah. Seperti apa Tuan Jung kita itu. Aku tidak ingin bernasib sama seperti para yeoja itu, kalau mimpi konyol itu menjadi kenyataan."


*******

" Yoochun-ah, kenapa di sebelah situ ramai sekali?" tanya Jaejoong, menunjuk pada salah satu sudut bar - tempatnya kini menghabiskan malam sekaligus melepas pikiran penatnya tentang mimpi konyol bercinta dengan boss-nya sendiri - Jung Yunho.

" Oh... disitu. Dia temanku, pelanggan di sini juga. Aku yakin dia sedang bertarung minum dengan pengunjung lain. Dia peminum yang hebat, dia tak gampang mabuk meskipun sudah menghabiskan banyak botol."

Jaejoong menerawang pada kerumunan tersebut. Yoochun mungkin benar disitu sedang ada pertarungan. Yang merubungi dia - teman Yoochun, hampir semuanya bersorak memberi semangat. Jaejoong memang belum tahu suasana bar milik Yoochun ini. Ini pertama kalinya ia berkunjung kesini, itu pun karena Junsu yang mengundangnya.

Junsu bermaksud mengenal Jaejoong dengan Park Yoochun pacar barunya (Junsu).

" Jaejoong hyung juga peminum yang hebat. Rekan sekantor kami belum ada yang bisa menyainginya," sela Junsu yang bergelayuk agak manja pada Yoochun.

" Jinja? Ini sangat menarik." Yoochun menatap Junsu penuh arti.

Junsu balas mengerutkan dahi - tidak mengerti.

" Maksudmu?" tanya Junsu.

" Bagaimana kalau Jaejoong Hyung bertanding melawan temanku itu."

" Aku setuju, kebetulan hari ini mood-ku untuk minum sedang bagus. Aku tidak akan kalah darinya," ujar Jaejoong.

" Kau akan mendapat banyak keuntungan kalau bisa menang darinya. Temanku itu seorang presdir."

~TBC~

Lanjutnya besok ya...

Like or Komen ya stlh bc erti ini terus." Jaejoong mengacak rambutnya sendiri. Resah.

FF || YunJae || Yaoi || PG-17 || ¤- TROUBLE FRIENDSHIP-¤ || Chapter 2

Title : Trouble Friendship

Author : Minhyan-ssi

Pairing : Yunjae

Legh : 2 of ?

Ratting : PG-17

Genre : Drama, Fluff, Romance, NC, Mpreg, Yaoi and a little straigh

Cast :
- Jung Yunho
- Kim Jaejoong
- etc

Mian, dari hape. .

Happy reading all. . .

>>>

P.O.V Author

" Kau akan menikah?"

" Park Soo Jin sudah lama menunggu ini," ujar Yunho. Ia membenamkan wajahnya pada dada Jaejoong, kedua lengannya memeluk erat pinggang namja cantik yang sekarang duduk di pangkuannya. Jujur saja berat bagi Yunho mengatakan hal ini. Diam-diam, Yunho sudah menaruh perasaan pada Jaejoong sejak mereka kecil, hanya saja ia tak mengungkapkannya karena takut merusak persahabatan mereka. Ketika SMP - setelah orang tua Jaejoong dan ahirnya Nyonya Jung memutuskan untuk mengasuh Jaejoong, membuat persahabatan YunJae kian dekat dan intim. Dan Yunho, merasa sudah cukup dengan semua ini. Status memang sahabat namun yang terjadi lebih dari itu - YunJae saling memiliki - seolah pasangan kekasih.

Yunho berubah terpuruk ketika Jaejoong pindah ke Jepang dalam keadaan mengandung anak mereka. Ia bahkan nyaris kehilangan semangat hidup. Saat itulah Park Soo Jin hadir ke dalam kehidupan Yunho, yeoja itu adalah anak dari salah satu teman Nyonya Jung. Entah kenapa Yunho merasa nyaman bercerita apapun kepada yeoja itu. Terlebih, Park Soo Jin selalu dengan senang hati mendengarkan keluh kesahnya tentang kepergian Jaejoong dan masalah-masalah lain yang menimpanya. Park Soo Jin akan memberi saran-saran yang membuat Yunho bisa melewati satu per satu masalahnya dan keluar dari keterpurukan.

Kecuali tentang perasaan lebihnya Jaejoong, Yunho tak berniat memberi tahu siapa pun.

Sampai saat ini pun Yunho tak yakin dengan perasaannya pada Park Soo Jin, padahal mereka telah hidup bersama hampir setahun. Yunho peduli pada yeoja itu, tapi kepeduliannya pada Jaejoong jauh lebih besar - ia tidak bisa melupakan begitu saja perasaannya pada Jaejoong. Tetapi kalau menolak ungkapan cinta dari Park Soo Jin, Yunho merasa dirinya sangat keterlaluan. Park Soo Jin sudah banyak menolong hidupnya. Apakah ini semacam perasaan balas budi semata? Entalah, Yunho juga merasakan tenang dan nyaman bila di dekat Soo Jin - sama seperti ketika Jaejoong di sampingnya.

" Kau mendahului mendapatkan pendamping. Selamat, Bear."

Chu~
Jaejoong mengecup puncak kepala Yunho. Perasaan asing yang dulu pernah beberapa kali Jaejoong rasakan ketika Yunho berketan dengan yeoja atau namja lain, sekarang muncul lagi. Ia senang mendengar berita bahagia dari sahabatnya ini, namun entah kenapa hati kecilnya merasa tidak nyaman. Perasaan asing ini, Jaejoong tak mengerti artinya, sampai sekarang.

********

Jaejoong tampak sibuk menenangkan Moon Bin yang menangis histeris sejak awal mereka berangkat ke gereja untuk menghadiri pernikahan Yunho. Jaejoong tertahan di tempat parkir gereja. Tak mungkin ia membawa masuk Moon Bin dalam keadaan menangis keras begini, bisa mengganggu para tamu lain atau bahkan acara pernikahan itu sendiri.

" Baby...cup cup..." Jaejoong sebari menciumi puncak kepala Moon Bin yang berada dalam gendongannya. Jaejoong mulai takut kalau Moon Bin terus begini, ia tidak bisa hadir ke dalam gereja menyaksikan acara paling bersejarah sahabat terdekatnya itu.

" Binnie... tenang Baby..."

" HUWEE..HIKS...HIKS...HUWEE... EOMMA!!!" triak Moon Bin dalam tangisnya. Ia mulai memberontak di dalam gendongan Jaejoong. Namja cantik itu semakin kwalahan dan kehilangan cara menenangkan anak semata wayangnya ini. Jaejoong juga tak habis pikir, sejak tadi malam Moon Bin rewel tanpa sebab yang jelas dan sekarang ini mungkin puncaknya, namja kecil itu menangis semakin histeris sambil memukul-mukul juga menendang-nedang kecil Jaejoong yang menggendongnya. Bahkan memberontak seolah Jaejoong adalah penculik dan ia korbannya.


" Kim Jaejoong," panggil seseorang, sejenak mengalihkan perhatian Jaejoong dari Moon Bin. Ia melihat pada orang tersebut.

" Eomma Jung," balas Jaejoong cukup terkejut.

" Benar, ini kau Jaejoong. Kapan kau kembali, Sayang? Eomma sangat merindukanmu, kenapa kau tidak menghubungi Eomma..." Nyonya Jung tampak sangat antusias melihat Jaejoong. Nyonya Jung menepuk-nepuk pipi Jaejoong, lebih memastikan lagi ini bukan mimpi semata. Ia sangat merindukan 'anaknya' - teman memasak dan mengobrol - Kim Jaejoong.

Sret~

" EOMMAA!! JANGAN SENTUH EOMMA MOON BIN!! HUWE...!! EOMMA....!!"

Nyonya Jung nyaris kehilangan debar jatungnya. Tiba-tiba tangannya terasa di dorong menyingkir dari pipi mulus Jaejoong dan anak kecil langsung menangis sangat hiteris.

Jaejoong pun cukup tersentak juga, baru saja ia melupakan anaknya yang sedang 'mengamuk'.

" Baby... tenang. Iya..iya.. Eomma hanya milik Moon Bin."
" Jae, itu anakmu?" tanya Nyonya Jung setelah agak tenang.

Jaejoong melihat pada Nyonya Jung dan mengangguk kecil.

Nyonya Jung tak terlalu terkejut namja kecil itu memanggil Jaejoong dengan sebutan 'Eomma'. Selain keluarga Kim sendiri; ia dan Yunho - anaknya tahu kalau Jaejoong adalah namja yang istimewa.
'Jaejoong dapat mengandung layaknya yeoja, berarti kemungkinan di Jepang Jaejoong sudah menikah dengan namja.' Pikir Nyonya Jung.

" Jae, anakmu seperti tidak enak badan." Nyonya Jung berusaha menyentuh kening Moon Bin, meskipun terus mendapat penolakan namja kecil itu.

" Entahlah, Eomma. Sejak tadi malam sudah rewel."

" Badannya panas sekali, Jae. Lihatlah, wajahnya juga pucat," ujar Nyonya Jung.

Jaejoong lekas mengeceknya.

Oh, God.

Jaejoong mengutuk dirinya sendiri, kenapa ia lalai padahal ini hal kecil. Ia terlalu berpikir sederhana mengganggap Moon Bin rewel karena mungkin marah setelah kemarin ia terlambat menjemput malaikat kecilnya itu dari sekolah, sama sekali tak terlintas dipikirannya untuk memeriksa kondisi fisik Moon Bin.

Dengan tergesa-gesa Jaejoong meletakkan Moon Bin di jok depan samping bangku kemudi.

" Eomma, tolong sampaikan pada Yunho kalau aku tidak bisa menghadiri acara terpentingnya ini. Aku harus membawa Moon Bin ke rumah sakit sekarang," pesan Jaejoong dengan panik.

"Ne, ne nanti Eomma sampaikan." Nyonya tiba-tiba ikut panik juga.

" Dan maaf tadi Moon Bin membentak Eomma."

" Sudahlah Jae, jangan pikirkan itu. Eomma sangat mengerti anak kecil. Cepat bawa ke rumah sakit sekarang tidak usah banyak bicara lagi."

" Gomawo, Eomma."

Chu~
Jaejoong mengecup pipi Nyonya Jung. Lalu bergegas pergi.

Nyonya Jung menatap kepergian Jaejoong dengan cemas.

-----

" Dan Jung Yunho, Park Soo Jin, kalian sah menjadi pasangan suami istri. Kepada pasangan, dipersilahkan untuk berciuman." Ujar sang pendeta.

Yunho nampak tak memperhatikan sama sekali, justru ia sibuk berpikir, Jaejoong tidak ada di antara para tamu yang hadir?

" Oppa." Park Soo Jin menyenggol bahu Yunho. Ia menyadari namja yang baru saja resmi menjadi suaminya ini pikirannya sedang ke mana-mana.

Yunho cepat tersadar, ia melirik pada Soo Jin.

" Kepada pasangan, di persilahkan untuk berciuman," ulang sang pendeta yang juga merasakan ketidak beresan pada diri mempelai pria.

Agak ragu, Yunho memutar tubuhnya jadi saling berhadapan dengan Soo Jin. Ia lalu mencium bibir yeoja cantik itu.

-----

" Oppa, aku mandi dulu," ucap Soo Jin setelah ia dan Yunho memasuki kamar pengantin untuk melewati malam pertama mereka. Ia berlalu ke kamar mandi di dalam kamar tersebut.

Yunho melempar jas pengantinnya ke sembarang tempat dan melonggarkan dasinya. Ia menghamburkan dirinya ke sofa. Yunho meraih ponselnya, sudah sejak acara pernikahan sekaligus resepsi tadi berlangsung, ia ingin menghubungi Jaejoong - menanyakan alasan sahabat cantiknya itu tidak hadir, tapi itu jelas tidak mungkin bisa ia lakukan pada saat tersebut.

" Boo..." panggil Yunho telponnya tersambung dan langsung mendapat sahutan dari Jaejoong.

- 'Yunnie, waeyo?'-

" Kau kenapa tidak hadir tadi, Boo? Aku menunggumu."

-' Apa Eomma Jung tidak memberitahumu?'-

" Kau sudah bertemu eomma-ku? Aku tidak sempat mengobrol dengannya. Kau kemana Boo?"

-' Moon Bin sakit, jadi aku harus pergi ke ru--'-

" MWO!" teriak Yunho terperanjat, seketika ia bangkit dari duduknya.

Flip~
Yunho mematikan ponselnya tiba-tiba, padahal jelas sekali dari ujung telpon tadi Jaejoong masih belum selesai bicara.

Yunho berjalan menuju lemari pakaiannya, ia mengganti kemeja pernikahaannya dengan T-strit santai kemudian memakai mantelnya.

" Oppa, kau mau kemana? Ini malam pertama kita, Oppa," tegur Soo Jin. Baru saja ia keluar dari kamar mandi dan langsung mendapati suaminya berpakaian santai namun rapi, seperti hendak pergi keluar.

" Mianhae, Soo Jin~ah. Aku ada urusan penting. Malam pertama, kita tunda dulu. Lagi pula kita sudah sering seperti ini, hari ini atau besok akan sama saja."

Soo Jin melihat tak percaya, Yunho seolah mengganggap pernikahan mereka ini bukan hal yang sakral dan istimewa tapi hal biasa. Bahkan tanpa beban Yunho mengatakan malam pertama itu sama saja dengan malam yang lain. Dalam sebuah pernikahan, bukankah malam pertama itu adalah malam istimewa dimana hanya terjadi sekali sepanjang usia pernikahan pasangan tersebut? Yunho sungguh keterlaluan.

" Urusan? Urusan apa?" tanya Soo Jin lagi, matanya mulai memanas.

" Ada urusan mendadak mengenai proyek baru kerja sama Shim Corp. dengan Kim Corp. cabang Seoul," jelas Yunho sangat lancar, padahal ia sedang berbohong. Beruntung proyek kerja sama antara perusahaan milik sahabatnya - Shim Changmin - tempat ia bekerja dengan perusahaan Jaejoong terlintas di benaknya, ia jadi bisa menemukan alasan yang masuk akal.

Yunho harus mengunjungi suatu tempat dan Soo Jin tidak boleh tahu kemana ia pergi.
" Oppa, aku mandi dulu," ucap Soo Jin setelah ia dan Yunho memasuki kamar pengantin untuk melewati malam pertama mereka. Ia berlalu ke kamar mandi di dalam kamar tersebut.

Yunho melempar jas pengantinnya ke sembarang tempat dan melonggarkan dasinya. Ia menghamburkan dirinya ke sofa. Yunho meraih ponselnya, sudah sejak acara pernikahan sekaligus resepsi tadi berlangsung, ia ingin menghubungi Jaejoong - menanyakan alasan sahabat cantiknya itu tidak hadir, tapi itu jelas tidak mungkin bisa ia lakukan pada saat tersebut.

" Boo..." panggil Yunho telponnya tersambung dan langsung mendapat sahutan dari Jaejoong.

- 'Yunnie, waeyo?'-

" Kau kenapa tidak hadir tadi, Boo? Aku menunggumu."

-' Apa Eomma Jung tidak memberitahumu?'-

" Kau sudah bertemu eomma-ku? Aku tidak sempat mengobrol dengannya. Kau kemana Boo?"

-' Moon Bin sakit, jadi aku harus pergi ke ru--'-

" MWO!" teriak Yunho terperanjat, seketika ia bangkit dari duduknya.

Flip~
Yunho mematikan ponselnya tiba-tiba, padahal jelas sekali dari ujung telpon tadi Jaejoong masih belum selesai bicara.

Yunho berjalan menuju lemari pakaiannya, ia mengganti kemeja pernikahaannya dengan T-strit santai kemudian memakai mantelnya.

" Oppa, kau mau kemana? Ini malam pertama kita, Oppa," tegur Soo Jin. Baru saja ia keluar dari kamar mandi dan langsung mendapati suaminya berpakaian santai namun rapi, seperti hendak pergi keluar.

" Mianhae, Soo Jin~ah. Aku ada urusan penting. Malam pertama, kita tunda dulu. Lagi pula kita sudah sering seperti ini, hari ini atau besok akan sama saja."

Soo Jin melihat tak percaya, Yunho seolah mengganggap pernikahan mereka ini bukan hal yang sakral dan istimewa tapi hal biasa. Bahkan tanpa beban Yunho mengatakan malam pertama itu sama saja dengan malam yang lain. Dalam sebuah pernikahan, bukankah malam pertama itu adalah malam istimewa dimana hanya terjadi sekali sepanjang usia pernikahan pasangan tersebut? Yunho sungguh keterlaluan.

" Urusan? Urusan apa?" tanya Soo Jin lagi, matanya mulai memanas.

" Ada urusan mendadak mengenai proyek baru kerja sama Shim Corp. dengan Kim Corp. cabang Seoul," jelas Yunho sangat lancar, padahal ia sedang berbohong. Beruntung proyek kerja sama antara perusahaan milik sahabatnya - Shim Changmin - tempat ia bekerja dengan perusahaan Jaejoong terlintas di benaknya, ia jadi bisa menemukan alasan yang masuk akal.

Yunho harus mengunjungi suatu tempat dan Soo Jin tidak boleh tahu kemana ia pergi.

" Appa...huwe...Appa..hiks..hiks..."

Jaejoong bertambah kalut, pikirannya sudah kemana-mana. Ia nyaris menyerah menangani Moon Bin yang terbaring lemah di tempat tidurnya sebari terus merancau memanggil-manggil Yunho.

Meski sudah dibawa ke dokter dan meminum obat, tetap tak merubah apapun. Suhu tubuh Moon Bin tetap tinggi sama seperti ketika diperiksa dokter - baru saja tiba di rumah sakit.

Jaejoong berpikir keadaan Moon Bin yang cukup 'aneh' ini berhubungan juga dengan kerinduan namja kecil itu pada Appanya. Memang seteleh pertemuan hari itu, Yunho sama sekali belum menemui atau menelpon Moon Bin. Dan Moon Bin terus saja menanyakan keberadaan Yunho.

Jaejoong tidak bisa mempertemukan keduanya, ia tak ingin membuat Yunho dalam mempersiapkan pernikahannya terganggu gara-gara hal ini. Kalau sekarang Jaejoong masih belum juga mempertemukan keduanya, karena ia tahu, Yunho dan istrinya saat ini pasti sedang menikmati malam pertama mereka. Buktinya, baru saja namja tampan itu buru-buru memutuskan sambungan telpon mereka. Mungkin saja pervert bear itu sudah tidak tahan.

Jaejoong menepuk-nepuk pundak Moon Bin sebari mengucapkan kata-kata yang menenangkan.

" Appa..."

" Bab--"

Ting~ Tong~
Suara bel seketika memotong ucapan Jejoong. Sambil mengumpat, Jaejoong cepat beranjak dari kamar Moon Bin untuk membukakan pintu.

" Shit. Tidak tahu aturan, jam 10 malam begini bertamu," gerutu Jaejoong.

Cklek~

" Jung Yunho." Jaejoong menatap benar-benar terkejut. Namja yang ia pikir tengah menikmati 'masa-masa indah' bersama sang istri, kini malah berdiri kokoh di hadapannya.

Chu~
Yunho mengecup kilat bibir Jaejoong sebagai ucapan salam. Jaejoong yang masih terkejut hanya mampu diam saja, bahkan saat Yunho melepaskan mantelnya dan memberikan padanya (Jaejoong).

Yunho tak mengambil pusing reaksi Jaejoong, dengan langkah tergesa ia berjalan menuju kamar Moon Bin.

Yunho merasa tercekat, dadanya mendadak sesak. Moon Bin merancau memanggil-manggil namanya tapi Jaejoong tak memberitahunya?

" BOOJAE!!"

Jaejoong baru tersadar setelah diteriaki Yunho. Ia lekas menutup pintu apartemennya dan berlari kecil menghampiri Yunho.

-----

" Keterlaluan kau, BooJae," ucap Yunho terdengar marah.

Jaejoong tahu betul sebabnya. Ia mulai merasa takut, seumur-umur baru kali ini ia dimarahi Yunho.

" Mi-mianhae, Yunnie~ah. Aku hanya tidak ingin mengganggu acaramu dengan istrimu." Jaejoong membela diri. Yunho menghela nafas berat. Ia jadi bimbang sendiri, ia sekarang tak bisa menyalahkan Jaejoong sepenuhnya. Jaejoong hanya berusaha menghormati acara penting dalam hidupnya. Tapi, ini soal Moon Bin. Yunho merasa sakit kalau anaknya seperti ini keadaannya - sakit sekaligus sedih.

" Tetap saja Moon Bin itu juga anakku, Jae. Dia sakit hatiku juga merasakan sakit. Seperti ini berarti kau membiarkanku bersenang-senang di atas penderitaan anakku sendiri. Kau membuatku terbang semalaman lalu esoknya kau menjatuhkanku dengan paksa - saat kau memberitahu sakit Moon Bin yang semakin parah. Eomma macam apa kau ini, Jae! Tega sekali melihat anakmu sendiri menderita."

Tubuh Jaejoong melemas, matanya indahnya terasa panas dan mulai berair. Ia jarang menangis, tentu saja, ia bukanlah yeoja tapi namja. Kali ini sangat hatinya sakit, Yunho meragukan peranannya selama ini sebagai ibu yang membesarkan anak mereka, seorang diri?

Jaejoong berlalu keluar dari kamar Moon Bin. Rasa-rasanya ia akan menangis.

Yunho tampak tak peduli, ia terlanjur kecewa pada Jaejoong.

Yunho bergegas menghampiri Moon Bin dan langsung menggendong namja kecilnya tersebut.

" Appa...hiks..."

" Ne, Baby. Ini appa, appa di sini." Yunho memberi kecupan bertubi-tubi di wajah Moon Bin. Tak bisa dipungkiri, ia juga sangat merindukan anak semata wayangnya ini.

" Tidurlah, Sayang."

------

Grep~

" Mianhae," bisik Yunho sebari memeluk Jaejoong dari belakang.

Dinginnya angin malam Seoul menerpa dua namja yang kini berpelukan mesra di balkon tempat tinggal si cantik - Yunho dan Jaejoong.

" Kau tidak salah, aku memang bodoh sebagai Eomma," kata Jaejoong, dengan parau. Jelas sekali Jaejoong habis menangis dan Yunho, juga merasakan itu.

Sret~
Yunho membalik tubuh Jaejoong, memeluknya sangat erat.

" Kau eomma terhebat yang pernah ku temui. Kau membesarkan anak kita dengan sangat baik. Aku tadi hanya emosi, hatiku sakit melihat Moon Bin seperti itu keadaannya. Aku mohon, bagaimanapun posisi dan keadaanku kalau menyangkut Moon Bin, kau harus tetap memberitahuku." Yunho menundukkah wajahnya untuk bisa melihat pada Jaejoong.

" Mi-mianhae, Yun. Akmmmff--" ucapan Jaejoong terputus begitu Yunho mempertemukan bibir mereka. Seperti ini merupakan cara terahir penyelesaian setiap masalah yang terjadi diantara keduanya. Saling berkata, meluapkan sisa emosi melalui gerakan-gerakan bibir yang penuh perasaan.

------
" Kau harus pulang, Yun" ucap Jaejoong sambil menutup pintu kamar Moon Bin dari luar, setelah memastikan Moon Bin sudah tertidur dengan nyaman.

Yunho ternyata sudah menunggu di depan pintu dan langsung memeluk pingganggnya. Jaejoong merapikan pakaian rambut Yunho yang agak berantakan setelah berciuman panas di balkon tadi.

" Aku masih harus berjaga-jaga sampai besok pagi, kalau-kalau Moon Bin bangun dan mencariku lagi."

Jaejoong menatap Yunho yang juga sedang menatapnya.

" Tapi malam ini malam pertamamu. Kau harus melewatinya bersama istrimu."

" Kalau begitu kau saja yang menggantikan peran istriku malam ini. Layani aku sampai puas."

" Mwo! Yah! Jung Yunho! Turunkan aku!" pekik Jaejoong, tiba-tiba Yunho menggendongnya ala bridal style.

------

" Uhh..nghh.." desah membenamkan wajahnya pada bantal dengan posisi menelungkup, menahan rasa sakit karena perbuatan Yunho di belakang sana.

" Jadi kau mashh..sih berhubunganhh..ohh..dengan Park Yoochun itu?" tanya Yunho di tengah gerakan brutalnya mengoyak hole Jaejoong.

Beberapa saat lalu Yunho membuka SMS yang masuk ke ponsel Jaejoong saat 'permainan panas' mereka tengah berlangsung, dari Park Yoochun - kekasih Jaejoong di SMA. Sejak masa sekolah, hubungan Yunho dan Yoochun memang sudah tak harmonis. Yunho cemburu setiap kali JaeChun bermesraan, sementara Yoochun menganggap Yunho terlalu berlebihan meminta perhatian dari Jaejoong. Yunho tak sungkan mencium dan memeluk Jaejoong di depan Yoochun.

Yunho tak mampu mengendalikan rasa cemburunya, ia tak peduli Jaejoong yang kesakitan karena 'perbuatan' kasarnya.

" Yunhh...hh...pelan-pelanhh...sakit..hh"

" Jawab aku, Boo."

" Akuhh...baru kemarin bertemu dengannya. Kau tahu kami sudah putus saat kelulusan. Kami hanya berteman sekarang. Kau ini kenapa, Yun? Permainanmu tiba-tiba kasar begini. Badanku sakit semua, Yunhh..." ucap Jaejoong, bersusah payah menahan desahan.

Yunho menutup rapat bibirnya. Ia malah lebih brutal lagi mengoyak hole Jaejoong, kedua tangannya memegangi pinggang ramping namja canti ini. Tidak mungkin ia mengatakan pada Jaejoong kalau sebenarnya ia tengah cemburu.


~ TBC~


Yg baca jangan lupa LIKE+KOMENNYA

Dont be silence readers

Gomawo. . .

^_^